TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemen BUMN Cek Kesiapan Inalum Penuhi Kebutuhan Aluminium Nasional

Inalum genjot produksi untuk penuhi supply demand

Wamen I BUMN, Pahala Nugraha Mansury saat mengunjungi pabrik peleburan aluminium di Kualatanjung, Batubara (Dok.IDN Times/istimewa)

Batubara, IDN Times- Wakil Menteri I Kementerian BUMN RI, Pahala Nugraha Mansury menyambangi Pabrik Peleburan (Smelter) Aluminium di Kuala Tanjung, Batubara, Sumatra Utara, Sabtu, 5 Februari 2022 lalu. Kunjungan ini untuk memeriksa kesiapan PT Inalum dalam pengembangan usaha dalam pemenuhan kebutuhan aluminium nasional.

Pahala menyatakan dukungannya kepada PT Inalum dalam melakukan aksi korporasi sebagai langkah strategis untuk menciptakan hilirisasi dan ekosistem industri aluminium nasional.

Baca Juga: 46 Tahun Inalum dan Strateginya Kuasai Pasar Aluminium Domestik

1. Kolaborasi antara BUMN diharapkan menjadi langkah strategis

Wamen I BUMN, Pahala kunjungi smelter aluminium di Kualatanjung, Batubara (Dok.IDN Times/istimewa)

Pahala menyebutkan kolaborasi antara BUMN diperlukan agar keberadaan BUMN di Indonesia bisa terasa manfaat dan kontribusinya untuk Indonesia.

“Kementerian BUMN secara umum mendukung penuh langkah-langkah dari Inalum sebagai perusahaan peleburan dan pengolahan aluminium pertama dan satu-satunya di Indonesia untuk menempuh langkah-langkah yang diperlukan sebagai usaha dalam memenuhi kebutuhan aluminium nasional. Kami berharap, langkah strategis itu bisa berkolaborasi lintas perusahaan BUMN sehingga hasil bisa lebih maksimal, dan manfaatnya bisa segera dirasakan oleh negara, baik dalam hal kontribusi pajak maupun manfaat untuk masyarakat,” ujar Pahala.

2. Inalum melakukan inovasi untuk memenuhi supply demand aluminium nasional

Wamen I BUMN, Pahala Nugraha Mansury saat mengunjungi pabrik peleburan aluminium di Kualatanjung, Batubara (Dok.IDN Times/istimewa)

Direktur Pengembangan Usaha PT Inalum, Dilo Seno Widagdo menyebut berbagai inovasi dan terobosan dilakukan Inalum demi pemenuhan kebutuhan aluminium nasional. Menurut Dilo, saat ini supply demand dari aluminium nasional di Indonesia masih belum bisa dipenuhi secara maksimal oleh Inalum.

Oleh karena itu, butuh beberapa langkah strategis baik dalam hal infrastruktur maupun dalam hal ketersediaan energi untuk bisa mewujudkan hal tersebut.

“Industri aluminium nasional saat ini masih sangat potensial dan terlihat dari supply-demand yang masih ada gap besar. Oleh karena itu inovasi dari pengembangan usaha Inalum mutlak diperlukan. Contohnya, saat ini kami dalam proses peningkatan produksi yaitu baik dengan optimalisasi smelter Kuala Tanjung, Proyek Upgrading Teknologi Tungku Reduksi, ataupun Pembangunan Aluminium Remelt IAA. Namun itu belum cukup karena untuk mengembangkan smelter aluminium yang lebih besar dan berproduksi maksimal, perusahaan perlu mendorong ketersediaan energi yang lebih continue dan sustanable. Langkah ketersediaan energi tersebut sedang kami jajaki untuk berkolaborasi dengan PT PLN (Persero),” ujar Dilo.

Baca Juga: Inalum Operating Produksi 243 Ribu Ton Alumunium Sepanjang 2021

Berita Terkini Lainnya