TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dari Daur Ulang, Inalum Gelar Program Ulos Ramah Lingkungan di Dairi

Tingkatkan perekonomian masyarakat setempat

Dok.IDN Times/istimewa

Dairi, IDN Times - Pembuatan kain ulos bisa dilakukan dengan pemanfaatan daur ulang limbah. Nantinya disulap menjadi produk bernilai ekonomi, yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

Hal itu menjadi tujuan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang menggelar program pemberdayaan pengrajin tenun khas Dairi. Program ini dibuka di Balai Desa Silalahi 1, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Senin (2/9). 

Dengan bertemakan “Kain Tenun Ulos Lokal Dairi yang Ramah Lingkungan”. Program ini dilaksanakan untuk menciptakan produk lokal berkualitas internasional yang mendukung kampanye pelestarian alam.

Baca Juga: Untuk Capai Target, Inalum Akan Serap Banyak Tenaga Kerja

1. Diharapkan dapat tingkatkan pendapatan pengrajin ulos

Dok.IDN Times/istimewa

Pada kesempatan tersebut Irwan Trianto selaku Plh. Manager Pemberdayaan Masyarakat Inalum menyampaikan harapannya terkait program ini. Diharapkan dapat tercapai peningkatan pendapatan pengrajin ulos di Kec. Silahisabungan, adanya souvenir baru yang dapat diunggulkan Inalum yang bernuansa ulos Dairi.

Terciptanya produk Eco Design yang berkualitas dan bercorak ulos Dairi, penjualan produk sampai ke luar daerah dan mancanegara. "Juga terbentuknya Desa Wisata Inalum, serta terjalin hubungan yang harmonis antara Inalum dan stakeholder di Kabupaten Dairi,” ungkap Irwan.

Selain target tersebut dalam kesempatan tersebut Irwan juga menyampaikan bahwa keberlangsungan Inalum tergantung pada Debit Air Danau Toba, Irwan juga mengajak segenap masyarakat di Kecamatan Silahisabungan ini untuk menciptakan gerakan menanam pohon dan sadar akan pentingnya pelestarian alam di sekitar Danau Toba ini..

2. Ada empat tahapan utama program ini

Dok.IDN Times/istimewa

Program pemberdayaan pengrajin ulos ini akan berlangsung dalam empat tahapan utama. Pertama tahap pengenalan dengan masyarakat penenun, motivasi usaha, review dasar menenun, dan pengenalan eco fashion.

Kedua transisi dari zona nyaman ke pembuatan produk baru yang lebih potensial dan berkualitas.

Ketiga penenun sudah mampu dan percaya diri dalam menciptakan produk yang berkualitas yang dapat dipasaran dan dipamerkan dalam skala Nasional.

Dan keempat penenun sudah merasakan peningkatan pendapatan dan mampu melakukan diversifikasi produk yang lebih fashionable dan diterima di luar daerah bahkan sampai ke mancanegara.

Baca Juga: Bangun Klaster Industri di Kaltara, Inalum Target 2 Juta Ton Aluminium

Berita Terkini Lainnya