TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Abang Adik Florist Bertahan di Tengah Pandemik

Usaha Dame sempat mati suri di tiga bulan awal pandemik

Dame, pemilik Abang Adik Florist (Dok.IDN Times/istimewa)

Simalungun, IDN Times - Pandemik COVID-19 memukul banyak sektor. Terutama sektor ekonomi. Para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) turut merasakan dampaknya hingga memutar otak agar tetap bisa bertahan.

Salah satunya Dame Uli Sidabutar, salah satu pelaku UMKM binaan PT Inalum di Parapat, Simalungun, Sumatra Utara, yang bergerak di bidang usaha florist dan penyediaan alat-alat pesta. Bisnisnya sempat jatuh terpuruk karena acara yang mengandalkan kerumunan dilarang. Namun perlahan dia mulai bangkit walaupun dengan keterbatasan di masa new normal.

Begini cerita perjuangan Dame membesarkan bisnis yang dinamainya Abang Adik Florist.

Baca Juga: Ini Cerita Yovy Trijayanti, Pejuang UMKM yang Bertahan Hadapi Pandemik

1. Dame harus jadi single fighter sejak suaminya meninggal

Usaha Abang Adik Florist (Dok.IDN Times/istimewa)

Dame memulai bisnis saat harus menemui kenyataan pahit. Sang suami tutup usia saat ia sedang mengandung anak keduanya. Sebelumnya ia merupakan seorang ibu rumah tangga. Namun kepergian sang suami membuatnya harus berjuang sendirian sebagai kepala keluarga demi menghidupi keluarga kecilnya.

Sejak saat itu, ia mulai belajar merangkai papan bunga dalam suatu seminar dan lokakarya yang kini membawanya ke usaha floris dan teratak. “Saya dulu ikut pelatihan tentang cara menambah penghasilan suami,” kata Dame memulai cerita.

Ia memulai usahanya hanya dari rangkaian papan bunga untuk acara suka maupun duka sebagaimana seminar dan lokakarya yang diikutinya. Agar dikenal banyak orang, ia menambahkan merek dan narahubung di bawah papan bunganya sekaligus membagikannya di akun Facebook pribadinya.

Usaha Dame semakin banyak dikenal oleh masyarakat dan seiring berjalannya waktu ia melebarkan usahanya dengan menyediakan meja dan kursi pesta.

2. Usaha Dame berkembang hingga dekorasi tempat dan pesanan catering

ilustrasi catering (unplash.com/food)

Lalu merangkap ke berbagai dekorasi tempat dan acara. Bahkan, kini ia juga menerima pesanan catering dan menyewakan aset-asetnya kepada pelaku UMKM di bidang floris dan teratak lainnya.

“Ibarat sekolah, bisnis itu butuh proses. Mulai dulu dari SD, kemudian naik tingkat ke SMP, dan begitu seterusnya. Berbisnis juga seperti itu, mulai dari satu, dari kecil, kemudian hari ke hari akan terus bertambah dan berkembang sesuai dengan kapasitas kita,” tambah Dame.

Di sisi lain, kedua anaknya merupakan inspirasi baginya. Dari merekalah ia menamai usahanya dengan nama Abang dan Adik agar menjadi motivasi dan pengingatnya untuk semangat bekerja dan mengembangkan usahanya di kala lelah dan keinginan menyerah menghampiri dirinya.

 

Baca Juga: Inalum Berikan Alat Usaha untuk Bantu Kembangkan UMKM

Berita Terkini Lainnya