Bank Sumut Dorong UMKM di Sektor Pertanian dan Kuliner Berkembang
Milenial juga perlu didorong mengembangkan pertanian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times- Dukungan untuk pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di sektor pertanian dan kuliner di Sumatra Utara harus mengolaborasikan berbagai pihak. Mulai dari perbankan, akademi hingga media. Hal itu jadi pembahasan dalam diskusi "Bank Sumut Dukung Sektor Kuliner dan Pertanian" yang dimoderatori Pengamat Ekonomi Sumut dan Dosen UISU, Gunawan Benjamin dan dihadiri mahasiswa dan media di Hotel Ibis Style Medan, Jalan Pattimura, Selasa (19/3/2024).
Sejauh ini dukungan terhadap dua sektor itu sudah dilakukan Bank Sumut dengan melakukan pembiayaan. "Untuk usaha kuliner dan pertanian itu, Bank Sumut siap selalu bersinergi. Khususnya pertanian," kata Direktur Bisnis dan Syariah Bank Sumut Syafrizalsyah.
1. Hingga Februari 2024 Bank Sumut membiayai 2,9 triiun pembiayaan di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan
Menurut Syafrizalsyah, dari data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga 2022, total kebutuhan UMKM pertanian, kehutanan dan perikanan di Sumut berkisar Rp6,9 trilun. Sementara hingga Februari 2024 Bank Sumut sudah merangkul 24.130 debitur dengan total 2,9 triiun pembiayaan.
"Posisi tertinggi sektor rumah tangga dan perdagangan. Pertanian berada di tempat ketiga dari kontribusi sebesar 2,9 triliun. Dapat dikatakan per posisi di tahun 2024, kontribusi pertanian, kehutanan dan perikanan, terhadap Sumut sekitar 20-30 persen untuk sektor pertanian. Bank Sumut siap berkolaborasi dengan UMKM di sektor ini," kata Syafrizalsyah.
Tak terkecuali industri kuliner yang menyerap tenaga kerja hingga 19 ribuan orang di Sumut. "Di sektor ini kontribusi kita Rp110 miliar yang sudah kita salurkan," ungkapnya.
Menurut Syafrizalsyah dua sektor ini punya tantangan tersendiri, terutama di era digital ini. Namun harus mampu beradaptasi dengan kondisi saat ini. "Usaha mikro kecil perubahan perilaku yang paling berdampak. Ada yang tidak bertahan kalau dia tidak melakukan perubahan prilaku. Salah satunya membeli melalui digital," tambahnya.
Baca Juga: 6 Tips untuk UMKM yang Kebanjiran Order saat Ramadan