TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Aksesoris Batu Druzy dari One Seven Craft Laris Manis hingga Malaysia

Lenny andalkan pembayaran QRIS dan BRImo untuk transaksi

Aksesoris One Seven Craft milik Lenny Rusland (IDN Times/Doni Hermawan)

Medan, IDN Times- Ada beragam kerajinan tangan aksesoris pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Medan. Banyak yang unik dan menarik. Salah satunya One Seven Craft milik Lenny Rusland. Dia membuat aksesoris mulai dari kalung hingga gelang dengan bahan utama dari batu dan kawat tembaga.

"Saya mulai bisnis aksesoris ini mulai 2015. Mulanya saya mengikut musim. Sebenarnya basic-nya saya bikin semua aksesoris. Tapi saya lama-lama berpikir harus ada sesuatu yang unik dari produk saya, hingga akhirnya bikin batu dan tembaga ini karena di Medan belum terlalu banyak," kata Lenny Rusland kepada IDN Times, Kamis (25/5/2023).

Baca Juga: Deli Maya Sari Handicraft, Produk Sulam di Medan yang Hadir Sejak 1976

1. Batu druzy didapatkan dari Pacitan, Jawa Timur

Aksesoris One Seven Craft milik Lenny Rusland (IDN Times/Doni Hermawan)

Batu yang dipakai Leni adalah batu druzy. Diketahui ini merupakan batu yang terbentuk dari mineral dan terkumpul jutaan tahun lalu.

"Sebenarnya banyak jenis batu, tapi saya suka batu druzy ini. Bentuknya seperti kristal, tapi ini batu. Konon di dunia hanya ada 2 yakni di Brasil dan Pacitan, Jawa Timur. Bentuknya khas dan mengkristal," kata Lenny.

Lenny tertarik dengan kerajinan dari batu druzy dan kawat tembaga ini dia bisa mengembangkan ide-ide yang lebih kreatif. 

"Imajinasi dan kreasi saya lebih berkembang. Satu produk akan beda dengan produk lainnya. Kalau produk lain mungkin bisa duplikat. Kesamaannya hanya 80 persen saja," bebernya.

2. Produk diminati pembeli luar kota hingga dari Malaysia

Aksesoris One Seven Craft milik Lenny Rusland (IDN Times/Doni Hermawan)

Lenny mengaku belajar membuat kerajinan tangan ini dengan otodidak. Mulai dari melihat buku hingga YouTube.

Lenny tak sendirian membuat kerajinan ini. Dia dibantu dengan dua pengrajin. Beberapa tahapan yang dilewati untuk membuat produk ini mulai dari netting, quiling dan waving

"Biasanya mereka sampai netting saja, lalu mereka sisakan dan saya yang menyelesaikan.  Kelemahan saya tidak pandai menggambar, menuangkan apa yang ada di pikiran saya. Itu berkembang ketika dalam proses pembuatan," bebernya.

Seiring waktu, One Seven Craft menemukan peminatnya. Kerajinan dari batu druzy dan kawat tembaga itu menemukan pasarnya. Pembeli juga tidak hanya dari Medan dan sekitarnya.

"Alhamdulillah penghasilan setelah pandemi lumayan. Pembeli dari luar kota ada dari Jambi, Lampung, Kalimantan, Sulawesi. Kalau dari luar negeri dari Malaysia. Bukan saya ekspor, tapi mereka datang memesan. Termasuk lewat online," katanya.

Untuk harga aksesoris One Seven Craft mulai dari Rp10 ribu sampai Rp500 ribu. "Setiap hari saya produksi. Ada berapa level, kalau yang murah di bawah Rp50 ribu satu hari bisa memproduksi 50 pcs. Kalau di atas Rp100 ribu satu hari 3 pcs. Kalau Rp200 ribu ke atas satu hari paling 1 saja," ujar perempuan 49 tahun itu.

Baca Juga: Mencari Hangat Kopi dan Pertemanan di Sagakahwa

Berita Terkini Lainnya