Deli Maya Sari Handicraft, Produk Sulam di Medan yang Hadir Sejak 1976

Tiurlan Manurung dapat Upakarti dari Presiden Soeharto

Medan, IDN Times- Saat ini industri kerajinan tangan di Sumatra Utara terus berkembang. Ada banyak pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang memilih dan mengembangkan bidang usaha kriya ini.

Tapi jika ditanya pionernya, Deli Maya Sari Handicraft akan disebut sebagai salah satunya. Betapa tidak, Deli Maya Sari Handicraft sudah berdiri sejak 1976. Empat puluh tujuh tahun hadir hingga saat ini, Deli Maya Sari Handicraft jadi salah satu pilihan pelancong yang ingin membawa oleh-oleh sulaman dan bordir dari kota Medan.

Adalah Tiurlan T Siahaan Manurung, pendiri dari Deli Maya Sari Handicraft. Hobinya menyulam sejak kecil membuat Tiurlan terpacu mendirikan pusat kerajinan bordir dan sulam ini di tanah Deli.

1. Pernah dapat penghargaan Upakarti dari Presiden Soeharto

Deli Maya Sari Handicraft, Produk Sulam di Medan yang Hadir Sejak 1976Staf Deli Maya Sari Handicraft memamerkan tas produknya pada Expo HUT ke-43 Dekranas di Medan (IDN Times/Doni Hermawan)

Tidak hanya di Kota Medan dan Provinsi Sumatra Utara, nama Tiurlan juga sudah menasional. Terbukti perempuan yang kini berusia 83 tahun itu pernah mendapat penghargaan Upakarti dari Presiden Soeharto tahun 1986.

Penghargaan itu adalah apresiasi pemerintah terhadap pengabdian dalam usaha pengembangan industri kecil dan kerajinan tangan.

Produk UMKM binaan BRI ini juga ikut mejeng pada pameran Expo HUT ke-43 Dekranas yang digelar di Lapangan Benteng 16-21 Mei 2023 lalu.

Mora Tama Nainggolan (26), salah seorang staf Deli Maya Sari Handicraft mengatakan, mereka saat ini tidak hanya bergerak di bidang home decor, tapi juga menjual tas, topi dan lainnya.

Ciri khasnya juga ada motif-motif dari negara lain hingga motif kontemporer. Tentu saja juga banyak motif khas Sumut ulos. "Selain home decor ada juga tas, dompet, mukena dan lainnya yang merupakan hasil sulaman tangan dan bordir," kata Mora ditemui di pameran Dekranas Medan, Kamis (18/5/2023).

Baca Juga: Ulos dan Songket Diva Hutabarat Sudah Terbang Sampai ke Australia

2. Produk pernah dibeli warga Kanada hingga Amerika Serikat

Deli Maya Sari Handicraft, Produk Sulam di Medan yang Hadir Sejak 1976Staf Deli Maya Sari Handicraft memamerkan tas produknya pada Expo HUT ke-43 Dekranas di Medan (IDN Times/Doni Hermawan)

Produk-produk Deli Maya Sari Handicraft bisa didapatkan mulai dari Rp20 ribu sampai Rp1,8 juta. Salah satu yang paling diminati adalah taplak meja. Sementara tempat tape ulos menjadi produk termurah yang mereka jual.

Kualitas produk Deli Maya Sari Handicraft membuat mereka tak hanya dilirik konsumen dari dalam negeri, tapi juga luar negeri.

"Orang luar pun pernah beli, dari Kanada, juga dari Amerika Serikat. Mereka datang ke sini dan melihat langsung produk kami," kata Mora.

Mereka juga belakangan kerap ikut dalam pameran-pameran. "Termasuk waktu acara masuk kantor Menara BRI yang baru kemarin," tambahnya.

Produk Deli Maya Sari Craft bisa terjual sekitar 35 sampai 40 pcs setiap bulan. Mereka bisa meraup sampai Rp35 juta per bulan. "Gak tentu juga, tergantung produk yang dibeli," ucapnya.

3. Berusia puluhan tahun, Deli Maya Sari Handicraft ikut mendigitalisasi produknya

Deli Maya Sari Handicraft, Produk Sulam di Medan yang Hadir Sejak 1976Produk-produk Deli Maya Sari Handicraft saat pameran HUT ke-43 Dekranas (IDN Times/Doni Hermawan)

Saat ini di Deli Maya Sari Handicraft beralamat di Putri Hijau Regency nomor 16. Mereka memekerjakan belasan pengrajin. Konsumen bisa datang mulai pukul 09.00 WIB sampai 18.00 WIB di galeri Deli Maya Sari.

Meski sudah berusia puluhan tahun, Deli Maya Sari Handicraft tak tergilas perkembangan zaman. Mereka ikut memasarkannya lewat online. Mereka juga menyediakan pembayaran lewat Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS), sehingga pengunjung tak perlu repot mencari uang tunai.

"Hampir rata-rata terbantu penjualan online. Instagram sama Facebook. Selain itu kami juga akan berinovasi dengan desain yang lebih modern seperti bentuk tas dan lainnya," pungkasnya.

Sementara itu Erna (54), salah seorang konsumen yang datang membeli produk Deli Maya Sari Handicraft di Stan Dekranas Medan menyukai produk sulaman tersebut. Menurutnya cukup rapi dan khas. 

"Desainnya itu khas. Memang gak banyak berubah dari dulu, tapi itu yang membuat dia khas," pungkasnya.

Baca Juga: Cara BRI Meningkatkan Literasi Keuangan dan Bantu Modal UMKM di Sumut

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya