Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Masdalena Napitupulu
IDN Times/Masdalena Napitupulu

Intinya sih...

  • Arus sungai yang terlihat tenang bisa menipu, karena bagian bawahnya memiliki pusaran air dan lubuk yang dalam.

  • Penting untuk mengenali kemampuan berenang sendiri dan menggunakan pelampung saat mandi di area dangkal atau di tepi sungai.

  • Pastikan selalu menggunakan life jacket saat tubing atau arung sungai, serta mandi bersama teman atau keluarga untuk keselamatan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bukit Lawang di Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, sudah lama dikenal sebagai gerbang menuju Taman Nasional Gunung Leuser dan salah satu destinasi alam paling ikonik di Sumatera. Daya tarik utamanya adalah aliran Sungai Bahorok yang jernih, berpadu dengan hijaunya pepohonan tropis dan udara segar khas pegunungan. Banyak wisatawan datang untuk berendam, tubing, atau sekadar menikmati ketenangan alam yang menyejukkan.

Namun, keindahan Bukit Lawang menyimpan sisi yang perlu diwaspadai. Dalam beberapa tahun terakhir, tercatat sejumlah insiden wisatawan yang hanyut atau tenggelam akibat arus sungai yang deras dan medan yang sulit diprediksi. Sebagian di antaranya terjadi karena kelalaian kecil seperti mandi di titik berarus kuat atau tidak mengenakan alat keselamatan.

Kalau kamu berencana liburan ke Bukit Lawang, tidak ada salahnya lebih waspada. Supaya momen berwisata tetap aman dan menyenangkan, berikut lima tips sederhana tapi penting untuk mandi di Sungai Bahorok tanpa risiko yang mengintai. Yuk simak!

1. Jangan Tertipu oleh Arus yang Tampak Tenang

IDN Times/Masdalena Napitupulu

Banyak pengunjung yang mengira arus Sungai Bahorok tidak berbahaya karena terlihat mengalir pelan. Padahal, bagian bawah sungai memiliki pusaran air dan lubuk yang cukup dalam. Kondisi ini sering membuat wisatawan kehilangan keseimbangan dan terseret tanpa sempat bereaksi.

Sebelum turun ke air, luangkan waktu untuk memperhatikan arus dan permukaan sungai. Jika warna air mulai keruh atau alirannya lebih cepat dari biasanya, sebaiknya tunda dulu aktivitas. Sungai bukan kolam renang permukaannya bisa menipu, dan arus bawahnya bisa jauh lebih kuat dari yang terlihat.

2. Kenali Kemampuan Berenangmu

ilustrasi berenang (pexels.com/Oliver Sjöström)

Setiap orang punya batas kemampuan di air, dan mengenal batas itu bisa menyelamatkan nyawa. Banyak kasus di Bukit Lawang terjadi karena wisatawan yang kurang mahir berenang mencoba menyeberangi sungai yang deras. Saat kehilangan kendali, tubuh mudah terseret arus, apalagi jika tidak menggunakan pelampung.

Kalau kamu termasuk pemula, mandi saja di area dangkal atau di tepi sungai. Jangan gengsi untuk memakai ban atau pelampung alat sederhana ini bisa jadi penyelamat saat tak terduga. Ingat, keselamatan lebih penting daripada gaya.

3. Gunakan Life Jacket saat Tubing atau Arung Sungai

ilustrasi memakai life jacket (pexels.com/kampusproduction)

Aktivitas tubing atau menyusuri sungai dengan ban karet memang jadi favorit wisatawan. Tapi tanpa life jacket, kegiatan ini bisa berubah bahaya. Sudah ada wisatawan yang terjatuh dari ban karena arus deras dan akhirnya tenggelam sebelum sempat diselamatkan.

Sebelum memulai tubing, pastikan penyedia jasa wisata memberi pengarahan keselamatan dan menyediakan perlengkapan lengkap seperti helm dan pelampung. Kalau tidak ada, jangan ragu membatalkan. Lebih baik menunggu operator yang aman daripada menyesal karena tergesa-gesa.

4. Selalu Mandi Bersama Teman atau Keluarga

ilustrasi wisata air bersama keluarga (pexels.com/Kampus Production)

Mandi di sungai sendirian memang terasa damai, tapi juga berisiko. Kamu tidak akan tahu kapan terpeleset atau terjebak di arus bawah. Jika tidak ada orang lain di sekitar, pertolongan bisa terlambat datang.

Usahakan selalu ditemani minimal satu orang saat bermain air. Buat yang datang bersama keluarga, jangan pernah melepaskan pengawasan terhadap anak-anak. Sungai bisa berubah dalam hitungan menit dari tenang menjadi deras jadi kewaspadaan bersama wajib dijaga.

5. Perhatikan Cuaca dan Dengarkan Arahan Warga

IDN Times/Masdalena Napitupulu

Cuaca di Bukit Lawang bisa berubah cepat. Hujan deras di pegunungan bisa menyebabkan debit air meningkat di hilir. Kalau langit mulai mendung atau air tiba-tiba menjadi keruh, segeralah naik ke darat. Itu tanda air dari hulu sedang turun deras.

Selain itu, selalu dengarkan saran warga lokal. Mereka sudah mengenal karakter sungai dan tahu spot mana yang aman atau berbahaya. Kalau penduduk menyarankan agar tidak mandi di titik tertentu, jangan dianggap remeh—itu bentuk kepedulian mereka terhadap keselamatan wisatawan.

Keindahan Bukit Lawang memang menggoda siapa pun untuk bermain air, tapi keselamatan tetap jadi hal utama. Dengan mengenali kondisi sungai dan mengikuti panduan sederhana ini, kamu bisa menikmati kesegaran Sungai Bahorok tanpa rasa cemas.
Karena sejatinya, liburan terbaik adalah yang bisa kamu kenang dengan bahagia bukan dengan penyesalan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team