Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret gajah liar di Tangkahan (instagram.com/liliiamirr)

Terletak di kaki Gunung Leuser, Tangkahan sebelumnya dikenal sebagai episentrum illegal logging. Ratusan pohon ditebang setiap hari.

Desa kecil Tangkahan dibangun setelah masyarakat melihat kerusakan yang diakibatkan oleh penebangan aktif antara tahun 1980 - 1990. Masyarakat memutuskan untuk menghentikan penebangan liar di dalam kawasan Leuser dan mengembangkan kawasan tersebut menjadi tujuan ekowisata yang berkelanjutan.

1. Gajah-gajah diajak sekelompok pawang berpatroli dan melindungi hutan setempat

Tiga ekor gajah menyusuri sungai sambil membawa makanan menuju kandangnya di kawasan Tangkahan, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. (Mirza Baihaqie for IDN Times)

Pada tahun 2001, masyarakat memutuskan dan menyepakati peraturan tetap yang melarang penebangan liar dan Institut Wisata Tangkahan didirikan. Dari sinilah Unit Respon Konservasi dibentuk di mana gajah-gajah yang mengalami masalah mulai diselamatkan dan dilatih.

Penduduk setempat terbangun oleh banjir bandang di Bukit Lawang pada tahun 2003 yang menewaskan sedikitnya 200 orang dan menghancurkan ratusan tempat tinggal.

Gajah-gajah tersebut kemudian diajak sekelompok pawang berpatroli dan melindungi hutan setempat. Pengunjung dapat bergabung dengan gajah untuk mandi pagi dan sore, tetapi ini adalah sesuatu yang perlu dilakukan secara hati-hati sehingga tidak terjadi ekploitasi gajah.

Pengunjung juga dapat melihat gajah-gajah yang sedang beraktivitas bersama pawangnya dari kejauhan atau dari tepian hutan.

2. Ada 7 gajah terlatih di Tangkahan

Editorial Team

Tonton lebih seru di