Kenali 6 Hal tentang Aceh Tengah, Asal Muasal Kopi Gayo

Destinasi wisata di Provinsi Aceh tidak hanya melulu Kota Banda Aceh dan Sabang. Setiap kabupaten di Provinsi Aceh punya potensi pariwisata yang berbeda-beda.
Banda Aceh dikenal dengan wisata religi dan pantai, sedangkan Sabang dikenal sebagai destinasi bahari. Kabupaten lain yang gak kalah menarik adalah Aceh Tengah. Kabupaten yang ibukotanya adalah Kota Takengon ini berbeda jauh dari Banda Aceh dan Sabang.
Aceh Tengah adalah kawasan dataran tinggi, tidak memiliki pantai, tapi memiliki danau yang luas. Udaranya sejuk dan segar. Butuh waktu sekitar 8 jam dari Kota Banda Aceh menuju Takengon, atau 12 jam dari Kota Medan.
Meskipun demikian, ada banyak sekali kelestarian alam, kuliner, dan budaya yang bisa dinikmati di Aceh Tengah. Salah satunya adalah Kopi Gayo. Di Kabupaten ini lah kopi gayo ini ditanam dan terkenal hingga manca negara.
Berikut 6 hal yang harus diketahui terkait Takengon, Aceh Tengah. Yuk simak:
1. Danau Laut Tawar

Danau Laut Tawar merupakan salah satu destinasi wisata di Aceh Tengah. Danau Laut Tawar yang terlihat seperti lautan karena ukuran danau yang sangat luas. Meskipun danau ini sangat indah akan pemandangannya, pengunjung bisa menikmati beberapa fasilitas yang disediakan dan melakukan beberapa aktivitas yang digemari.
Penyediaan penyewaan perahu bisa digunakan oleh pengunjung untuk berkeliling melihat flora dan fauna sekitar danau. Mengarungi perairan yang tenang, sambil mengambil beberapa foto untuk mengabadikan momen. Kemudian, pengunjung bisa menghabiskan waktu di danau ini dengan memancing.
Jika ingin melakukan hiking, trekking, dan piknik, bisa dilakukan di sekitar Danau Laut Tawar. Disediakan lahan atau area untuk para pengunjung melakukan ketiga kegiatan tersebut. Selain itu, pengunjung bisa menginap di hotel dan homestay yang disediakan. Mungkin, ingin merasakan bangun pagi dengan udara segar sekitar Danau Laut Tawar.
2. Pantan Terong

Jika tadi berbicara tentang tempat wisata air di Aceh Tengah, sekarang beralih ke tempat wisata perbukitan. Pantan Terong sering dijadikan oleh para pengunjung untuk melihat hamparan pemandangan di Aceh Tengah.
Dari bukit Pantan Terong ini bisa merasa Negeri di Atas Awan. Nama ini yang sering dijadikan sebagai julukan dari Takengon, ibu kota Aceh Tengah. Suasana Negeri di Atas Awan bisa dirasakan ketika musim hujan.
Selain itu, udara di bukit Pantan Terong sangat sejuk dan segar. Biasanya para pengunjung menghabiskan waktu disini untuk menikmati udaranya yang menyegarkan. Tak hanya itu, pemandangan sunset dan sunrise juga tak kalah indah dengan tempat wisata lain.
Hamparan pemandangan Aceh Tengah yang bisa dilihat dari Pantan Terong adalah perkotaan Takengon dan Danau Laut Tawar. Pemandangan ini juga tak jarang dijadikan sebagai spot foto untuk mengabadikan momen dan foto estetik.
3. Kuliner Gutel

Makanan satu ini, dulunya, sering dijadikan sebagai pengganjal saat berperang melawan penjajah. Hal ini dikarenakan gutel tidak gampang basi. Namun, sekarang gutel sering dijadikan sebagai sajian makanan di acara besar, seperti acara pernikahan.
Meskipun demikian, para pengunjung tidak perlu khawatir karena sekarang gutel mudah ditemukan di pasaran. Biasanya warga setempat menyantapnya sebelum berkebun, sambil menikmati kopi atau teh hangat. Cocok dijadikan sebagai pengganjal perut sebelum beraktivitas.
Adapun bahan utama gutel adalah tepung beras, yang nantinya dicampur dengan air, gula merah atau aren, dan kelapa. Jadi, rasa manis yang hadir pada kuliner satu ini berasal dari penggunaan gula sebagai bahan pembuatannya. Kemudian, diikat dengan daun pandan sebagai pemanis kreasi dan menarik perhatian bagi para pecinta kuliner.
4. Masam Jing

Masam jing adalah makanan yang biasanya menjadi pendamping nasi. Makanan satu ini berbahan dasar ikan dan disajikan dengan berkuah. Rasanya asam dan pedas yang menjadi ciri khas.
Kuliner masam jing mirip seperti asam keueng, salah satu makanan khas Aceh. Namun, ada yang berbeda dari segi rasa dan bahan yang digunakan, yaitu penggunaan jeruk gayo, empan, dan gegarang. Penggunaan ketiga bahan ini tidak digunakan pada masakan asam keueng pada umumnya.
Untuk ikan yang digunakan, biasanya menggunakan ikan depik. Namun, jika ingin digantikan dengan ikan lain, juga tidak menjadi masalah. Bisa digantikan dengan ikan tongkol, ikan mujair, ikan nila, ataupun ikan bandeng.
5. Tari Guel

Tari Guel merupakan tari tradisional yang berasal dari Gayo, Aceh Tengah. Arti kata “guel” pada tarian ini adalah menyembunyikan. Tari satu ini tidak hanya bersifat sebagai penampilan hiburan, namun juga mengandung pesan yang disampaikan kepada masyarakat.
Konon katanya, tarian ini terinspirasi dari cerita rakyat tentang kisah kakak adik, Bener Meriah dan Sengeda, yang berkaitan dengan penjemputan gajah putih. Pada kisah tersebut, seorang putri Raja bermimpi tentang gajah putih. Hal ini yang selanjutnya menyebabkan Raja mengumumkan sebuah sayembara, bagi yang bisa mendapatkan gajah putih akan mendapatkan hadiah.
Gerakan pada tari Guel menunjukkan adanya pesan tersirat yang hendak disampaikan kepada penonton. Gerakan maju mundur sambil mengibarkan kain menunjukkan makna persaudaraan dan persatuan. Persaudaraan yang merupakan satu turunan harus saling menjaga dan melindungi.
6. Kopi khas Gayo

Jika pecinta kopi melakukan traveling ke Aceh Tengah, pasti tidak akan melewatkan kopi satu ini. Kopi khas Gayo, salah satu kopi yang sering menjadi perbincangan di kalangan pecinta kopi, bahkan sudah diakui dunia. Rasanya yang khas dan hanya bisa ditemukan di tanah Aceh Tengah.
Tidak hanya menjadi penikmat bagi para pecinta kopi, ternyata kopi ini juga menjadi ladang rezeki bagi masyarakat Aceh Tengah. Hal ini dikarenakan tanah di Aceh Tengah dapat dimanfaatkan untuk membudidayakan tanaman kopi ini dan, untungnya, bisa tumbuh dengan subur. Sehingga, bisa dikatakan, tanaman kopi ini bisa menjadi salah satu mata pencaharian bagi sebagian masyarakat.
Jika berkunjung ke Aceh Tengah, kopi khas Gayo tidak hanya bisa dinikmati di lokasinya saja, namun sekarang banyak yang menjual dalam bentuk bubuk dan bisa dibawa pulang. Jadi, jika ingin keluarga di rumah juga bisa menikmati kopi ini, bisa membeli di toko setempat di Aceh Tengah atau secara online di marketplace.
Alam, kuliner, dan budaya memang sangat melekat dengan Indonesia. Termasuk Aceh Tengah, yang merupakan salah satu kabupaten di Aceh, Indonesia. Semuanya, tidak terkecuali, harus dilestarikan, sehingga anak-cucu masih bisa merasakan dan menikmati.
Maka dari itu, tugas kita sekarang sebagai generasi penerus dan pewaris harus menjaga serta merawat semuanya dengan baik.