Sibandang menjadi salah satu destinasi yang menjanjikan eksotisme alam, budaya, sejarah hingga agrowisata. Itu menjadikannya salah satu destinasi terbaik di Danau Toba.
Potensi alamnya sangat luar biasa. Garis pantainya berhadapan langsung dengan Bukit Tarabunga, Sigaol, Bakkara Muara, Nainggolan, Pulau Samosir dan Dolok Tolong.
Di sana, wisatawan juga bisa menyaksikan langsung kekayaan budaya. Sibandang menyajikan pembuatan ulos mulai dari kapas, pewarnaan benang hingga pembuatan beragam motif khas Toba.
Belum lagi soal ritual masyarakat yang juga menjadi keunikan tersendiri. Di sana pengunjung bisa menikmati Hoda-hoda.
Salah satu ritual kuno masyarakat Desa Sampuran yang dipadukan dengan Tarian Monsak yang merupakan sejenis ilmu bela diri silat dari tanah Batak. Sama seperti area lainnya, pengunjung juga bisa diajak manortor. Melengkapi potensinya, pengunjung bisa belajar pembuatan sampan khas Danau Toba. Pengunjung juga bisa menyaksikan Rumah Adat Bolon dengan arsitekturnya yang khas.
Pulau seluas 850 hektare ini memiliki peninggalan sejarah berupa Rumah Kepala Nagari Rajagukguk. Ada juga Makam Raja Sorta Uluan yang diyakini sebagai raja Pulau Sibandang di puncak bukit Sibandang, hingga situs berupa Partukkoan yang merupakan kursi batu tempat para raja terdahulu melakukan musyawarah.
Untuk sampai di Pulau Sibandang pun tidak sulit. Hanya dibutuhkan waktu sekitar 45 dari Bandara Silangit menuju Muara.
Selanjutnya, pengunjung dapat menyeberang melalui Pelabuhan Muara menuju dermaga dusun II, Desa Sibandang. Moda transportasi penyeberangan bisa menggunakan kapal ferry kecil dari Desa Utte Mungkur Muara dengan waktu tempuh 5 menit. Moda transportasi lainnya bisa dengan menggunakan kapal wisata penumpang dari pelabuhan Muara dengan waktu tempuh 15 menit atau dari pelabuhan Balige dengan waktu tempuh 1,5 jam.