Megahnya Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh, Suasananya Bikin Betah

Ini sejarah dan potret keindahannya

Aceh, IDN Times – Aceh selalu menarik hampir setiap sudutnya. Khususnya pada pelaksanaan syariat Islam.

Dari sekian banyak destinasi wisata, masjid menjadi salah satunya. Selain fungsi untuk tempat beribadah, masjid di Aceh punya keindahan yang bikin takjub. Masjid Agung Baitul Makmur menjadi salah satu dari 3.883 masjid yang tercatat di Aceh.

Letaknya di Ibukota Aceh Barat, Meulaboh. Sekitar 730 Km dari Banda Aceh. Tepatnya di Kecamatan Johan Pahlawan. Menjadi masjid terbesar di kota yang berada di Pantai Barat itu. Tepatnya

Masjid ini dibangun dengan perpaduan rancang bangun Timur Tengah, Asia dan Aceh. Tertarik singgah ke Masjid Agung Baitul Makmur? Simak ulasan IDN Times.

1. Jadi salah satu dari 100 masjid terindah di Indonesia

Megahnya Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh, Suasananya Bikin BetahMasjid Agung Baitul Makmur atau yang dikenal sebagai Masjid Agung Meulaboh. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Lokasi Masjid Agung Baitul Makmur tidak jauh dari garis pantai di Meulaboh. Masjid ini berkelir oranye muda ini masuk ke dalam 100 masjid terindah di Indonesia dalam sebuah buku yang ditulis Teddy Tjokrosaputro & Aryananda yang diterbitkan oleh PT Andalan Media, Agustus 2011. Orang juga sering menyebutnya dengan nama Masjid Agung Meulaboh.

Letak masjid yang berada di pusat Kota Meulaboh, menjadikan para jamaah yang ingin beribadah atau menikmati kemegahan bangunan dari masjid ini mudah untuk menjangkaunya.

Masjid ini juga menjadi persinggahan para wisatawan yang kebetulan melintas atau sengaja ke Meulaboh. Masuk ke dalam gerbang, kemegahan luas bangunan sekitar 3.500 meter persegi, dan dibangun diatas lahan seluas 5,2 hektar itu langsung terasa.

Halamannya begitu luas. Membuat kesan masjid begitu mewah. Kubah berwarna merah bata yang tersemat dibangunan masjid semakin indah ketika terkena sinar matahari pagi.

Pemandangan ini membuat betah pengunjung yang datang. Saat tsunami menerjang Aceh 2004 silam, masjid ini termasuk bangunan yang kokoh. Masjid juga dijadikan lokasi pengungsian dan tempat pendistribusian bantuan. Halamannya dimanfaatkan sebagai tempat pendaratan helikopter.

2. Sempat muncul beberapa gagasan nama

Megahnya Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh, Suasananya Bikin BetahMasjid Agung Baitul Makmur atau yang dikenal sebagai Masjid Agung Meulaboh. (Mirza Baihaqie for IDN Times)

Dilansir dari tempatwisata.pro, Masjid Agung Meulaboh dibangun pada 1987. Ide pembangunan masjid diinisiasi oleh Malik Ridwan Badai, Bupati Aceh Barat yang menjabat dari 1983-1998.

Saat itu, pembangunan dilakukan karena Masjid Nurul Huda, masjid utama Meulaboh tidak bisa lagi menampung banyaknya jemaah. Pembangunan masjid rampung dan diresmikan pada  1 Juni 1999. Pada mulanya, Masjid Agung Meulaboh direncanakan akan menganut desain mirip Taj Mahal yaitu didominasi warna putih. Namun rencana tersebut urung dilaksanakan, desainnya pun lebih modern dengan mengikuti tren yang ada.

Saat pembangunan, muncul beberapa gagasan nama untuk masjid ini. Mulai dari Darussalam, Al Huryah, Al Achsan, Al Hilal dan masih banyak lagi. Dari banyak nama, tidak ada satupun yang dipilih.

Pada 2008, dengan Surat Keputusan Bupati serta persetujuan dari Majelis Permusyawaratan Umum Aceh Barat maka disahkan Masjid Agung Baitul Makmur sebagai nama resmi. Namun sebagian masyarakat juga masih banyak yang menyebut masjid ini dengan nama Masjid Agung Meulaboh.

3. Pesona bangunan bikin takjub

Megahnya Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh, Suasananya Bikin BetahMasjid Agung Baitul Makmur atau yang dikenal sebagai Masjid Agung Meulaboh. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Masuk ke kawasan masjid, pengunjung langsung dibiukin takjub. Untuk akses masuk, pengunjung bisa memanfaatkan tiga gerbang di sisi Utara, Barat dan Timur. Jika datang pada pagi hari saat hari biasa, anak-anak sekolah yang bermain di halaman masjid menjadi pemandangan yang menarik.

Pada pagi hari, suasana terasa sejuk dan rindang. Halaman yang luas ditumbuhi rerumputan hijau dan beberapa pohon palem dan cemara. Ditambah susunan batako sebagai akses menuju masjid.

Masjid ini memiliki 2 lantai yang memiliki desain arsitektur yang berbeda. Dari luar masjid akan terlihat jelas tiga buah kubah utama masjid yang didampingi dengan dua kubah menara air di sisi kanan dan kiri. Seluruh kubah tersebut memiliki warna identik serta warna yang sama yaitu merah bata. Bentuk kepala dari kubah ini membulat dengan bagian atas yang meruncing.

Namun ukuran dari kubah utama dan kubah menara air ini berbeda, kubah utama memiliki ukuran lebih besar dari kubah menara air. Desain tersebut merupakan perpaduan antara gaya arsitektur khas Asia dan Timur Tengah. Masjid ini sangat cocok bagi pengunjung yang akan berwisata religi ke Aceh.

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya