Masjid Raya Baiturrahman, Simbol Perlawanan Aceh Terhadap Penjajah

Kokoh saat diterjang gempa dan tsunami 2004

Aceh, IDN Times – Pergi ke Banda Aceh, kurang sah rasanya jika tidak melipir ke Masjid Raya Baiturrahman. Masjid kebanggan masyarakat Aceh yang memiliki nilai sejarah tak terlupakan.

Masjid berkelir putih itu selalu menjadi favorit wisatawan. Baik hanya sekedar berswafoto, atau pun untuk beribadah di sana.

Lokasinya di pusat kota Banda Aceh. Berdekatan dengan Museum Tsunami dan sejumlah destinasi lainnya.

Nama Baiturrahman, diambil dari bahasa arab yang berarti ‘rumah yang penuh rahmat’. Sejarah Baiturrahman cukup panjang. IDN Times merangkum sejumlah fakta seputar Masjid Baiturrahman.

Simak guys:

1. Masjid Baiturrahman sempat beratap jerami

Masjid Raya Baiturrahman, Simbol Perlawanan Aceh Terhadap PenjajahSejumlah jemaah baru selesai melaksanakan salat jumat di Masjid Raya Baiturrahman, Aceh, Jumat (17/6/2023). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Dihimpun dari berbagai sumber, Baiturrahman dibangun pada 1612 di masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Ada juga literasi yang menyebut bahwa masjid ini dibangun yang pada 1292 di era Sultan Alaidin Mahmudsyah. Saat itu, Baiturrahman menjadi masjid kerajaan. Saat itu, masjid menampilkan atap jerami berlapis-lapis yang merupakan khas arsitektur Aceh.

Masjid Raya Baiturrahman juga disebut pernah terbakar di era pemerintahan Sultan Nurul Alam (1675-1678). Masjid kemudian dibangun kembali di titik yang sama.

Baca Juga: Menemukan Wajah Aceh Lewat Ornamen

2. Menjadi benteng masyarakat saat perang melawan Belanda

Masjid Raya Baiturrahman, Simbol Perlawanan Aceh Terhadap PenjajahSeorang nazir mengumpulkan kotak infaq usai salat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, Jumat (17/6/2023). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Masjid Raya Baiturrahman pernah menjadi benteng masyarakat pada saat Belanda menyerang. Menjadi simbol perlawanan kepada penjajah saat itu. Tepatnya pada 1873. Pasukan Belanda membakar masjid dengan menembakkan suar ke atap jerami.

Saat itu, pimpinan Belanda jenderal Van Swieten menjanjikan akan membangun kembali masjid. Pembangunan itu sebagai permintaan maaf untuk masyarakat Aceh. Pembangunan dilakukan kembali pada 1879. Pembangunan rampung dilakukan pada Desember 1881.

3. Mengadopsi gaya arsitektur Melayu, Timur Tengah dan Eropa

Masjid Raya Baiturrahman, Simbol Perlawanan Aceh Terhadap PenjajahSeorang jemaah membaca Alquran usai melaksanakan salat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, Aceh, Jumat (16/6/2023). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Keindahan Masjid Raya Baiturrahman seakan tidak ada duanya. Masjid Baiturrahman mengadopsi gaya arsitektur Mughal. Ini ditandai dengan bangunan yang memiliki menara, dan kubah besar. Mirip dengan Taj Mahal di India. 

Saat ini, Masjid Raya Baiturrahman memiliki tujuh kubah dan delapan menara. Masjid ini memiliki tiga pintu besar berhias ragam ornamen. Interiornya memiliki ciri khas dengan dinding dan pilar ber-relief, tangga marmer dan lantai dari China, serta kaca patri dari Belgia.

Saat ini, masjid itu sudah disematkan berbagai fasilitas. Di antaranya adalah 12 payung raksasa yang dipasang di pelataran masjid.

4. Dirancang oleh arsitek Belanda

Masjid Raya Baiturrahman, Simbol Perlawanan Aceh Terhadap PenjajahMasyarakat berjalan di antara payung raksasa yang tersemat di Masjid Raya Baiturrahman, Aceh, Jumat (16/6/2023). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Baiturrahman dirancang oleh seorang kapten militer Belanda, Gerrit van Bruins. Ciri khasnya terletak pada pintu masuk yang didesain dengan ukuran besar.

Pintu ini memiliki banyak ornamen dan bercelah-celah sehingga cahaya bisa masuk ke dalam masjid.  Di dalamnya terdapat tugu penopang yang cukup banyak.

5. Menjadi destinasi wisata populer

Masjid Raya Baiturrahman, Simbol Perlawanan Aceh Terhadap PenjajahMasjid Raya Baiturrahman menjadi salah satu objek wisata populer di Aceh. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Aceh memiliki segudang destinasi wisata. Masjid Baiturrahman menjadi salah satu destinasi yang memiliki daya tarik kuat. Pada gempabumi dan tsunami 2004, Masjid Baiturrahman tetap berdiri kokoh. Meski pun beberapa bagian bangunan sempat mengalami kerusakan. 

Baiturrahman menjadi pilihan bagi wisatawan domestik hingga asing saat berlibur ke Aceh. Ribuan wisatawan datang untuk menikmati keindahan arsitekturnya.  

Baca Juga: 5 Kafe Hits Pinggir Pantai di sekitar Banda Aceh

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya