Jangan Emosi Tanggapi Konsep Wisata Halal Danau Toba, Ini Alasannya  

Simak nih penuturan Ketua Kerukunan Puak Batak Bersaudara

Medan, IDN Times - Polemik wacana konsep wisata halal di Danau Toba terus bergulir. Pemberitaan media massa pun terus menyoroti soal polemik itu.

Kerukunan Puak Batak Bersaudara pun angkat bicara. Mereka tak ingin konsep pariwisata yang akan mendatangkan banyak wisatawan itu menjadi semakin liar.

Masyarakat harus betul-betul memahami konsep itu. Jangan sampai masyarakat yang menjadi korban wacana liar yang terus bergulir.

1. Jangan emosi menanggapi wacana wisata halal

Jangan Emosi Tanggapi Konsep Wisata Halal Danau Toba, Ini Alasannya  IDN Times/Prayugo Utomo

Ketua Umum Kerukunan Puak Batak Bersaudara Mayjen (Purn) Sumiharjo Pakpahan turut memberikan pandangannya terkait wacana yang bergulir.  Dia mengimbau, masyarakat tetap menjaga kerukunan di tanah Batak.

“Jadi kita harus berpikir tidak emosional menanggapi masalah ini. Kerukunan Puak Batak Bersaudara tujuannya adalah rukun,” ujarnya usai menggelar diskusi di Kota Medan, Rabu (4/9).

Lebih baik, kata dia, pernyataan yang disebut berasal dari Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi itu ditanyakan secara langsung. Sebelum isu itu semakin berkembang.

“Karena pihak-pihak yang bertentangan akan memperkeruh suasana itu,” ujarnya.

Baca Juga: Pariwisata  Danau Toba, Halal Tourism Bukan Menghapus Budaya Asli

2. Pemahaman yang diplesetkan bisa merugikan Suku Batak di Danau Toba

Jangan Emosi Tanggapi Konsep Wisata Halal Danau Toba, Ini Alasannya  IDN Times/Prayugo Utomo

Pun memang wacana itu benar adanya, maka tujuannya pasti untuk pengembangan pariwisata. Bukan untuk menghilangkan adat budaya suku Batak.

Sehingga Sumiharjo berharap agar wacana ini harus dipahami dengan baik. Jangan sampai, pemahaman keliru hanya berdampak pada kerugian.

“Yang rugi adalah orang Batak di Danau Toba sana. Ini yang harus kita jaga. Jangan sampai pernyataan satu diplesetkan pihak-pihak yang berkepentingan,” ungkapnya.

Posisi Puak Batak bukan pada hal mendukung atau pun menentang wacana itu. Namun jika itu adalah cara terbaik meningkatkan taraf perekonomian masyarakat, kenapa harus ditolak.

“Kita perlu menjelaskan ke sana, Setiap program pemerintah yang meningkatkan taraf hidup ekonomi, mengapa kita tidak dukung. Atau mengapa kita harus menolaknya.

Tadi saya mengatakan, seorang wisatawan, yang kalau saya sudah berpergian ke 76 negara, yang saya perhatikan adalah apakah itu nyaman, memberikan ketentraman dan keamanan kepada saya. Sepanjang itu terjamin, maka sejuta wisatawan akan datang,” katanya.

3. Bukan pelaku wisata yang ribut soal wacana wisata halal

Jangan Emosi Tanggapi Konsep Wisata Halal Danau Toba, Ini Alasannya  IDN Times/Prayugo Utomo

Monang Naipospos, pemerhati sekaligus tokoh adat Batak Monang Naipospos sepakat dengan pembangunan infrastruktur pariwisata Danau Toba. Namun dia berharap, pemerintah tidak keliru dalam menerapkan konsep.

“Jadi dibangun saja. Tidak usah menyinggung entitas. Itu di Pantai Lumbanbulbul (Tobasa) masyarakat menyiapkan Musala di sana. Masyarakat sangat peduli. Karena pariwisata sudah industri. Mereka menjual yang laku dijual,” ungkap Monang.

Dia juga berharap masyarakat bisa terus memberikan fasilitas yang nyaman untuk wisatawan. Karena wisatawan akan menjadi pemasukan utama perekonomian masyarakat jika bisa memberikan kenyamanan.

Dia juga menyayangkan wacana yang bergulir. Karena yang lebih banyak berkomentar bukan pelaku usaha, melainkan sejumlah elit.

“Saya lihat pelaku wisata tenang saja gak ada ribut. Justru yang ribut gak ada kaitannya dengan pariwisata. Pelaku pariwisata harus tetap tenang lah. Jalankan usahanya yang selama ini dijaga,” pungkasnya.

Baca Juga: Polemik Wisata Halal Danau Toba, Mahasiswa Demo ke Kantor Gubernur

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya