Medan, IDN Times – Pengembangan pariwisata Danau Toba terus menjadi sorotan. Menyusul perhatian pemerintah yang menjadikan Danau Toba sebagai destinasi superporioritas.
Pembangunan di kawasan danau terbesar di Asia Tenggara itu dikebut. Dana Rp 3,5 miliar digelontorkan pemerintah. Pembangunan berbagai fasilitas seperti pelabuhan hingga resort ditarget rampung 2020 mendatang.
Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat setempat pun mulai digalakkan. Berbagai pelatihan hingga pembangunan sekolah pariwisata digarap.
Wacana terbaru pun menyeruak. Soal konsep wisata halal (Halal Tourism) disorot berbagai elemen. Pro dan kontra menjadi pembicaraan hangat beberapa hari ke belakang.
Sejumlah pihak menganggap wacana wisata ramah Muslim yang digagas bakal menghilangkan budaya asli etnis Batak. Pemprov Sumut sebagai penyelenggara daerah memberikan klarifikasi.
Simak nih klarifikasi dari Pemprov Sumut ihwal wacana Halal Tourism yang harusnya berpotensi mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan ke Danau Toba.