Museum Perkebunan Indonesia-1 (Musperin) menghadirkan ruang Imersif (Dik. Dinda for IDN Times)
Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Museum Perkebunan Indonesia yang telah menyelesaikan pembangunan ruang imersif untuk edukasi kelapa sawit.
"Harapannya pembangunan ruang imersif ini menjadi program edukasi kelapa sawit khususnya kepada masyarakat umum termasuk Generasi Milenial dan Gen-Z yang merupakan generasi produktif yang menjadi kunci kemajuan bangsa Indonesia," ujar Eddy.
Dikatakan, pentingnya edukasi Industri Sawit, yang berperan besar dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), antara lain dari sisi penciptaan lapangan kerja terutama di daerah pedesaan dapat mendorong pengentasan kemiskinan dan kesenjangan ekonomi.
Dari sisi penggunaan energi terbarukan yang mendukung ketahanan energi mendorong ketersediaan energi yang ramah lingkungan dan terjangkau bagi masyarakat.
"Selanjutnya, dari perpektif climate action, penggunaan sawit sebagai bahan bakar dan proses fotosintesis pada kebun yang sangat luas dapat mereduksi karbon, di samping itu kebun sawit juga menyediakan tempat hidup bagi aneka ragam hayati baik flora maupun fauna, dan terakhir dalam target untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar Eddy.
Masih menurut Eddy, hasil studi kerja sama riset antara beberapa universitas di Indonesia dan Jerman menyimpulkan bahwa komoditas sawit memiliki dampak terhadap target pencapaian SDG jauh lebih banyak dan signifikan dibandingkan dengan komoditas minyak nabati lainnya.
Kondisi ini sebut Eddy akan berimplikasi pada munculnya persaingan antar minyak nabati, dimana persaingan tersebut berujung dengan munculnya black campaign yang menyudutkan minyak sawit, salah satunya adalah campaign anti-palm-oil.
"Produk-produk sawit telah mewarnai kehidupan sehari-hari masyarakat kita. Yang sudah familiar bagi kita semuanya yaitu Minyak Goreng dari sawit. Namun sesungguhnya konsumsi minyak sawit dan turunannya lebih luas dari itu. Minyak sawit ada dalam produk sabun, shampoo, deterjen, lipstick, produk kosmetik, personal care, roti, coklat, biskuit, krimer, margarin, yang kesemuanya dapat diusahakan dalam skala UMKM," ungkap Eddy.