Sicanang, Hutan Mangrove Terakhir di Medan Dijadikan Wisata Edukasi

Yuk wisata sambil belajar mangrove!

Medan, IDN Times -  Pohon mangrove bagi sebagian orang mungkin sudah tak asing lagi, khususnya mereka yang tinggal di kawasan pesisir.

Tapi mungkin bagi mereka yang tinggal di pegunungan pohon ini kurang familiar, bahkan mungkin tidak tahu sama sekali. Pohon mangrove memiliki fungsi untuk melindungi tanah di wilayah pesisir, dari bencana tsunami dan lainnya. 


Nah, beberapa hari lalu IDN Times menyambangi kawasan hutan mangrove yang tersisa satu-satunya di kota Medan tepatnya di Sicanang, Medan Belawan. Berikut ulasannya!

1. Berharap mendapatkan dukungan lebih banyak dari berbagai pihak

Sicanang, Hutan Mangrove Terakhir di Medan Dijadikan Wisata EdukasiIDN Times/Masdalena Napitupulu

Arma mengatakan setelah ditetapkan nya kawasan mangrove tersebut di Dewan Perlindungan Mangrove (DPM), yang disepakati bahwa masyarakat boleh memanfaatkan untuk kepentingan ekonomi selagi tidak merubah ekosistem nya.

Nah, pada 2015 mulailah dibuat ekowisata mangrove ini secara swadaya dengan dukungan beberapa pihak seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Dalam pengembangan tempat wisata ini, Arma berharap mendapatkan dukungan lebih banyak dari berbagai pihak. "Pengelolaan tempat ini 99% warga lokal," ujarnya.

2. Biaya operasional dan pengelolaan mandiri oleh masyarakat

Sicanang, Hutan Mangrove Terakhir di Medan Dijadikan Wisata EdukasiIDN Times/Masdalena Napitupulu

Kata Arma, Tahun lalu tempat wisata ini di support  pemerintah kota Medan dengan memberikan tenda hingga bangunan awal tempat wisata.

Walaupun dalam pembangunan tersebut masyarakat memberikan partisipasinya dengan menambah pembiayaannya saat ada kerusakan bangunan.

Saat ini, biaya operasional dan pengelolaan mandiri oleh masyarakat.

"Boleh dibilang 85 persen pembiayaan operasional dan pengelolaan itu mandiri oleh masyarakat," ujar Arma.

3. Wisata ini adalah satu-satunya mangrove yang tersisa di kota Medan

Sicanang, Hutan Mangrove Terakhir di Medan Dijadikan Wisata EdukasiIDN Times/Masdalena Napitupulu

Dengan memberikan uang masuk 5 ribu saja per orang, kamu bisa menikmati tempat wisata ini sepuasnya. Arma menuturkan, para pengunjung harus menghargai lokasi tersebut dan menjaga kebersihan.

Arma juga mengajak masyarakat untuk sama-sama memajukan wisata ini, sebab wisata ini adalah satu-satunya mangrove yang tersisa di kota Medan. 

4. Menyediakan fasilitas membatik dengan pewarna yang berasal dari mangrove

Sicanang, Hutan Mangrove Terakhir di Medan Dijadikan Wisata EdukasiIDN Times/Masdalena Napitupulu

Dengan jarak yang tidak terlalu jauh dan aksesnya cukup mudah untuk sampai ke sini.

Wisata edukasi yang sering ditawarkan untuk anak sekolah menjadikan tempat ini banyak diminati dikalangan pelajar.

Dengan 15 ribu kamu bisa mengelilingi mangrove selama dua jam menggunakan boat kayu.  

Uniknya lagi, lanjut Arma, di tempat ini juga menyediakan fasilitas membatik dengan pewarna yang berasal dari mangrove.

Hanya 10 ribu saja per anak, kamu bisa membatik dan menanam mangrove yang bahannya sudah disediakan langsung oleh pengelola wisata.

Tak hanya itu, tentu saja para pengunjung juga bisa membuat kerajinan tangan maupun makanan yang masih berasal dari mangrove.

 

5. Dengan 60 ribu saja, pengunjung bisa menikmati seafood untuk 5 orang

Sicanang, Hutan Mangrove Terakhir di Medan Dijadikan Wisata EdukasiIDN Times/Masdalena Napitupulu

Wisata yang satu ini bisa menampung pengunjung sebanyak 100 hingga 150 orang.

Jika hendak mau berkunjung ke wisata mangrove Sicanang ini, kamu bisa menghubungi Arma, untuk pemesanan makanan dengan harga 60 ribu saja untuk 5 orang pengunjung.

Apa saja yang dihidangkan? Ada kepiting, ikan, udang, minuman dan sayur yang akan kamu dapatkan. Tentunya, jika memesan sehari sebelum kamu menyambangi tempat ini kamu akan mendapatkan harga yang lebih murah. 

"Ayo ke Sicanang, sudah ada ekowisata mangrove di mana anda bisa belajar dan mengenal mangrove dan manfaat dari mangrove," tutur Arma.

6. Kamu bisa menikmati ekowisata sekaligus kamu sudah menyelamatkan kehidupan dan ekonomi masyarakat Sicanang

Sicanang, Hutan Mangrove Terakhir di Medan Dijadikan Wisata EdukasiIDN Times/Masdalena Napitupulu

Dalam pengembangan wisata ini, yang terpenting adalah memperjuangkan tempat ini agar tak hancur karena beralih fungsi lahan. 

"Hanya ini yang tersisa di Medan dan ribuan kepala keluarga masih menggantungkan hidup di sini. Kalau kemudian hilang karena beralih fungsi maka yang akan terjadi bencana kemanusiaan, orang tidak punya pekerjaan lagi," pungkas Arma.

Jadi wisata ke Sicanang, kamu bisa menikmati ekowisata sekaligus kamu sudah menyelamatkan kehidupan dan ekonomi masyarakat Sicanang.

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya