Festival Bakar Tongkang Bagansiapiapi Ramai Dikunjungi Wisatawan Asing

Dampak ekonomi diperkirakan mencapai Rp10 miliar

Intinya Sih...

  • Festival Bakar Tongkang Bagansiapiapi sukses diselenggarakan, menarik ribuan wisatawan mancanegara dan nusantara.
  • Dampak ekonomi mencapai Rp10 miliar, memberikan berkah bagi warga sekitar dan mendukung perhotelan serta UMKM lokal.
  • Event didukung oleh Kemenparekraf RI dengan anggaran Rp620 juta, namun masih kurang informasi bagi wisatawan di lokasi acara.

Rokan Hilir, IDN Times - Puncak acara Festival Bakar Tongkang Bagansiapiapi sukses diselenggarakan pada Sabtu (22/6/2024). Kegiatan yang masuk pada daftar Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024 ini sukses mendatangkan banyak wisatawan dari berbagai kota di Indonesia, bahkan mancanegara.

"Dari event ini, ditargetkan ada 52 ribu wisatawan mancanegara yang datang. Kemudian 100 ribu wisatawan nusantara," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Roni Rakhmat di Rokan Hilir, Sabtu (22/6/2024).

Roni mengatakan kegiatan tahunan warga Tionghoa itu merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh masyarakat. Melalui kegiatan ini, mereka berharap murah rezeki, sehat dan bahagia sepanjang tahun.

“Event ini merupakan event bottom up yang berasal dari masyarakat sendiri. Pemda hanya mendukung apa saja yang diperlukan agar kegiatan berjalan lancar,” ujarnya.

Baca Juga: Uniknya Tradisi Manampuang di Jorong Sitingkai Agam

1. Bangkitkan ekonomi warga setempat

Festival Bakar Tongkang Bagansiapiapi Ramai Dikunjungi Wisatawan AsingFestival Bakar Tongkang Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Riau (IDN Times/Linggauni)

Event tahunan ini menjadi berkah bagi warga sekitar. Roni memperkirakan dampak ekonomi dari kegiatan ini mencapai Rp10 miliar. Transaksi itu meliput penginapan wisatawan, makan dan minum serta pembelian oleh-oleh.

“Dampaknya sangat besar terhadap perhotelan dan UMKM (usaha mikro kecil menengah) di sini. Hotel penuh dan becak itu saja sehari bisa dapat sampai Rp2,5 juta per orang,” kata Roni.

Ia mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh warga Bagansiapiapi. Menurutnya, kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang mampu mendulang banyak pengunjung ke Provinsi Riau.

“Bakar Tongkang ini memang yang paling banyak pengunjungnya. Wisatawan mancanegaranya banyak, misalnya dari Singapura, Malaysia dan beberapa negara lainnya. Termasuk wisatawan nusantara dari berbagai daerah juga,” ujarnya.

2. Mendapat dukungan APBN sebesar Rp620 juta

Festival Bakar Tongkang Bagansiapiapi Ramai Dikunjungi Wisatawan AsingFestival Bakar Tongkang Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Riau (IDN Times/Linggauni)

Festival Bakar Tongkang ini merupakan salah satu festival yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatir (Kemenparekraf) RI. Anggarannya pun cukup besar, mencapai Rp620 juta yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Anggarannya digunakan untuk men-support event ini. Di sini juga ada pameran ekraf, ada bazar UMKM. Kemudian ada beberapa fasilitas yang dilengkapi juga untuk kelancaran acara,” ujarnya.

Meski menggunakan anggaran yang besar, pantauan di lokasi terlihat masih ada beberapa kekurangan. Tidak sedikit wisatawan yang merasa bingung karena kurangnya informasi tentang event tersebut di lokasi acara. Misalnya tidak adanya informasi tentang rute dan tempat pembakaran tongkang yang merupakan puncak acara.

Di lokasi hanya terpampang foto sejumlah pejabat di Riau, namun tak ada informasi tentang sejarah Bakar Tongkang dan informasi lainnya yang dibutuhkan wisatawan.
Salah satu wisatawan Nusantara dari Samarinda, Arina mengatakan bahwa Festival Bakar Tongkang ini sangat menarik. Apalagi di sini dapat dilihat warga Tionghoa dengan berbagai marga berkumpul menjadi satu.

Mereka terlihat khusuk berdoa di Klenteng Ing Hok King hingga proses pembakaran tongkang berakhir. Meski begitu, ia menyayangkan kurangnya informasi tentang event tersebut bagi wisatawan.

“Minim papan informasi, jadi kita lebih banyak tanya-tanya ke warga. Kadang yang ditanyai juga sama-sama tidak tahu, karena sama-sama wisatawan juga,” ujarnya.

Ia berharap pada Festival Bakar Tongkang selanjutnya ada semacam buku saku yang dapat menjadi pegangan wisatawan ketika berada di lokasi acara. Buku saku tersebut bisa memuat tentang sejarah singkat bakar tongkang, informasi rute dan informasi tentang apa saja yang ada di dalam festival tersebut.

“Acaranya sangat bagus, kita bisa melihat keberagaman di sini. Semoga kedepan bisa lebih baik lagi,” harapnya.

3. Melibatkan warga lokal

Festival Bakar Tongkang Bagansiapiapi Ramai Dikunjungi Wisatawan AsingFestival Bakar Tongkang Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Riau (IDN Times/Linggauni)

Event ini tidak hanya dilakukan oleh warga Tionghoa saja, namun dilakukan pula oleh warga lokal setempat secara bersama-sama. Terlihat banyak warga lokal yang membantu saat event berlangsung.

“Di sini dilakukan secara gotong royong, warga lokal semuanya saling bantu untuk menyukseskan acara. Warga lokal juga memanfaatkan event ini untuk berjualan, misalnya kuliner,” ujar Roni.

Ia berharap gotong royong itu bisa terus dilestarikan hingga generasi-generasi berikutnya. Selain itu, ia juga berharap Pemerintah Pusat dapat terus mendukung event ini, sehingga bisa terus eksis di masa mendatang.

Baca Juga: Serunya Wisata Sejarah ke Museum Situs Lubang Tambang Batubara Soero

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya