Tiga Jenis Tarian Batak Toba untuk Wisatawan di Desa Meat dan Maknanya

Aksesori dalam tarian juga miliki arti khusus

Toba Samosir, IDN Times - Tarian memang sering menjadi pembuka dalam acara seremoni. Terkhusus tarian daerah yang memiliki banyak segala jenis tarian. Seperti salah satunya di Sumut, wilayah Toba Samosir.

Sanggar Sundut Meat Nabisuk, nama salah satu sanggar yang sering memberikan tarian khas Toba Samosir tepatnya di Desa Meat. Tak hanya sebatas menari saja, tapi juga memiliki arti ataupun makna setiap dipersembahkan kepada para tamu.

Simak ulasan arti tarian Batak Toba di Desa Meat yang dirangkum oleh IDN Times.

Baca Juga: Ekowisata Dolok Sirikki, Upaya Masyarakat Lindungi Hutan 

1. Tiga tarian berbeda dalam peruntukkannya

Tiga Jenis Tarian Batak Toba untuk Wisatawan di Desa Meat dan MaknanyaTarian Toba Samosir (IDN Times/Indah Permata Sari)

Cindy Simanjuntak (19) salah satu penari di sanggar Sundut Meat Nabisuk menampilkan tiga tarian khas Toba Samosir saat wisatawan datang.

Dirinya menjelaskan bahwa, ada tarian bernama Manomu-nomu yang biasanya tarian ini dibuat untuk menyambut tamu yang datang.

Lalu, ada tarian ke-2 bernama Habonaran. Tarian ini bisa ditarikan siapa saja sebagai bentuk hiburan di pesta pernikahan, dan para tamu juga.

Kemudian, tarian ke tiga ada tarian bernama Sihutur Sanggul. Nah, tarian ini dikhususkan hanya untuk perempuan saja.

"Karena sanggul hanya cewek saja yang pakai. Terus narinya juga harus semangat, karena penuh kesemangatan untuk menari," ucap Cindy.

2. Sejumlah pakaian dan aksesoris tarian juga memiliki makna

Tiga Jenis Tarian Batak Toba untuk Wisatawan di Desa Meat dan MaknanyaTarian Toba Samosir (IDN Times/Indah Permata Sari)

Selain tarian, maka kelengkapan untuk menari juga menjadi perhatian karena menarik.

Adapun kelengkapan dalam menari yaitu, sor tali yang dipakai di kepala dan lengan.

"Sor tali ini banyak bentuknya, ada yang lempengan ada juga yang kain dan itu biasanya untuk wanita batak artinya mahkota. Mahkota untuk menari," jelasnya.

Berbeda lagi dengan dengan daun dikepala yang diselipkan. Daun ini bagaikan hiasannya namun tunggal yang memiliki khas batak.

"Biasa hanya untuk hiasan menari. Karena pada jaman dulu sering dipakai untuk menari seperti ini," tuturnya.

Lalu, pakaian atas (ulos) yang dikenakan juga memiliki arti, seperti pakaian Bintang Maratur yang diselendangkan (biasa yang mengenakan ini cewek). Diperuntukkan bisa untuk ke Pesta dan orang meninggal. Diperlukan 2 ulos untuk pakaian menari bagi para perempuan.

"Roknya, atau bawaan yang dikenakan itu bernama sibolang. Ini merupakan ulos jaman dahulu. Makanya, kita budayakan ulos ini karena sudah lama hilang. Ulos ini asli ditenun sendiri pada jamannya," ungkapnya.

Selain 3 tarian tersebut, ada juga tarian tradisional batak toba yang telah lama sekali. Seperti tor tor parmalim.

"Kalau kita menari tradisional itu harus rapi, dan lebih mendalami dan menjiwai. Tadi kita bebas, bebas saja. Kalau Nortor tradisional itu tangan atau gerakannya beda lagi. Yang tadi sudah kreasi," ujar Cindy.

3. Cindy targetkan untuk dapat kembangkan Desa Meat

Tiga Jenis Tarian Batak Toba untuk Wisatawan di Desa Meat dan MaknanyaTarian Toba Samosir (IDN Times/Indah Permata Sari)

Gadis asli Toba Samosir ini memberikan alasannya ingin menortor karena inisiatif sendiri, dan dukungan orangtua sepenuhnya selama hal positif.

"Memang nari ini harus dari hati. Gak bisa kita paksakan. Kalau kita paksakan penarinya itu gak akan dapat feelnya. Makanya kalau kita menari itu, kebetulan aku juga melatih adik-adik sebelum menari aku tanyak ini mau menari dihatikan gak, ada niat gak, gak paksaankan. Karena kalau sudah paksaan dia bagaimana pun kita ngajarnya gak bakalan bisa dan dia gak bakal mengerti," jelasnya.

Diakuinya bahwa, sejak kecil memang sudah suka menari di sekolah, dan mulai gabung di sanggar tari lalu aktif saat di seribu tenda tahun 2019.

Dirinya menargetkan tahun ini bisa kuliah dengan menguasai bidang budaya dan wisata agar dapat mengembangkan Desanya yaitu Desa Meat.

Baca Juga: Air Terjun Efrata, Surga Tersembunyi di Sosor Dolok Samosir

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya