Nostalgia di Pasar Kamu, Sajikan Kuliner Zaman Doeloe Tanpa Pengawet

Unik, Alat Tukar Pembayaran Pakai Batok Kelapa

Medan, IDN Times - Salah satu destinasi Wisata Kuliner yang berhasil perhatian banyak masyarakat, yakni Pekan Sarapan Karya Anak Muda (Pasar Kamu) berlokasi di jalan Perintis, Denai Lama, Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Kegiatan penjualanan ini baru berjalan selama 11 minggu. Namun, terlihat minat pengunjung dari berbagai daerah sudah banyak.

Pasar Kamu dibuka pada hari minggu saja, mulai pukul 06.30 WIB sampai dengan 11.00 WIB. Jenis makanan dan minuman dijual mencapai 62 menu yang tersaji.

Dedi Sofyan (48) sebagai penggagas mengatakan Pasar atau Pekan ini merupakan tempat pengembangan ekonomi untuk memperkuat ekonomi rakyat yang berada di desa tersebut terutama kaum perempuan dan remaja.

"Jadi, alhamdulillah kerja sama ibu-ibu dan remaja sudah berlangsung di sini, memang kebanyakan ibu kandungnya yang membuat kue anaknya yang jualan," ucapnya.

Sehingga, keterlibatan remaja diperkirakan sekitar 35 orang remaja di desa dan lingkungan sekitar yang ikut serta dalam penjualan di Pasar Kamu.

1. Nikmati sarapan dengan suasana outdoor

Nostalgia di Pasar Kamu, Sajikan Kuliner Zaman Doeloe Tanpa Pengawet

Lokasi yang dikelilingi oleh pepohonan ini dapat dinikmati dengan berbagai puluhan menu yang tersaji, tentunya suasana konsep outdoor.

Dirinya menjelaskan bahwa, dengan adanya ikut serta anak remaja dalam penjualanan tersebut bukan hanya karena faktor ekonomi saja. Namun, juga mengajarkan kepada para remaja dalam pendidikan lingkungan.

"Kita berjualan di outdoor, maka lingkungan inilah yang mendukung Pekan kita ini. Disini juga kita mengurangi semua penggunaan yang berbahan dasar plastik, kita mau konsepkan ini agar suasana orang sarapan berbeda," ucapnya.

Baca Juga: Kedai Apek, Lapak Minum Kopi Paling Legendaris di Kota Medan

2. Kreatif dan produktif, seluruh penjualnya adalah Millennial

Nostalgia di Pasar Kamu, Sajikan Kuliner Zaman Doeloe Tanpa Pengawet

Namun, jangan heran kalau disini banyak kita temui penjualnya yang hampir keseluruhan merupakan anak muda remaja. Karena namanya juga Pekan Sarapan Karya Anak Muda. Alasan dinamai yakni "karena, kita tahu bahwa selama ini remaja adalah kelompok yang dianggap kurang produktif untuk mengembangkan kegiatan ekonomi," ucap Dedi.

"Kita mau remaja punya skill untuk wirausaha, tapi ada keterbatasan remaja. Remaja skill-nya terbatas dan keinginannya juga susah, makanya kemaren kita bekerjasama dengan ibu-ibu di sini, seperti pembuatan kue-kue dan makanan kampung (tradisional) contohnya tiwul, dodol, gerontol, dan lainnya," tambahnya.

3. Menu yang dijual tanpa bahan pengawet

Nostalgia di Pasar Kamu, Sajikan Kuliner Zaman Doeloe Tanpa Pengawet

Menurutnya, menu yang dijual merupakan menu tanpa bahan pengawet dengan kesepakatan bersama. Sehingga dijamin kualitas makanannya sehat, tanpa bahan pengawet.

Untuk memegang prinsip penjualan tersebut, maka slaah satu contoh menu makanan yakni mie, tak diperbolehkan dijual di Pasar Kamu. Jika ingin menjual mie, ibu-ibu tersebut diwajibkan untuk produksi mie itu sendiri.

"Kita ambil prinsip makan sehat, disini tidak diperbolehkan menjual minuman dan makanan sachet, ini sudah kita omongkan kepada ibu dan remaja di sini tidak boleh memakai penyedap, pewarna buatan, dan pengawet," jelasnya.

4. Unik, alat bayarnya dinamakan "tempu" seakan berada di zaman doeloe

Nostalgia di Pasar Kamu, Sajikan Kuliner Zaman Doeloe Tanpa Pengawet

Baginya, sudah meanstream jika yang dijual sama seperti orang-orang, tak ada keunikan dan ketertarikan.

Dedi mengaku penjualan harus ada yang berbeda, sehingga orang dengan mudah mengingat tempat tersebut, sebagai contohnya Dedi dan masyarakat sekitar membuat alat tukar pembayaran dari tempu (batok kelapa) yang dibentuk melingkar seperti koin.

"Saya berpikir apa yang menarik, sehingga muncul ide saya harus buat alat tukarnya menarik, saya lihat di sini banyak pohon kelapa kenapa gak batik kelapa yang menjadi ikon di sini, tempu itu tempurung, dibuat seperti koin lalu saya kasih cap," ucapnya.

5. Penjual wajib menerapkan protokol kesehatan

Nostalgia di Pasar Kamu, Sajikan Kuliner Zaman Doeloe Tanpa Pengawet

Dirinya juga menjelaskan bahwa, tak melupakan aturan pemerintah untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Sehingga, nantinya tak menjadi klaster atau temuan dikarenakan yang datang dari berbagai daerah.

"Tetap lakukan protokol kesehatan, untuk menjaga kesehatan bagi para penjual dan pembeli," ujar Dedi.

Selain itu, Dedi berharap kepada pemerintah agar dapat memberikan prihatin yang sudah dibentuknya Pasar Kamu ini menjadi salah satu ikon ataupun jargon wisata di Sumut.

"Kita punya model pengembangan ekonomi UKM, sehingga tentunya model ini kita harapkan dilirik pemerintah," tuturnya.

Baca Juga: Murah Meriah! 10 Potret Wisata Sawah Pematang Johar Labuhan Deli

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya