Festival Bakar Tongkang Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Riau (IDN Times/Linggauni)
Festival Bakar Tongkang ini merupakan salah satu festival yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatir (Kemenparekraf) RI. Anggarannya pun cukup besar, mencapai Rp620 juta yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Anggarannya digunakan untuk men-support event ini. Di sini juga ada pameran ekraf, ada bazar UMKM. Kemudian ada beberapa fasilitas yang dilengkapi juga untuk kelancaran acara,” ujarnya.
Meski menggunakan anggaran yang besar, pantauan di lokasi terlihat masih ada beberapa kekurangan. Tidak sedikit wisatawan yang merasa bingung karena kurangnya informasi tentang event tersebut di lokasi acara. Misalnya tidak adanya informasi tentang rute dan tempat pembakaran tongkang yang merupakan puncak acara.
Di lokasi hanya terpampang foto sejumlah pejabat di Riau, namun tak ada informasi tentang sejarah Bakar Tongkang dan informasi lainnya yang dibutuhkan wisatawan.
Salah satu wisatawan Nusantara dari Samarinda, Arina mengatakan bahwa Festival Bakar Tongkang ini sangat menarik. Apalagi di sini dapat dilihat warga Tionghoa dengan berbagai marga berkumpul menjadi satu.
Mereka terlihat khusuk berdoa di Klenteng Ing Hok King hingga proses pembakaran tongkang berakhir. Meski begitu, ia menyayangkan kurangnya informasi tentang event tersebut bagi wisatawan.
“Minim papan informasi, jadi kita lebih banyak tanya-tanya ke warga. Kadang yang ditanyai juga sama-sama tidak tahu, karena sama-sama wisatawan juga,” ujarnya.
Ia berharap pada Festival Bakar Tongkang selanjutnya ada semacam buku saku yang dapat menjadi pegangan wisatawan ketika berada di lokasi acara. Buku saku tersebut bisa memuat tentang sejarah singkat bakar tongkang, informasi rute dan informasi tentang apa saja yang ada di dalam festival tersebut.
“Acaranya sangat bagus, kita bisa melihat keberagaman di sini. Semoga kedepan bisa lebih baik lagi,” harapnya.