Ada Danau Keramat di Sitinjo Dairi, Ini Rute dan Pantangannya

Ke Danau Sicike-cike lebih mudah diakses naik sepeda motor

Kabupaten Dairi seakan tak pernah habis soal subsektor pariwisata. Letaknya yang berada di pegunungan menempatkannya sebagai Kabupaten yang menyimpan cagar alam yang banyak. Mulai dari air terjun, bukit, taman rohani, sampai danau.

Umumnya, jika berbicara tentang danau, warga Sumatra Utara hanya tahu tentang danau Toba, danau Lau Kawar, atau danau Sidihoni.

Padahal, ada danau yang tak kalah bagus yang ada di Kabupaten Dairi. Bahkan dalam satu kawasan, danau tersebut tampak berjejer. Ya, namanya adalah danau Sicike-cike. Yuk simak informasinya:

1. Rute menuju Danau Sicike-cike

Ada Danau Keramat di Sitinjo Dairi, Ini Rute dan PantangannyaPetunjuk arah di danau Sicike-cike (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Muhammad Rio, seorang traveler asal Tanjung Morawa yang pernah mendatangi danau Sicike-cike membeberkan rute yang ditempuh jika ingin menuju danau Sicike-cike.

"Sekitar 4 jam kalau dari Medan. Rutenya sama kayak menuju ke Berastagi. Via Jalan Jamin Ginting, kemudian menuju simpang merek, dan jalan terus sampai masuk kawasan Sitinjo. Nah, kita belok kiri. Di maps juga tercantum, kok. Infonya lengkap," kata Rio.

Bagi kalian yang suka dengan petualangan dan trekking, kawasan danau Sicike-cike cocok untuk kalian datangi. Muhammad Rio yang aktif berkegiatan di komunitas pecinta alam, River Hunter Sumut, menceritakan pengalaman trekking-nya menuju danau keramat itu.

"Untuk trekking-nya kurang lebih memakan waktu hampir 3 jam, ya. Karena pada saat itu kami mendapati jalan berlumpur karena baru selesai hujan. Dari pintu masuk menuju danau Sicike-cike yang pertama, membutuhkan waktu 30 menit. Nah, sementara jarak dari danau pertama dan kedua sekitar 500 meter. Dari danau kedua, kita harus menempuh jarak 395 meter menuju danau ketiga. Ada juga air terjunnya. Kita harus trekking lagi sejauh 1,5 Km jika ingin ke sana," ujar Rio.

2. Ada 3 danau keramat yang menyimpan cerita mistis

Ada Danau Keramat di Sitinjo Dairi, Ini Rute dan PantangannyaDanau pertama Sicike-cike dipenuhi kabut (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Danau Sicike-cike bagi warga sekitar merupakan danau keramat. Lokasinya yang berada di dalam hutan yang rimbun menjadikan aura danau ini sangat mistis. Menurut keterangan dari warga Sitinjo, jika ingin datang ke danau ini haruslah menjaga adab dan tata krama.

Tiga danau Sicike-cike memiliki warna air yang sama, cokelat kemerah-merahan. Ada mitos yang berkembang di danau ini, bahwa jangan sampai kita melihat seekor bulus albino (berwarna putih). Jika kita melihatnya, kata warga setempat kita tidak bisa pulang.

Muhammad Rio yang telah berhasil menaklukkan danau Sicike-cike ini membeberkan apa yang harus dilakukan saat mengunjungi tempat keramat.

"Dimana pun kita berada, harus mengutamakan adab. Sebab di atas ilmu masih ada adab. Kemudian kita harus bisa menjaga tutur kata, karena ada pepatah mengatakan mulutmu adalah harimaumu, apa yang kau ucapkan itu akan berdampak pada dirimu  sendiri.  Kemudian yang terakhir kita harus menjaga nilai sopan santun. Namanya kita pendatang dari jauh dan yang kita datangi bisa dibilang hutan keramat menurut warga sekitar, sedikit banyak pasti ada aura-aura yang tidak suka, maka dari itu saat masuk hutan kita ucapkan salam dan berdoa memohon perlindungan," jelasnya.

3. Tak hanya danau, Sicike-cike juga terdapat air terjun yang cantik

Ada Danau Keramat di Sitinjo Dairi, Ini Rute dan PantangannyaAir terjun yang ada di kawasan danau Sicike-cike (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Ada air terjun yang berjarak 1,5 Km dari danau ketiga. Untuk menuju danau ini, kita harus melewati hutan belantara yang menurut warga sekitar masih terdapat hewan-hewan liar. Seperti harimau, beruang, bahkan ular. Tanah di sana dominan berwarna merah kecokelatan. Tantangan lain yang ditemukan saat menuju air terjun adalah jalan yang berair.

 "Air terjunnya cantik banget. Sangat asri. Lumut-lumut yang banyak menempel pada bebatuan sungai semakin mengindikasikan kalau air terjun ini jarang didatangi oleh orang-orang. Beruntung bagi kami karena telah berhasil sampai di tempat yang asri ini," beber punggawa River Hunter Sumut ini.

"Di balik air terjun ini terdapat goa yang cukup besar. Goa itu banyak sekali kelelawarnya. Auto merinding berada di goa itu lama-lama. Itu sebabnya kami juga gak terlalu lama mengunjungi air terjun ini. Setelah makan dan foto-foto kami langsung pulang," pungkasnya.

Topik:

  • Arifin Al Alamudi
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya