Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20250823_164023_166.jpg
Cemilan khas Kabupaten Kuansing yang bisa ditemukan di Festival Pacu Jalur 2025 (IDN Times/ Fanny Rizano)

Intinya sih...

  • Wajik Lopur, cemilan khas Kabupaten Kuansing berbahan pulut, gula merah, dan kelapa. Tersedia dalam dua rasa dengan harga Rp20 ribu per bungkus.

  • Kerupuk sagu, cemilan berbahan tepung sagu, bawang putih, bawang merah, terasi, dan ragi. Dijual seharga Rp8 ribu per bungkus.

  • Galamai asli Teluk Kuantan, cemilan sejenis dodol dari pulut, gula merah, dan kelapa. Harganya Rp20 ribu per bungkus dan tahan hingga 5 hari.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

IDN Times, Kuansing - Kabupaten Kuansing, Provinsi Riau, kini tengah menjadi sorotan dunia. Hal ini dikarenakan event kebudayaannya, yakni pacu jalur, yang berlangsung di Tepian Narosa, Kecamatan Teluk Kuantan.

Pacu jalur adalah sebuah kebudayaan yang diselenggarakan setiap tahunnya di Kabupaten yang dijuluki 'Kota Jalur' itu. Pacu jalur merupakan perlombaan perahu panjang di Sungai Kuantan. 

Namun di samping itu, Kabupaten Kuansing juga kaya dengan makanan atau camilan yang khas. Sejumlah camilan khas Kabupaten Kuansing diperjualbelikan di Festival Pacu Jalur 2025.

Berikut ini nama camilan-camilan khas Kabupaten Kuansing yang bisa dibeli di area Festival Pacu Jalur 2025.

1. Wajik Lopur

Wajik lopur (IDN Times/ Fanny Rizano)

Wajik Lopur adalah salah satu cemilan khas milik Kabupaten Kuansing. Makanan ini berbahan dari pulut, gula merah dan kelapa. Di Festival Pacu Jalur, cemilan ini bisa didapat di stand 'Salam Kayuah, Makanan Khas Kuansing'.

"Wajik Lopur ini ada dua rasa. Ada yang original (pulut putih) dan ada yang kombinasi (pulut putih dan hitam)," ucap Eci, penjual makanan khas Kabupaten Kuansing itu, Sabtu (23/8/2025).

Dikatakannya wajik ini bisa bertahan lama, jika ditutup atau dibungkus dengan rapat.

"Ini bisa tahan lama, kalau ditutup dengan rapat. Di sini kita jual dengan harga Rp20 ribu per bungkusnya," katanya.

Eci selaku owner usaha makanan khas Kabupaten Kuansing itu menerangkan, usahanya tersebut sudah berjalan selama 4 generasi.

"Kami jualan ini mungkin sudah 70 tahunan. Ini usaha turun menurun, belum jadi Kabupaten Kuansing, kami sudah jualan makanan khas ini. Dulunya, Kabupaten Kuansing ini masih Kabupaten Indragiri," terangnya.

2. Kerupuk sagu

Kerupuk sagu (IDN Times/ Fanny Rizano)

Camilan khas lainnya adalah kerupuk sagu. Kerupuk ini berbahan dari tepung sagu, bawang putih, bawang merah, terasi dan ragi atau pengembang kerupuk. "Ini juga bisa tahan lama asal ditutup dengan rapat. Kerupuk sagu kami jual Rp8 ribu per bungkus," ucap Eci.

3. Galamai asli Teluk Kuantan 

Galamai (IDN Times/ Fanny Rizano)

Galamai Teluk Kuantan ini adalah cemilan sejenis dodol. Cemilan ini berbahan pulut, gula merah dan kelapa. Dimasak didalam kuali yang besar, proses memuat Galamai ini harus terus diaduk selama berjam-jam hingga teksturnya mengental. 

Adapun warnanya setelah matang, akan berwarna hitam kecoklatan tua. Rasanya yang manis dengan tekstur yang padat. Biasanya, Galamai ini menjadi best seller untuk oleh-oleh atau disuguhkan di hari raya maupun acara besar. "Galamai harganya Rp20 ribu per bungkus. Cemilan ini paling kuat sampai 5 hari," tutur Eci.

4. Lemang dan Tapai Pulut Hitam

Maydarlis, menjual sejumlah makanan khas Kabupaten Kuansing, salah satunya lemang dan tapai pulut hitam (IDN Times/ Fanny Rizano)

Camilan khas Kabupaten Kuansing lainnya adalah lemang. Biasanya, lemang ini disuguhkan bersama tapai pulut hitam. Maydarlis (62) warga Desa Rantau Sialang, Kecamatan Lubuk Jambi mengatakan, lemang khas Kabupaten Kuansing yang dibuatnya sudah berjalan 25 tahun.

"Ini usaha sendiri, sudah 25 tahun jualan ini. Bahan lembang ini dari pulut, kelapa dan garam," terangnya.

"Kalau tapai pulut hitam ya bahannya dari pulut hitam," sambungnya.

Selama berjualan di Festival Pacu Jalur 2025, lemang dan tapai pulut hitam yang dibuatnya itu, selalu habis.

"Alhamdulillah setiap hari habis. Lemangnya dijual Rp10 ribu per potong. Kalau tapainya (pulut hitam), Rp5 ribu per bungkus," katanya.

5. Godok Luo

Godok luo (IDN Times/ Fanny Rizano)

Selanjutnya ada godok luo. Camilan khas Kabupaten Kuansing Ini berbahan dari gula, tepung ketan dan kelapa.

"Godok luo ini juga buat sendiri. Harganya Rp10 ribu per bungkus.

Editorial Team