Pesona Budaya Batak, Ingatkan Millennial pada Peninggalan Nenek Moyang

Bangkitkan kembali kuliner dan kebudayaan

Simalungun, IDN Times - Selama dua hari Pesona Budaya Batak (PBB) untuk kedua kalinya berjalan dengan sukses yang digelar di Open Stage Pagoda, Parapat, Kabupaten Simalungun. 

Karnaval  budaya ini memukau seluruh warga dan pengunjung Kota Parapat. Diisi dengan berbagai atraksi budaya, antara lain penampilan Tor tor pangurason atau tor tor sawan, Tor tor sombah dari Simalungun, Mossak Batak, Marching Band dari SMU Negeri 1 Parapat, Tor tor Sawan massal, Tor tor kreasi dan meski hujan deras acara tetap berlangsung sampai acara puncak Mangalahat Horbo.

Pada malam harinya,  dilanjut dengan hiburan, pemutaran film Mossak Batak dan pesta kembang api.

1. Makanan khas di Parapat, dolung-dolung dikenalkan kembali

Pesona Budaya Batak, Ingatkan Millennial pada Peninggalan Nenek MoyangIDN Times/Patiar Manurung

Tak lupa, panitia juga membagikan 5.000 bungkus dolung dolung (lepat dibungkus daun bambu) secara gratis sebagai salah satu upaya untuk menghidupkan kembali dolung dolung sebagai makanan khas Parapat. Dolung dolung kini mulai hilang dari perederan dan nyaris dilupakan orang.

Hari pertama kegiatan ini digelar, Jumat (23/8) diawali ziarah akbar ke makan Prof. Dr. M.Sorimangaraja Sitanggang di Huta Mula, Sipolha. Ratusan peziarah yang terdiri dari anggota Paskibraka, Penari (Panortor), Tokoh Adat, Komunitas Spritual dan Keluarga terlihat mengikuti prosesi ziarah dan tabur bunga dengan hikmat. 

Sore harinya, digelar Karnaval Budaya dengan titik keberangkatan Terminal Sosor Saba, Parapat hingga Open Stage Pagoda. Hari kedua, Pesona Budaya Batak dibuka dengan ibadah dipimpin Pastor Sinaga. Dilanjut dengan acara open ceremony yang ditandai dengan pemukulan  gong dan tagading.

Baca Juga: Roger dan Cut Meyriska Gelar Malam Boh Gaca, Ini 6 Makna Filosofinya

2. Karnaval dibuat agar kaum millennial bisa melihat langsung budayanya

Pesona Budaya Batak, Ingatkan Millennial pada Peninggalan Nenek MoyangIDN Times/Patiar Manurung

Ketua Panitia PBB II, Sorimangaraja Sitanggang mengatakan karnaval yang digodok anak-anak muda, dengan mengangkat tema 'Pesta Rakyat' acara ini bertujuan agar para generasi muda atau kaum millennial yang sudah jarang melihat tradisi para leluhur masa dahulu, bisa melihat langsung dan mengetahui kembali budayanya. 

Event PBB ini juga sebagai ajang pemberitahuan kepada seluruh masyarakat bahwa sebagai generasi muda Parapat-Ajibata, masih banyak orang yang peduli dengan Budaya Batak dan akan merawat rerus budaya ini agar tetap bisa dinikmati oleh generasi generasi selanjutnya.

"Saya pribadi sangat bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang ikut serta memberikan suport," jelasnya.

3. Karnaval budaya batak diharapkan jadi event tahunan Pemerintah

Pesona Budaya Batak, Ingatkan Millennial pada Peninggalan Nenek MoyangIDN Times/Patiar Manurung

Pembinan Yayasan Pusuk Buhit Sakti Sedihma Silalahi istri almarhum Sorimangaraja Sitanggang, meminta agar pemerintah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Simalungun menjadikan Pesona Budaya Batak sebagai agenda tahunan dengan mengembangkan kearifan lokal yang akan menjadi salah satu daya tarik pariwisata di Parapat.

Senada, Virgo Sinaga sebagai salah satu donatur terbesar PBB II meminta keseriusan pemerintah untuk menjadikan PBB ini sebagai agenda tahunan. 

"Semoga kita semakin mengenal dan mengetahui pesan pesan leluhur kita dan budaya leluhur  agar tetap hidup di tengah-tengah generasi muda. Mari jadikan PBB ini sebagai agenda tahunan. Kami sebagai anak anak rantau pecinta budaya siap mendukung acara ini di tahun tahun mendatang," ujar Virgo.

4. Berharap Disbudpar Simalungun serius garap kegiatan ini

Pesona Budaya Batak, Ingatkan Millennial pada Peninggalan Nenek MoyangIDN Times/Patiar Manurung

Anggota DPRD Simalungun Rospita Sitorus sangat mengapresiasi terlaksananya PBB II. Rospita meminta kepada Disbudpar Simalungun agar serius memajukan acara ini. 

"Kami dari DPRD Simalungun mengapresiasi dan bangga jikalau pada situasi seperti ini masih ada komunitas yang serius untuk memajukan budaya di Parapat. Semoga acara ini bisa menjadi agenda budaya di parapat," harap Rospita.

Baca Juga: Di Balik Bisnis Fashion Berbahan Rayon Dunia, Yuk Lihat Peran PT TPL

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya