TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

El Sierra, Menyeruput Kopi Karo Memandang Air Terjun Sikulikap

Recommended banget untuk melepas penat

El Sierra menawarkan suasana ngopi di hutan dan menikmati indahnya Air Terjun Sikulikap. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Karo, IDN Times – Kabut turun dengan perlahan saat kami tiba di El Sierra. Sebuah coffee shop yang terletak di Desa Doulu, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo. Lokasi ini kerap muncul di media sosial. Menjadi favorit bagi kalangan millennials yang ingin menambah koleksi foto keren di media sosialnya.

Kami langsung memesan kopi dan cemilan. Berniat sedikit beristirahat setelah bermotor dari Kota Medan. Tidak lama cuaca hujan. Suasana cafe semakin cantik.

El Sierra bisa menjadi pilihan kalian untuk para millennials. Menikmati secangkir kopi, dibalut suasana hutan yang tenang.

Simak nih review IDN Times soal El Sierra. Ciamik...

1. Ngopi di Hutan jadi tagline El Sierra

Suasana di El Sierra. Coffe shop yang menawarkan konsep suasana di hutan. (IDN Times/Prayugo Utomo)

El  Sierra dibuka sejak tiga tahun lalu. Tepatnya pada Mei 2018. Mereka langsung memakai tagline unggulan ‘Ngopi di Hutan’ sebagai daya tarik utama kepada pengunjung.

Bangunan cafe dibuat senyaman mungkin untuk pengunjung. Baik yang datang bersama teman atau pun keluarga. Material bangunan pun didominasi dengan kayu untuk menambah kesan yang kuat berada di hutan.

Selain bangunan utama, ada sejumlah spot lainnya yang dibuat berupa rumah panggung khas adat karo. Sedikit  menjorok ke bawah, terdapat satu panggung yang biasa digunakan untuk pagelaran musik.

2. El Sierra tetap gunakan kopi Karo untuk meningkatkan perekonomian petani

Sanger espresso menjadi andalan El Sierra. Mereka menggunakan biji kopi andalan asal Karo. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Sanger espresso menjadi menu favorit yang acapkali dipesan pengunjung. El Sierra tetap menggunakan biji kopi dari Karo. Tujuannya, mereka ingin meningkatkan nilaijual kopi asal Karo. Selain sanger espresso, El Sierra juga menyediakan varian kopi lainnya. Seperti Cappucino, latte, vietnam drip dan lainnya. Merek juga menyediakan minuman non kopi, makanan ringan dan makanan berat.

“Pengunjung kita memang selalu bertanya kopi Karo. Saat ini kami tengah mempopulerkan Kopi dari Lau Gedang (salah satu daerah di Karo). Kita pengin mengedukasi petani supaya mereka mengetahui jika kopi mereka bisa bernilai jual lebih tinggi,” ujar Yudi Ferdinanta Sitepu, salah satu pengelola El Sierra.

Selama ini, kata yudi, para petani langsung menjual kopi ke pasar atau pun kepada tengkulak. Sehingga nilai jualnya tidak bisa lebih tinggi.

3. Air Terjun Sikulikap jadi spot andalan

Air Terjun Sikulikap yang letaknya hanya 10 menit dari El Sierra menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Ngopi di El Sierra, tidak lengkap rasanya jika tidak ke Air Terjun Sikulikap. Hanya perlu berjalan sekitar 10 menit ke dalam hutan, langsung bisa melihat air terjun setinggi sekitar 30 meter itu.

Trek nya sudah disediakan. Dan relatif aman, karena sudah dipagari dengan baik. Jadi jangan takut untuk jatuh ke jurang. Namun harus tetap hati-hati. Khususnya saat musim hujan.

“Memang air Terjun Sikulikap ini adalah icon di sini. Jadi pengunjung bisa ke sana, setelah atau sebelum ke kafe kita,” ujar Tommy Gunanta Ginting yang juga pengola El Sierra.

Untuk pegiat olahraga ekstrem, di dinding air terjun juga disediakan fasilitas panjat tebing. Sungguh menantang adrenalin.

4. Ada spot kamping yang juga ramah keluarga

Pintu masuk menuju Air Terjun Sikulikap. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Pengelola juga menyediakan spot kamping. Memang selama ini kawasan itu kerap dijadikan spot camping para pecinta alam. Saat ini spotnya lebih dirapikan. Sehingga ramah untuk keluarga dan anak-anak.

Orang-orang yang berkemah di sana juga diwanti-wanti supaya tidak membuat sampah. Manajemen El Sierra terus mengigatkan mereka untuk mengumpulkan sampah masing-masing.

“Kebanyakan yang datang, itu para millennial. Tapi untuk keluarga kita juga ramah keluarga tempatnya,” katanya.

“Kita terus mengedukasi supaya pengunjung yang camping untuk tidak meninggalkan sampahnya. Kita juga banyak punya kru yang dulunya hobi kamping. Mereka ini yang mengingatkan pengunjung,” imbuhnya.

Berita Terkini Lainnya