TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Alumni Arsitek UI Jelajahi Kesawan, Bangunan BKS PPS Paling Menarik 

Bangunan terbengkalai diharapkan dapat berfungsi

Alumni arsitek UI 1989 melakukan trip ke Medan, lihat bangunan tua (IDN Times/Indah Permata Sari)

Medan, IDN Times - Kota Medan memiliki beragam tempat wisata, mulai dari sejarah sampai kuliner. Salah satunya kawasan Kesawan yang akan ditata menjadi Kota Tuanya Medan. 

Hal itu menarik perhatian sejumlah alumni arsitek Universitas Indonesia (UI)1989 yang melakukan tripnya khusus untuk membedah, dan mengulik bangunan bersejarah tepat di Medan. Usai terbang dari Jakarta ke Bandara Silangit untuk melihat destinasi wisata keindahan Danau Toba. Mereka langsung memilih trip menyusuri kawasan Kesawan yang sejak di era kolonial dikenal sebagai jantungnya Kota Medan dengan bangunan arsitektur peninggalan Eropa.

Trip ini dilakukan dengan berjalan kaki dari gedung hotel Aston, lalu kawasan kota tua Medan di Kesawan hingga Jalan Pemuda. IDN Times berkesempatan mengikuti jelajah trip ini, untuk melihat bangunan lama dari sisi kacamata mereka di sekitaran Kesawan. Berikut rangkumannya.

Baca Juga: Soto Kesawan yang Melegenda di Medan, Menjaga Rasa Sejak 1950-an 

1. Lonsum dan BKS PPS dinilai menjadi bangunan menonjol di sekitar Kesawan

Alumni arsitek UI 1989 melakukan trip ke Medan, lihat bangunan tua (IDN Times/Indah Permata Sari)

Beberapa bangunan mewah dengan arsitektur kolonial tersebut, membuat mereka takjub karena masih utuh. Seperti bangunan di sepanjang jalan Kesawan Medan hingga Museum Perkebunan (Musperin 2) yang juga merupakan Gedung tua BKS PPS di Jalan Pemuda. Gedung ini didirkan 1918 sampai dengan 1919, sejak awal digunakan oleh AVROS (Gabungan Maskapai Perkebunan). Ini dinilai gedung yang paling menonjol dengan struktur atap betonnya.

Sofi, salah satu dari alumni arsitektur UI tahun 1989, menceritakan, titik yang paling terkesan untuk momen trip kali ini, ada di Lonsum dan Musperin 2 (BKS PPS).

"Karena ini saya melihat usaha dari Yayasan cukup berhasil dalam rangka menghidupkan kembali gedung ini karena tidak mudah soalnya, biaya cukup besar, dan perhitungan juga harus matang, kalau dia sampai pada market anak muda itu sukses banget menurut saya," jelas Sofie, terkait adanya perubahan di kantor BKS PPS. 

Ia mengatakan, akan ada kloter ke-2 para alumni Arsitektur UI tahun 1989 yang lain untuk trip ke Medan lagi.

2. Ada perubahan bangunan lama Kota Medan bergerak ke arah positif meskipun ada yang terbengkalai

Alumni arsitek UI 1989 melakukan trip ke Medan, lihat bangunan tua (IDN Times/Indah Permata Sari)

Sementara itu, Rika Susanto asal Kota Medan dan salah satu anggota Badan Pengurus di Beranda Warisan Sumatera (BWS) atau Sumatera Heritage Trust mengakui saat ini, ada perubahan bangunan lama Kota Medan yang bergerak kearah positif.

"Kita lihat beberapa bangunan yang tadinya, meskipun tetap ada bangunan-bangunan yang terbengkalai, seperti bangunan di pojok lapangan merdeka dengan pilar gaya Yunani itu terbengkalai. Itu tentu tidak baik untuk menjadi wajah kota, khususnya daerah protokol seperti Kesawan," jelasnya.

Meskipun ada bangunan yang terbengkalai tapi ada banyak perkembangan ke arah positif.

3. Kantor BKS PPS menjadi gedung pusat perhatian yang menarik dengan menara dan jendela kaca patri

Alumni arsitek UI 1989 melakukan trip ke Medan, lihat bangunan tua (IDN Times/Indah Permata Sari)

Keberadaan bangunan ini di persimpangan jalan, struktur atap betonnya menjadi pusat perhatian yang belum dimiliki oleh beberapa bangunan yang memiliki lebih dari satu lantai.

"Serta melihat ada beberapa bangunan di kawasan Kesawan ini yang lebih dari satu lantai membuat menarik. Jadi, sudah menunjukkan teknologi di mana pada masa itu sudah bisa membuat bangunan dengan lantai lebih dari satu," jelasnya.

Tak hanya itu saja, Rika menambahkan bahwa penggunaan kaca patri pada area jendela di bagian bawah gedung tersebut juga menjadi menarik.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Coffee Shop di Sekitar Kesawan Medan

Berita Terkini Lainnya