TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ada Hidden Gem di Kaki Gunung Sinabung, 2 Air Terjun Tersembunyi

Lokasinya di Desa Kutarayat tak jauh dari Danau Lau Kawar

Air Terjun Pande Namura, Desa Kutarayat, Kabupaten Karo (IDN Times/Eko)

Gunung Sinabung secara geografis terletak di Kabupaten Karo, Sumatra Utara. Gunung yang masih aktif ini memiliki ketinggian sekitar 2.460 mdpl. Pasca letusan terakhirnya pada 10 Agustus 2020 silam, kini Gunung Sinabung justru menjadi spot berwisata yang digandrungi masyarakat Sumatra Utara khususnya kaula muda.

Mereka sering mendirikan tenda di sabana Sinabung, berwisata bersama keluarga di Danau Lau Kawar, bahkan sekadar singgah menyusuri desa Kutarayat yang cukup eye catchy.

Salah satu yang menjadikan wilayah Gunung Sinabung sebagai agenda berwisatanya adalah Heri Fitrianto. Ia merupakan Traveller asal Medan sekaligus menjadi salah satu penggagas Komunitas River Hunter Sumut. 

"Gunung Sinabung kerap kami kunjungi bersama kawan-kawan traveller. Karena di tempat ini menyimpan lanskap sekaligus cagar alam yang bagus. Pokoknya kalau ke sini kami gak pernah merasa bosan. Sebab opsi berwisata cukup banyak," kata Heri.

Baca Juga: 6 Misteri Gunung Sinabung yang Sering Dibicarakan, Mitos atau Fakta?

1. Air Terjun Pande Namura yang belum banyak diketahui orang

Air Terjun Pande Namura, Desa Kutarayat, Kabupaten Karo (IDN Times/Eko)

Air Terjun Pande Namura terletak di Desa Kutarayat, Kecamatan Namanteran, percis di kaki Gunung Sinabung. Heri Fitrianto, menyayangkan banyak orang yang tidak mengetahui air terjun ini. Letaknya yang berada di dalam hutan, mengharuskan siapapun yang datang paling tidak menyiapkan tenaga dan semangat yang ekstra. 

"Air terjun Pande Namura ini bisa dibilang yang paling cantik setelah air terjun Sipiso-piso di Kabupaten Karo, versi saya. Debit air terjunnya deras kali, loh. Tingginya juga mencapai sekitar 35 meter," ucap Heri.

Ia menerangkan jika ingin ke sini, pengunjung diharuskan melapor ke Kepala Desa Kutarayat. Agar dapat dibantu dicarikan guide. Dari Kantor Kepala Desa ke Air Terjun ini hanya membutuhkan waktu 15 menit menggunakan sepeda motor. kemudian dilanjut trekking selama 30 - 60 menit

2. Air Terjun Salju yang kini berubah nama menjadi Air Terjun Gerimis

Air Terjun Gerimis yang berdekatan dengan Air Terjun Pande Namura (IDN Times/Eko)

Sama seperti air terjun Pande Namura, air terjun Salju letaknya tak cukup jauh. Bahkan terletak di wilayah yang sama dengan air terjun Pande Namura. Debit air terjun ini tak cukup deras. Namun, debitnya yang mirip seperti gerimis inilah yang menjadi ikonik tersendiri. 

"Sebelum sampai di air terjun Pande Namura, kita lebih dahulu jumpa dengan air terjun Salju. Sekarang air terjun ini berubah nama menjadi air terjun Gerimis. Hati-hati kalau melewati air terjun ini. Bebatuannya licin-licin!" titah Heri.

Baca Juga: Wisata Pariban, Pemandian Air Panas Berlatar Belakang Gunung Sibayak

Berita Terkini Lainnya