Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Khoir saat berada di air terjun Sidompak (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Karo, IDN Times - Kawasan Danau Toba seakan tak pernah kehabisan destinasi alam yang menggugah indera. Mulai dari perbukitan Holbung, air terjun Sipiso-piso, bahkan yang baru-baru ini viral adalah Desa Sibolangit yang menawarkan panorama pinggir danau dan bukit kecil yang indah.

Semua destinasi yang baru saja disebutkan berada di kawasan tepian danau Toba. Dan salah satu yang mahsyur jika berbicara tepian Danau Toba adalah lanskap alam yang berada di Desa Tongging.

IDN Times berkesempatan mewawancarai salah satu pengunjung yang sering mendatangi Desa Tongging. Menurutnya, ada satu wisata indah yang justru namanya tenggelam karena kemahsyuran Sipiso-piso, yaitu Air Terjun Sidompak.

Padahal, untuk lanskap dan pengalaman trekking, tempat tersebut bahkan dinilainya menjadi salah satu wisata kelas wahid di desa Tongging yang wajib dikunjungi.

1. Masih asri dan belum diketahui banyak orang

Air terjun Sidompak di desa Tongging (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Khoir, selaku salah satu pengunjung yang pernah menaklukkan trekking menantang di sepanjang sungai Sidompak membeberkan kesaksiannya. Ia mengatakan jika tempat itu masih asri dan tak banyak diketahui orang lain.

“Karena air terjun ini tak cukup branding. Padahal panoramanya salah satu yang super bagus di Sumut bagi saya. Selain pemandangan air terjun, di sana kita juga disuguhkan indahnya padang savana dan luasnya hamparan Danau Toba,” ujar Khoir.

Karena lokasinya yang tersembunyi, Khoir memberitahu lokasi pasti air terjun tersebut yang letaknya tak jauh dengan air terjun Sipiso-piso. Dari pintu masuk kawasan wisata Tongging, kita dapat belok kiri turun ke pinggiran danau Toba di jalan menuju Silalahi.

Jika dikalkulasikan dengan perjalanan dari Medan, objek wisata ini hanya menempuh waktu 3,5 jam dengan rute Medan-Pancur Batu-Sibolangit-Berastagi-Kabanjahe-Tongging.

“Belum sampai Paropo, kok, patokannya adalah Wisma Sibayak. Wisma Sibayak itu letaknya di samping aliran sungai Sidompak. Nah, untuk sampai ke air terjunnya, kita tinggal trekking saja dari sisi kanan sungai,” ujar pria berumur 23 tahun ini.

2. Menyuguhkan jalur trekking yang cukup menantang

Penampakan sabana dan lanskap alam saat trekking ke air terjun Sidompak (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Memang untuk sampai ke kaki air terjun harus melakukan trekking yang cukup menantang. Sebab, sungai dengan bebatuan cukup menjadi penghambat. Namun, di situlah Khoir rasa letak esensi bertualangnya. Baginya, sampai di kaki air terjun dan menikmati keindahannya adalah bonus.

“Kita harus melakukan trekking untuk sampai ke air terjun Sidompak. Sekitar 30 menit trekking-nya, lah. Sepanjang trekking kita menyusuri sungai. Tak usah khawatir tersesat, pokoknya kita mengikuti hulu sungai saja. Di beberapa tempat juga ada disediakan tali pengaman agar kita tak terperosok. Jalur trekking tersebut juga sering digunakan masyarakat sekitar untuk mengambil air,” ucap Khoir.

Debit air sungai Sidompak cukup aman dan tak terlalu deras. Sehingga bagi kita yang ingin mencoba menyusuri sungainya cenderung aman dan tak begitu berbahaya. Namun, jika kita tidak berani untuk melakukan trekking sendiri, Khoir menyarankan untuk menggunakan jasa guide dari penduduk sekitar.

“Sediakan stamina yang ekstra, ya. Kalau bisa juga bawa bekal. Tapi bekalnya diusahakan jangan daging, ya. Karena konon kata masyarakat setempat, di wilayah ini masih ada harimaunya. Saya juga percaya nggak percaya, ya. Tapi namanya pendatang, ya, harus menghormati rules-rules dari masyarakat setempat. Harus santun juga,” kata pria yang gemar menyambangi air terjun ini.

3. Letaknya tersembunyi dengan diapit oleh dua tebing yang menjulang tinggi

Air terjun Sidompak, surga tersembunyi di desa Tongging (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Khoir tidak pernah merasa menyesal telah melakukan petualangan ke air terjun Sidompak. Bahkan ia mengaku ingin melakukannya lagi dan lagi. Hal tersebut dijelaskannya selain karena esensi petualangan yang benar-benar terasa, penampakan air terjunnya juga sangat indah. Diapit dengan dua tebing yang menjulang tinggi.

“Benar-benar hidden gem! Disarankan kalau ke air terjun ini jangan takut basah. Sebab nanti saat sampai di jalur sungai yang diapit dua tebing tingi, kita harus melewatinya. Tinggi airnya sepinggang. Arusnya gak deras, kok. Jadi aman,” titah Khoir.

Khoir menceritakan jika air terjun Sidompak memiki bentuk yang agak melengkung. Ketinggiannya ditaksir sekitar 50 meter. Percikan air terjunnya seperti gerimis, tak heran jika jarak kita sekitar 10 meter dengan air terjun namun baju kita tetap basah kuyup.

“Kalau potensi air terjun Sidompak dimaksimalkan, saya benar-benar percaya bahwa objek wisata ini tak kalah mahsyur dengan Sipiso-piso. Apalagi esensi trekking dan asri hutannya dapat menjadi nilai jual tersendiri bagi sobat milenial yang doyan bertualang,” pungkasnya.

Editorial Team