pengunjung berfoto di air terjun yang dikeramatkan (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Hutan Simempar selain banyak dipenuhi barisan pohon pinus, juga masih banyak pepohonan yang usianya ratusan tahun. Tak heran jika trekking menyusuri hutan, suasana cukup gelap karena cahaya matahari sedikit yang menembus celah-celah rindang dedaunan.
Kesan astral dan seramnya hutan sangat menyeruak. Namun tak perlu khawatir, selagi pengunjung dapat menjaga perilakunya dan menghormati aturan konservasi di tempat itu, mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa.
"Tempat ini memiliki aturan konservasi yang jelas. Pengelola memegang kepercayaan penduduk setempat jika di sini mistis dan ada penjaganya. Jangan sampai meninggalkan sebiji sampah pun, jika ketinggalan kita disuruh trekking kembali dan mengutipnya," kata Heri.
Hal lain yang menarik adalah di antara 3 air terjun Simempar, ada 1 yang menyimpan cerita mistik. Tepatnya di air terjun kedua yang memiliki air berwarna biru pekat.
"Air terjun kedua Simempar dikenal dengan sebutan Air Terjun Mata Kucing. Kata penduduk sekitar air terjun ini pada malam hari bercahaya seperti mata kucing." Heri mengimbuh mitos masyarakat setempat.
Di kaki air terjun Mata Kucing ada sebuah genangan yang mirip seperti kolam. Di sini pengelola selalu mewanti-wanti agar pengunjung tak berenang. Sebab selain air terjunnya dikeramatkan, juga airnya begitu dalam.