Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
air terjun keramat bernama Mata Kucing yang dipercaya dapat bersinar pada malam hari (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Deli Serdang, IDN Times - Wisata Alam Pohon Damai Simempar merupakan salah satu objek wisata yang menawarkan sensasi yang lengkap. Meskipun akses menuju tempat ini jelek, namun pengunjung bisa melakukan apa saja di sana. Mulai dari piknik, camping, mandi sungai, trekking, mengamati satwa liar, sampai melihat keindahan air terjun.

Letak wisata ini berada di dekat Desa Gunung Paribuan, Kabupaten Deli Serdang. Posisinya yang secara geografis berada di perbukitan membuat Simempar banyak menyuguhkan pesona kedamaian dari alam Deli Serdang.

 

1. Punya air sedingin es

sungai Simempar punya air sedingin es (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Simempar dapat ditempuh dari Lubuk Pakam (ibukota Kabupaten Deli Serdang) cuma 2,5 jam perjalanan. Rute yang dapat dilalui adalah Lubuk Pakam - Pertumbukan - Bangun Purba - Silinda - Gunung Meriah - Gunung Paribuan.

Saat tiba di lokasi, pengunjung hanya membayar retribusi sebesar Rp10 ribu untuk bisa menikmati keindahan alam. Banyak anak muda yang mendirikan tenda di sini untuk sekadar merasakan teduhnya pepohonan pinus. 

"Di sini mengajak keluarga juga bisa, kok. Minusnya cuma melalui jalanan jelek aja 0,5 Km," kata Heri, pengunjung yang berkali-kali datang ke Simempar.

Di tempat yang disediakan pengelola, siapapun bisa melakukan apa saja di sini, seperti bermain games, hingga membuat kegiatan lain yang melatih kekompakan seperti family gathering dan lain-lain. Sebab, tempat disediakan lumayan luas.

"Menarik untuk disoroti juga, kalau air sungai simempar ini sedingin es. Bahkan yang menjadi yang terdingin yang pernah saya rasakan dibanding sungai di tempat wisata lain. Warnanya biru kehijauan dan bisa diminum langsung," ucapnya.

2. Tawarkan keindahan 3 air terjun

air terjun tingkat ketiga di Simempar (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Berbeda dengan retribusi seharga Rp10 ribu, Simempar juga menyuguhkan sensasi trekking hingga menyusuri sungai kepada para pengunjung. Untuk bisa menikmati itu, pengunjung bisa membayar Rp250 ribu kepada local guide yang sedia mengantar sampai ke air terjun.

Tak tanggung-tanggung, di tempat ini ada 3 air terjun yang lokasinya berdekatan! Mulai air terjun yang setinggi 20 meter, sampai 100 meter. Suguhan eksklusif ini hanya bisa dinikmati di Simempar.

"Sangat dianjurkan bagi pengunjung untuk menggunakan perlengkapan yang savety. Soalnya, sepanjang trekking tanahnya licin dan akar-akar pohin cukup banyak dan tajam," titah Heri.

Untuk bisa sampai di air terjun pertama, pengunjung bisa menempuh trekking selama 1,5 sampai 2 jam. Pengalaman trekking yang jauh dan terjal menimbulkan kesan ekstrem. Sebab, pengunjung benar-benar dibawa ke dalam hutan.

"Di tempat yang rentan kecelakaan dalam trekking, pengelola setempat telah membuat mitigasi. Mereka menyediakan tali yang diikat kuat di pepohonan untuk pegangan para wisatawan agar tak terjatuh ke jurang," jelasnya.

3. Simempar simpan cerita mistik yang dikeramatkan penduduk Gunung Paribuan

pengunjung berfoto di air terjun yang dikeramatkan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Hutan Simempar selain banyak dipenuhi barisan pohon pinus, juga masih banyak pepohonan yang usianya ratusan tahun. Tak heran jika trekking menyusuri hutan, suasana cukup gelap karena cahaya matahari sedikit yang menembus celah-celah rindang dedaunan.

Kesan astral dan seramnya hutan sangat menyeruak. Namun tak perlu khawatir, selagi pengunjung dapat menjaga perilakunya dan menghormati aturan konservasi di tempat itu, mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa.

"Tempat ini memiliki aturan konservasi yang jelas. Pengelola memegang kepercayaan penduduk setempat jika di sini mistis dan ada penjaganya. Jangan sampai meninggalkan sebiji sampah pun, jika ketinggalan kita disuruh trekking kembali dan mengutipnya," kata Heri.

Hal lain yang menarik adalah di antara 3 air terjun Simempar, ada 1 yang menyimpan cerita mistik. Tepatnya di air terjun kedua yang memiliki air berwarna biru pekat.

"Air terjun kedua Simempar dikenal dengan sebutan Air Terjun Mata Kucing. Kata penduduk sekitar air terjun ini pada malam hari bercahaya seperti mata kucing." Heri mengimbuh mitos masyarakat setempat.

Di kaki air terjun Mata Kucing ada sebuah genangan yang mirip seperti kolam. Di sini pengelola selalu mewanti-wanti agar pengunjung tak berenang. Sebab selain air terjunnya dikeramatkan, juga airnya begitu dalam.

Editorial Team