Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kuala Lumpur (Mangara Wahyudi)
Kuala Lumpur (Mangara Wahyudi)

Intinya sih...

  • Cari Tiket Promo Maskapai Low-Cost Carrier

  • Booking jauh sebelum keberangkatan untuk harga terbaik

  • Cari hostel-hostel murah di pusat kota

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Liburan ke luar negeri sering dianggap butuh biaya besar. Padahal, bagi warga Medan, Kuala Lumpur bisa jadi destinasi hemat lagi terjangkau. Letaknya yang berdekatan, pilihan transportasi beragam, dan biaya hidup relatif murah membuat ibukota Malaysia ini jadi favorit banyak backpacker. Dengan perencanaan yang tepat, perjalanan ke negeri tetangga bisa lebih ramah kantong dibanding wisata ke kota lain di Indonesia.

Selain itu, Kuala Lumpur menawarkan kombinasi menarik antara modernitas dan budaya. Dari gedung pencakar langit seperti Menara Petronas, hingga pasar tradisional di Chinatown, semua bisa dijangkau tanpa harus mengeluarkan uang banyak. Kota ini juga ramah bagi traveler hemat, berkat jaringan transportasi umum yang luas, dan satu hal lagi, kuliner jalanan yang menggoda.

Namun, untuk benar-benar menekan pengeluaran, dibutuhkan strategi khusus. Mulai dari memilih moda transportasi yang sesuai, mencari penginapan hemat tapi nyaman, hingga menyiasati biaya makan harian. Nah, kalau kamu sedang merencanakan perjalanan murah dari Medan ke Kuala Lumpur, berikut adalah tujuh tips super duper ampuh yang bisa jadi panduanmu. Yuk kita gas!

1. Cari Tiket Promo Maskapai Low-Cost Carrier

Ilustrasi tiket (pexels.com/Torsten Dettlaff)

Cara paling cepat sekaligus sering jadi yang termurah adalah terbang dengan maskapai berbiaya rendah. Rute Medan–Kuala Lumpur termasuk salah satu yang paling sibuk, sehingga tiket promo selalu muncul bergantian. Kalau pintar memanfaatkan aplikasi pemesanan tiket, harga sekali jalan bisa ditekan hingga Rp 400 ribuan.

Selain hemat biaya, pesawat jelas memangkas waktu perjalanan secara drastis. Durasi terbang hanya sekitar satu jam, berbeda jauh dengan jalur darat atau laut yang bisa memakan waktu sehari penuh. Artinya, kamu bisa lebih banyak punya waktu di Kuala Lumpur daripada di perjalanan.

Untuk hasil maksimal, lakukan booking jauh sebelum keberangkatan. Pilih juga jadwal di hari kerja atau penerbangan subuh, karena biasanya tarif lebih murah dibanding akhir pekan atau jam sibuk.

2. Coba jalur Ferry via Dumai atau Tanjung Balai

ilustrasi pelabuhan (pexels.com/Gizem Cayir)

Kalau kamu tipe traveler yang suka petualangan, jalur darat dan laut bisa dicoba. Dari Medan, ada bus malam menuju Dumai sekitar 10–12 jam, lalu lanjut ferry ke Malaka atau Port Dickson. Sesampainya di sana, tinggal lanjut bus lagi ke Kuala Lumpur sekitar dua jam.

Biaya total jalur ini memang tidak jauh berbeda dengan tiket pesawat, yakni Rp 800 ribu – 1 juta. Tapi nilai plusnya adalah pengalaman berbeda, karena kamu bisa singgah sejenak di Malaka atau merasakan atmosfer pelabuhan internasional. Banyak backpacker justru lebih menyukai jalur ini karena bisa sekalian menjelajah kota lain.

Alternatif lain adalah rute Tanjung Balai Asahan. Ferry dari sini langsung menuju Port Dickson dengan waktu tempuh dua jam saja. Jalur ini relatif lebih singkat, hanya saja jadwal ferry terbatas, sehingga perlu perhitungan waktu yang pas.

3. Pilih hostel backpacker di pusat kota

Suasana malam Kuala Lumpur (Mangara Wahyudi)

Sesampainya di Kuala Lumpur, memilih penginapan yang tepat akan sangat memengaruhi budget. Untungnya, kota ini punya banyak hostel backpacker dengan tarif mulai Rp 70 ribuan per malam. Lokasi strategis pun mudah ditemukan, misalnya di Bukit Bintang, Chinatown, atau KL Sentral.

Hostel seperti Dorms KL atau Mingle Hostel jadi favorit banyak wisatawan muda. Selain murah, hostel ini menyediakan fasilitas komunal seperti lounge, dapur bersama, hingga rooftop untuk bersosialisasi. Traveler solo pun bisa dengan mudah menemukan teman baru untuk diajak jalan bareng.

Kalau kamu ingin privasi, beberapa hostel juga menawarkan kamar privat dengan harga tetap terjangkau. Jadi, tidak perlu selalu tidur di dormitori bila memang butuh ruang pribadi.

4. Nikmati kuliner di Kedai Mamak

ilustrasi nasi kandar (unsplash.com/Kelvin Zyteng)

Soal makanan, kedai mamak adalah jawaban hemat di Kuala Lumpur. Restoran India-Muslim ini buka hampir sepanjang hari dengan menu sederhana tapi mengenyangkan. Dari roti canai, nasi kandar, hingga teh tarik, semua bisa kamu dapat dengan harga RM 5–10 saja.

Contohnya Tg’s Nasi Kandar di Bukit Bintang yang terkenal di kalangan backpacker. Dengan harga murah, porsinya cukup besar untuk membuatmu kenyang seharian. Tidak heran kalau kedai ini selalu ramai pengunjung baik warga lokal maupun turis.

Selain murah, kedai mamak juga memberi pengalaman budaya unik. Kamu bisa melihat suasana hangat khas Malaysia sambil menikmati kuliner yang jadi simbol percampuran budaya India, Melayu, dan Arab.

5. Berburu street food di Kampung Baru dan Jalan Alor

ilustrasi nasi lemak (Aldrin Rachman Pradana)

Kalau ingin kulineran sambil merasakan atmosfer kota, street food adalah pilihan wajib. Di Kampung Baru, kamu bisa menemukan nasi lemak legendaris dengan harga Rp 7 ribuan saja. Ada juga sate dan lauk rumahan Melayu yang terkenal otentik dan ramah di kantong.

Sementara itu, Jalan Alor di Bukit Bintang jadi pusat kuliner malam paling terkenal di Kuala Lumpur. Meski dipadati turis, banyak kios tetap menjual makanan di bawah RM 10. Dari seafood bakar hingga mie goreng khas Malaysia, pilihannya tidak akan membuatmu bosan.

Tips hematnya: pilih kios yang ramai oleh warga lokal, bukan sekadar turis. Biasanya harga lebih masuk akal dan rasanya lebih terjamin.

6. Gunakan transportasi di Kuala Lumpur

Kuala Lumpur (pexels.com/Kah Hay Chee)

Transportasi umum di Kuala Lumpur sangat membantu untuk menghemat biaya. Kota ini memiliki LRT, MRT, dan monorel dengan tarif hanya RM 1,5–4 per perjalanan. Dengan rute yang luas, kamu bisa menjangkau banyak tempat wisata tanpa repot.

Kalau datang dari bandara, pilih bus ekspres menuju KL Sentral dengan harga RM 15. Ini jauh lebih hemat dibanding naik KLIA Ekspres yang mencapai RM 55. Dari KL Sentral, kamu bisa melanjutkan perjalanan ke berbagai area dengan mudah.

Selain hemat, transportasi umum juga menghindarkanmu dari macet panjang. Naik kereta atau bus umum membuat perjalanan lebih cepat sekaligus memberi kesempatan merasakan ritme kehidupan kota layaknya warga lokal.

7. Kelola Budget Harian dengan Bijak

Kuala Lumpur (Mangara Wahyudi)

Tips terakhir, atur anggaran harian dengan cermat. Dengan menginap di hostel, makan di kedai lokal, dan naik transportasi umum, pengeluaran bisa ditekan hanya sekitar RM 80–100 per hari atau Rp 270–350 ribu. Angka ini sudah cukup untuk akomodasi, makan, dan transportasi.

Kalau ingin lebih irit, manfaatkan hostel yang menyediakan sarapan gratis atau dapur bersama. Kamu bisa membeli bahan makanan sederhana di minimarket dan memasaknya sendiri. Dengan cara ini, biaya makan bisa lebih ditekan.

Hasilnya, liburan 3–4 hari ke Kuala Lumpur bisa dijalani dengan budget di bawah Rp 2 juta. Murah, seru, dan tetap nyaman, tanpa harus khawatir dompet jebol di tengah perjalanan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team