Apa yang pertama kali kita pikirkan jika sedang membicarakan Sumatera Utara?, mungkin yang terlintas adalah Danau Toba yang megah atau kuliner Medan yang menggugah selera. Namun, ada satu tempat di mana denyut nadi kehidupan, sejarah, dan budaya berpadu dengan begitu otentik, pasar tradisional.
Di banyak tempat di Sumut, terutama Medan, kamu akan mendengar orang menyebut pasar dengan istilah unik, yaitu pajak. Ini bukan sekadar nama, melainkan jejak sejarah dari era kolonial, di mana pasar adalah pusat perdagangan terorganisir yang dikenai retribusi.
Mengapa ini penting untuk kamu tahu? Karena mengunjungi pasar-pasar ini bukan hanya soal tawar-menawar harga cabai atau mencari selembar kain. Ini adalah sebuah perjalanan melintasi waktu. Setiap sudut pasar, setiap bangunan tua, dan setiap interaksi di dalamnya adalah sebuah cerita.
Kamu bisa merasakan semangat perjuangan, melihat jejak arsitektur kolonial, dan menyaksikan bagaimana berbagai etnis berbaur dalam harmoni. Pasar adalah museum hidup yang paling jujur.
Dari sekian banyak pasar di Sumatera Utara, ada lima pajak legendaris yang menyimpan kisah paling menarik. Masing-masing memiliki karakter dan sejarahnya sendiri yang akan mengubah caramu memandang sebuah pasar. Mari kita mulai petualangan ini!