Kampung Madras adalah salah satu kawasan paling berlapis identitas di Kota Ini. Banyak dari kita mengenalnya sebagai “Little India”, padahal sejarah dan dinamika sosial yang melekat pada tempat ini justru jauh lebih kompleks. Di balik kuil warna-warni dan deretan kedai rempah, ada perjalanan panjang diaspora Tamil dan India Muslim yang membentuk wajah kawasan ini sejak abad ke-19.
Semua itu benar adanya. Kawasan ini dulunya disebut Kampung Keling, nama kolonial yang kemudian ditinggalkan karena dianggap merendahkan. Komunitas Tamil Medan memilih memakai nama “Kampung Madras”, merujuk pada kota Madras (kini Chennai), pusat kebudayaan Tamil. Pergeseran nama ini bukan semata pergantian istilah, ia gerakan yang memulihkan martabat dan sejarah komunitas yang bertransformasi dari buruh perkebunan menjadi salah satu komunitas paling dinamis di kota Medan.
Peradaban berjalan dan terus berlalu, kini Kampung Madras bukan hanya hunian etnis, tetapi ruang ekonomi, ritual, kuliner, dan perayaan budaya yang mengesankan. Meski kawasan ini semakin ditekan perkembangan kota, denyut tradisinya bertahan dalam festival besar, jejak kolonial pada nama jalan, dan memori kolektif yang tak pernah benar-benar hilang. Dari semua sisi menarik yang ada, IDN Times menyuguhkan kamu lima fakta unik yang menggambarkan kekhasan kawasan ini. Mari ikut dan simak!
