Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

4 Hal yang Perlu Diketahui sebelum Berkendara di Vietnam

berkendara di Hanoi, Vietnam (pexels.com/Lộc Nguyễn)
berkendara di Hanoi, Vietnam (pexels.com/Lộc Nguyễn)
Intinya sih...
  • Helm motor di Vietnam tidak ber-SNI, bentuknya berbeda dengan di Indonesia
  • Driver Grab di Hanoi melayani penumpang dadakan, harga masih lebih murah daripada di Jakarta
  • Berkendara di pedesaan Ha Giang lebih aman daripada di Hanoi, aturan mengemudi di lajur kanan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kalau kamu kira pengendara motor Jakarta sudah begajulan, pasti kamu akan kaget melihat pengendara roda dua di Hanoi, Vietnam. Di sana, mereka mengemudikan motor dengan tingkat bahaya yang lebih tinggi. Bisa kamu bayangkan itu?

Hanoi adalah ibukota Vietnam, negara tetangga kita yang terletak di ujung utara Asia Tenggara. Vietnam memang cocok sebagai destinasi bagi kaum muda Indonesia yang ingin traveling ke luar negeri dengan budget terbatas. Nilai tukar Dong (mata uang Vietnam) yang masih di bawah Rupiah membuat banyak hal terasa lebih murah bagi kita. Seperti biaya makan, akomodasi, dan transportasi termasuk harga sewa motor.

Terkait motor, kalau kamu berencana menumpang atau malah mengendarai motor di Vietnam, ketahuilah beberapa hal di bawah ini dulu. Sebelum kamu terlanjur  sampai di jalanan Hanoi yang semrawut.


1. Siap-siap dengan helm tidak ber-SNI

ilustrasi helm motor di Vietnam (pexels.com/Tình Huỳnh)
ilustrasi helm motor di Vietnam (pexels.com/Tình Huỳnh)

Ini adalah hal pertama yang saya sadari ketika baru sampai di Vietnam. Pastinya helm di Vietnam nggak bakal SNI ya, berhubung kepanjangan SNI itu sendiri adalah Standar Nasional Indonesia. Namun yang mau saya tonjolkan di sini, helm motor di Vietnam itu bentuknya jauh berbeda dengan yang lazim kita temukan di Indonesia. 

Bentuk helm motor mereka seperti helm sepeda yang kurang melindungi telinga dan pelipis. Desain bagian depannya ada lidah seperti topi bisbol. Sementara bagian belakang, khusus untuk helm yang dipakai perempuan, ada lubang yang memungkinkan penggunanya nggak perlu melepas ikatan rambut.


2. Grab yang benar-benar di-grab di pinggir jalan

Driver ojek Vietnam sedang duduk di motornya. (pexels.com/Lê Quốc Hùng)
Driver ojek Vietnam sedang duduk di motornya. (pexels.com/Lê Quốc Hùng)

Transportasi umum jarak dekat di Vietnam, terutama di Hanoi, sangat terbatas. Untuk bepergian di dalam kota, turis biasanya mengandalkan ojek Grab. Iya, aplikasi yang sama dengan yang kita pakai di Indonesia.

Namun kebanyakan driver Grab di Hanoi tidak hanya menerima penumpang via aplikasi. Mereka juga mau melayani penumpang dadakan layaknya ojek pangkalan. Bahkan, mereka sengaja ngetem di sekitar pusat atraksi turis agar bisa langsung mendapat penumpang dadakan itu.

Kekurangan meng-grab ojek dari pinggir jalan tentu jadinya dipatok harga turis. Akan tetapi, tenang saja. Setelah dihitung-hitung, biaya yang dikeluarkan masih lebih murah daripada tarif ojek jarak dekat di Jakarta, kok.

3. Jika ingin berkendara di Vietnam, coba dulu di pedesaannya

rute ikonik Ha Giang Loop di Vietnam (pexels.com/Trưởng Bản Review)
rute ikonik Ha Giang Loop di Vietnam (pexels.com/Trưởng Bản Review)

Kamu ingin merasakan langsung sensasi berkendara roda dua di Vietnam? Lokasi paling tepat adalah di Ha Giang. Provinsi paling utara Vietnam yang berbatasan langsung dengan China itu.

Di sana kalian bisa touring di jalanan meliuk-liuk panjang yang diapit dengan jajaran gunung karst sepanjang mata memandang. Rute ikonik ini dikenal sebagai “Ha Giang Loop”.

Jalan pegunungan itu cukup terkenal di kalangan turis. Namun karena berlokasi di pedesaan, jadi masih cenderung sepi. Kalau berkendara di sana, turis cukup aman dari kekacauan lalu lintas.

Namun kondisinya sungguh berbeda di Hanoi. Melihat warga lokal Hanoi mengendarai motor adalah suatu pengalaman ekstrem tersendiri. Berkali-kali saya hampir ditabrak pengendara motor ketika sedang menyebrang jalan. Padahal saya menyebrang di zebra cross

Dibanding pencet rem, pengendara motor Hanoi lebih memilih pencet klakson kalau melihat ada orang menyeberang. Saya nggak bisa bayangkan kalau sampai nekat bawa motor di kota itu sebagai turis. Sebaiknya hindari ya, demi keselamatan kamu sendiri.

4. Berkendara di Vietnam jangan kagok sama lajur kanan

arus lalu lintas di Hanoi, Vietnam (pexels.com/Nimit N)
arus lalu lintas di Hanoi, Vietnam (pexels.com/Nimit N)

Ketika akhirnya kamu sudah berada di balik kemudi motor, jangan kagok ya. Mereka menerapkan aturan mengemudi di lajur kanan. Berbeda dengan negara kita yang mengemudi di lajur kiri. 

Ini adalah satu hal yang luput dari riset saya sebelum berangkat ke Vietnam. Akibatnya, saya berkali-kali bawa motor di lajur yang salah. Apalagi saya bawa motor di jalanan pedesaan yang sepi dan jarang dilalui motor ataupun mobil. Jadi saya nggak bisa langsung ikut arus kendaraan yang lain. 

Selain itu, satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah harus menoleh kemana kalau mau menyebrang atau menunggu kendaraan. Ketika di Hanoi, saya sempat menunggu datangnya bus yang mau saya tumpangi sambil menengok kanan terus. Eh, bus itu malah muncul dari kiri saya. 

Sekiranya empat hal di atas cukup menjadi bekal bagi kalian yang mau menyambangi Vietnam. Terutama bagi yang berencana berkendara di jalanan negara tersebut. Supaya nanti nggak terlalu kaget dengan suasana lalu lintas di Vietnam yang berbeda dengan di negara kita. 

Berbeda itu tidak selalu berarti yang satu lebih baik sementara yang lainnya lebih buruk, ya. Justru perbedaan suasana itu adalah bumbu penyedap dalam setiap kisah petualangan kita. Buat apa juga kan, jauh-jauh ke negara orang tapi ternyata suasananya sama persis sama keseharian kita?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us