5 Perbedaan Emoticon dan Emoji, Gaya Berkirim Pesan Masa Kini

Hampir semua orang di dunia pasti pernah memakai emoticon atau emoji sekali seumur hidup. Emoticon atau emoji biasa dipakai saat bertukar pesan sebagai bentuk ekspresi yang ingin ditunjukkan. Tanpa emoji atau emoticon percakapan satu sama lain dalam layar ponsel serasa ada yang kurang.
Walaupun keduanya sama-sama digunakan untuk mengekspresikan komunikasi tapi keduanya memiliki perbedaan loh. Mulai dari definisi bahkan sejarah pembentukan emoji dan emoticon juga berbeda.
1. Definisi emoticon dan emoji
Emoji merupakan piktograf yang berasal dari bahasa Jepang. Dimana 絵, e berarti gambar dan 文字, moji yang berarti karakter. Emoji ini tak hanya mewakili ekspresi tapi juga apapun, seperti objek umum, tempat, cuaca ataupun hewan. Ada juga emoji yang memasukan unsur huruf dan angka.
Sedangkan emoticon adalah portmanteau dari frasa ikon emosi. Sehingga emoticon berarti tanda baca, huruf dan angka yang digunakan untuk membuat ikon bergambar sehingga bisa menunjukkan emosi atau ekspresi. Misalnya untuk senyum adalah :) atau terkejut bisa menggunakan :o.
2. Emoticon ditemukan karena prank
Emoticon mulai muncul pada tahun 1982 di Universitas Carnegie Mellon. Saat itu ada sebuah lelucon tumpahan merkuri palsu yang diposting di papan pesan. Hal ini membuat kepanikan di kampus sehingga emoticon lahir.
Saat itu terjadi Dr. Scott E. Fahlman menyarankan bahwa lelucon di papan pesan ditandai dengan karakter wajah tersenyum :-). Sedangkan postingan serius dan bukan lelucon ditandai oleh wajah cemberut :-(. Setelah itu, emoticon jadi populer di pengguna internet.
Sedangkan emoji ditemukan pada tahun 1999 oleh Shigetaka Kurita, konglomerat Jepang SoftBank. Namun Ia benar-benar merilis satu set emoji pertamanya pada tahun 1997. Ia terinspirasi dari seni manga serta karakter kanji dan akhirnya membuat emoji dengan hanya 12 piksel kali 12 piksel.
Dalam perkembangannya di tahun 2010, emoji ditambahkan ke standar Unicode sehingga Apple dan Google bisa membawa emoji ke perangkatnya. Hal ini cikal bakal emoji ada di percakapan online, teks instagram hingga email kantor.
3. Emoticon gunakan alfanumerik di keyboard
Dari pengertian tersebut, bisa disimpulkan bahwa emoticon menggunakan teks atau karakter alfanumerik untuk menunjukkan ekspresi. Emoticon menggunakan tanda baca yang tersedia di keyboard.
Sedangkan emoji merupakan gambar kecil yang disebut dengan piktograf untuk mewakili sesuatu, baik benda, ekspresi dan lain sebagainya. Karakter emoji semakin lama semakin berkembang dengan adanya teknologi masa kini.
4. Emoji bentuk ekspresi ide
Tujuan utama diciptakannya emoji adalah untuk mempermudah dan mempercepat ekspresi ide. Dengan emoji tak perlu lagi menggunakan kata-kata dengan banyak karakter sehingga mengirimkan pesan kepada orang lain jadi lebih ringkas tanpa banyak kalimat yang digunakan.
Sedangkan untuk emoticon, tujuan awalnya adalah sebagai penanda lelucon dan hal yang serius. Namun semakin berkembangnya waktu, emoticon digunakan untuk mempresentasikan wajah manusia yang ingin diungkapkan tanpa menggunakan kata-kata.
5. Untuk membacanya, putar 90 derajat
Karena berbeda karakter yang digunakan, cara melihat emoticon dan emoji juga berbeda. Dalam pemakaian emoticon ada keterbatasan keyboard yang digunakan sehingga sebaiknya dibacanya dengan diputar 90 derajat. Sedangkan emoji tak perlu diputar untuk melihat bentuknya.
Selain itu budaya timur dan barat ternyata juga berpengaruh untuk membaca emoticon. Jika emoticon barat harus dibaca menyamping dari kiri ke kanan. Sedangkan emoticon timur beberapa tak perlu diputar, bahkan terkadang ada yang menggunakan karakter non-latin.
Untung saja emoticon dan emoji diciptakan untuk percakapan lewat layar pesan. Dengan adanya kedua bentuk ekspresi tersebut, berkirim pesan jadi tak membosankan lagi. Selain itu, lebih hemat karakter.
Baca Juga: 10 Momen Salah Kirim Emoticon Chat Ini Seketika Bikin Gagal Paham
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.