TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cuitan Bos Bukalapak Soal Dana Riset Tuai Pro-Kontra, Dukung Mana Nih?

Achmad Zaky sudah meminta maaf

Instagram Achmad Zaky

Jakarta, IDN Times - Cuitan bos Bukalapak Achmad Zaky di akuntwitter miliknya jadi kontroversi di jagat maya.

Dalam cuitannya, ia menyinggung perbandingan soal dana riset Indonesia dengan negara lainnya di dunia.

Dari data yang ia kutip dan tidak disebutkan sumbernya dari mana, pada tahun 2016 lalu, dana riset dan penelitian di Indonesia sekitar US$2 miliar. 

Ia kemudian membandingkan dengan dana riset yang dialokasikan oleh Pemerintah Amerika Serikat yang mencapai US$511 miliar. Di situlah kemudian, Zaky mencuit semoga Presiden yang baru bisa menaikan anggaran riset itu. 

“Omong kosong Industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini. Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin,” cuit Zaky pada Kamis (14/2) malam. 

Cuitan itu kemudian viral dan muncul gerakan agar beramai-ramai uninstall aplikasi Bukalapak dari ponsel. Dari sana tagar #uninstallbukalapak kemudian trending di media sosial.

Tanggapan warganet yang mendukung dan menolak aksi itu pun terbelah. Berikut IDN Times rangkum: 

Baca Juga: Bos Bukalapak Cuit Presiden Baru, Hastag Uninstallbukalapak Trending 

1. Suara Netizen ada yang mendukung dan memboikot Bukalapak

Sumber gambar: tqn.com

Atas cuitannya tersebut, suara warganet pun terbelah. Ada yang mendukung hingga menghujat habis-habisan.

Pantauan IDN Times pada Jumat Pagi, tagar #DukungBukaLapak dan #Uninstallbukalapak sudah bertengger di posisi trending topik Twitter.

2. Warganet sayangkan adanya aksi boikot Bukalapak

Twitter @RajaPurwa

Para netizen yang tergabung dalam #DukungBukalapak menyayangkan adanya aksi boikot yang diserukan oleh sejumlah pihak. Akun @RajaPurwa menyebut hal tersebut dapat merugikan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang tergabung di dalamnya.

“Ambil dan raih suara temen2 dari UKM yang tergabung dalam BL, mrk dicampakan oleh kubu ono, kesian orang-orang yang tergabung dalam usaha itu, usaha mereka sekali lagi mau dimatikan!
Yukkk #DukungBukaLapak,” cuit @RajaPurwa

Mereka juga menyebut pernyataan pria yang kerap disapa Zaky tersebut adalah motivasi bagi pemerintah untuk terus menggenjot industri 4.0 di tanah air.

“Cuitan CEO @bukalapak, @achmadzaky pernyataan seorang profesional yg ingin RI tdk tertinggal dlm Industri 4.0. Dukungan thd pemerintah tdk dilakukan utk sekadar balas jasa #DukungBukalapak,” cuit @Luckysubiakto.

Selain itu, ada juga pendukung Jokowi yang menyuarakan tagar #DukungBukalapak loh.

“Saya pendukung Jokowi dan seller bukalapak. Menyayangkan sikap kawan2 pendukung yg memboikot bukalapak,” cuit akun @Baaagus.

3. Netizen yang kecewa kebanyakan pendukung Jokowi

Twitter #wahyoedi_17

Sementara itu, warganet yang menyuarakan #uninstallbukalapak berdasarkan hasil pantauan IDN Times kebanyakan berasal dari pendukung Jokowi. Mereka menyayangkan pernyataan Zaky, padahal pemerintah telah mendukung usaha Bukalapak. Di hari ulang tahun Bukalapak yang ke-9 pun Jokowi ikut hadir di JCC. 

“@achmadzaky Gila yaaafi endorse sm #01 bisnis anda sampe ada di semua stasiun TV, eeeh ternyata anda penyokong 02, maaf semua teman, saudara, pembantu #uninstallbukalapak,” tulis akun @Diantia.

“Mau melawan arus sih boleh aja, tapi kalau arus kebaikan yg kamu terjang. Kamu pasti kalah.!!!
#UninstallBukalapak,” cuit akun @Wahyoedi_17.

4. Zaky sebut tujuan cuitannya terkait kebutuhan Indonesia berinvestasi untuk riset

Twitter Bukalapak

Sebelumnya, Zaky telah mengklarifikasi terkait pernyataannya tersebut. Ia mengatakan, tujuan cuitan soal industri 4.0 adalah terkait dengan kebutuhan Indonesia berinvestasi untuk riset dan sumber daya manusia.


Sebelumnya, dia mengkritik pendanaan riset untuk industri 4.0 di Indonesia yang hanya mencapai US$2 miliar. Zaky menyatakan, dana itu jauh lebih rendah dibandingkan negara lain seperti Singapura dan Malaysia, masing-masing US$10 miliar atau AS yang mencapai US$511 miliar.

Baca Juga: Gara-gara Cuit Presiden Baru, Hastag Uninstallbukalapak Jadi Trending

Berita Terkini Lainnya