Komisi Eropa Larang Penggabungan Bisnis Mobilitas, Ini Reaksi Siemens
Siemens dan Alstom akan terus berinovasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisi Eropa beberapa hari lalu mengumumkan keputusannya untuk melarang pengajuan penggabungan bisnis mobilitas Siemens dan Alstom.
Sebagai tindak lanjut dari keputusan ini, maka proses penggabungan tidak akan dilanjutkan.
"Siemens dan Alstom menyayangkan bahwa solusi termasuk penyempurnaan yang mereka tawarkan baru-baru ini masih dianggap kurang cukup oleh Komisi Eropa. Solusi perbaikan yang ditawarkan sudah sangat luas yang mencakup semua hal dan menjawab seluruh keprihatinan yang dikemukakan oleh Komisi Eropa sehubungan dengan pensinyalan serta kereta berkecepatan sangat tinggi," tulis Martha selaku Corporate Communications PT Siemens Indonesia dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times.
Selain itu, sejumlah pelaku bisnis di Eropa yang kredibel dan mapan juga menyatakan minat yang kuat terhadap paket solusi yang ditawarkan, dengan demikian sepenuhnya menegaskan kelayakannya.
Baca Juga: Kereta Api Barang ke Kualatanjung Akan Beroperasi Bulan Depan
1. Penggabungan akan menciptakan nilai tambah yang besar bagi sektor mobilitas global
Menurut Martha, Siemens dan Alstom meyakini bahwa penggabungan ini akan menciptakan nilai tambah yang besar bagi sektor mobilitas global, industri kereta api Eropa, pelanggan dan penumpang tanpa membahayakan persaingan bisnis Eropa.
Penggabungan ini juga akan dapat menciptakan pelaku bisnis Eropa yang memiliki kemampuan untuk mengatasi persaingan yang kian meningkat dari perusahaan yang bukan berasal dari Uni Eropa.
"Siemens akan kembali melakukan penilaian terhadap semua opsi yang tersedia bagi masa depan Siemens Mobility dan mengambil keputusan terbaik bagi pelanggan, karyawan serta pemegang saham," ungkapnya.
Baca Juga: 10 Desain Unik ala Ponsel Siemens, Masih Gak Ada Tandingannya!