Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Skuat timnas Indonesia U-17 saat bertanding di Piala Kemerdekaan 2025 (IDN Times/Doni Hermawan)
Skuat timnas Indonesia U-17 saat bertanding di Piala Kemerdekaan 2025 (IDN Times/Doni Hermawan)

Intinya sih...

  • Nova Arianto bersyukur dapat melakukan uji coba dengan lawan berkualitas di Piala Kemerdekaan

  • Indonesia akan terbang ke Bulgaria untuk jalani 3 pertandingan uji coba sebelum Piala Dunia U-17

  • Setelah Bulgaria, Indonesia juga akan melakukan uji coba di Dubai sebelum gelaran Piala Dunia

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Deli Serdang, IDN Times - Timnas Indonesia U-17 tampak serius membekali diri sebelum bertatap Piala Dunia U-17. Usai menjalani 3 pertandingan Piala Kemerdekaan, tim besutan Nova Arianto itu memastikan akan terbang ke Bulgaria melaksanakan serangkaian pertandingan uji coba.

Meski tak menjadi kampiun di Piala Kemerdekaan 2025, namun Nova menilai bahwa ada pelajaran berharga yang mampu dipetik. Terutama anak asuhnya mendapat jam terbang melawan tim-tim dengan skema penyerangan yang intens.

1. Meski gagal kampiun, Nova bersyukur dapat melakukan uji coba dengan lawan yang punya kualitas bagus di Piala Kemerdekaan

Duel Timnas Indonesia U-17 kontra Mali U-17 saat bertanding di Piala Kemerdekaan 2025 (IDN Times/Doni Hermawan)

Dapat berkata banyak di Piala Dunia 2025 merupakan salah satu impian Nova Arianto. Kesempatan emas yang datang kepada garuda muda tak ingin ia lewatkan begitu saja. Terutama dalam melaksanakan serangkaian uji coba sebelum bertatap pada gelaran akbar 4 tahunan tersebut.

"Saya sampaikan terima kasih kepada PSSI yang sudah memfasilitasi kami melakukan uji coba berkualitas. Pemain butuh pertandingan yang seperti ini (Piala Kemerdekaan) untuk belajar, berkembang di Piala Dunia," kata Nova Arianto, Denin (18/8/2025) malam.

Apa yang ditunjukkan garuda muda bagi Nova sudah sangat baik. Meskipun gagal menjadi jawara di hadapan publik sendiri, namun Nova mengaku puas dengan permainan timnya.

"Mereka sangat baik. Saya sangat senang, bisa belajar lebih baik dan melakukan evaluasi. Kita sangat antusias menghadapi pertandingan lawan Mali. Ini hal yang langka bisa bertemu Mali. Uji coba dengan tim sekelas Mali sangat bermanfaat bagi kami agar bisa belajar lebih baik lagi," lanjutnya.

2. Indonesia akan terbang ke Bulgaria jalani 3 pertandingan uji coba

Pelatih Timnas Indonesia U-17 Nova Arianto (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Tak dapat dipungkiri oleh Nova bahwa Timnas Mali U-17 memiliki skema permainan yang apik. Bahkan sejak awal babak bertemu Indonesia, Mali selalu tampil menekan.

"Kami mendapatkan lawan yang berkualitas. Sehingga pemain dapat pengalaman presure tinggi. Evaluasi akan kami lakukan apa yang jadi kekurangan. Akan kita perbaiki termasuk opsi penambahan tim baru sehingga tim ini jadi solid," ujar Nova.

Bukan hal yang tak mungkin bahwa skuad garuda muda akan bertambah dan mungkin juga akan ada yang dikurangi. Hal ini disebut Nova semata untuk menyaring siapa yang pantas tampil di Piala Dunia, November 2025 nanti.

"Yang pastinya promosi dan degradasi terus berjalan. Siap ini kita training ke Bulgaria. 3 kali uji coba di sana. Saya harapkan pemain diaspora yang tak hadir di piala kemerdekaan juga bisa datang, seperti Lucas dan yang lainnya. Kita lihat kuat atau tidak. Tapi banyak opsi lainnya, termasuk bagaimana kita sebelum menuju ke Dubai, apakah ada pemain baru (diaspora) untuk kita bawa nanti. Mohon doanya agar kami bisa raih hasil terbaik di Piala Dunia," pungkasnya.

3. Selepas dari Bulgaria, Indonesia juga akan melakukan uji coba di Dubai sebelum gelaran Piala Dunia

Ketua Umum PSSI Erick Thohir (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Sementara itu Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengaku puas dengan performa anak-anak U-17. Ia mengaku bahkan sudah mempersiapkan pula sejumlah pertandingan uji coba demi kematangan dan menjalin kemistri yang kuat sebagai tim.

"Tim u-17 akan mulai berangkat ke Bulgaria nantinya. Uji coba mungkin ada 3 pertandingan. Saya tak tahu ditampilkan di televisi atau tidak karena bukan kita tuan rumahnya. Namun, sebelum ke Piala Dunia, mereka juga akan uji coba lagi lewat turnamen di Dubai. Saya rasa persiapannya sudah sangat matang," kata Erick.

Ditanya soal kekalahan Timnas melawan Mali, Erick mengatakan bahwa garuda muda sudah memiliki banyak perkembangan. Kekalahan 2-1 bukanlah hasil yang buruk mengingat Mali sendiri merupakan juara 3 di Piala Dunia edisi sebelumnya.

"Mali kalau kita lihat dari menit awal gak capek-capek, minum pun jarang, lari kencang. Ketika anak-anak di-presure, mereka kembali bisa mulai stabil. Kita lihat hasilnya kebobolan 2-0. Namun kita bisa balik 2-1. Dan dibabak kedua kita main seimbang tanpa kebobolan. Bisa seri kita. Mali ini juara 3 U-17 tahun sebelumnya di Jakarta. Jadi ini saya rasa (hasil ini) luar biasa untuk tim kita kepada tim yang jauh dari kita. Bahkan di Piala Dunia nanti kita satu grup dengan Brazil," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team