Timnas Indonesia U-17 Tak Pasang Target Muluk-muluk di Piala Kemerdekaan

Medan, IDN Times - Jelang turnamen Piala Kemerdekaan yang diadakan di Deli Serdang, Sumatera Utara, pelatih Timnas Indonesia U-17 Nova Arianto mengaku tak memasang target yang muluk-muluk. Yang penting baginya adalah garuda muda memiliki pengalaman pertandingan di level internasional, mengingat Timnas U-17 akan ikut serta pada Piala Dunia November nanti.
Secara keseluruhan, Nova mengatakan skuad yang diasuhnya memang tidak lengkap. Meskipun begitu, menjadi kampiun di negeri sendiri adalah satu hal yang tentu diharapkan.
Nova Arianto dalam kesempatan bertatap muka dengan awak media juga mengungkapkan kondisi lapangan Stadion Utama Sumatera Utara. Ia mengaku bahwa kontur tanahnya ini memang sedikit keras.
"Di awal kami tiba kondisinya (lapangan) kurang baik. Tapi bersyukur setelah kita melakukan latihan di lapangan 2 kali, kualitasnya cukup baik meski sedikit keras," aku Nova.
1. Timnas U-17 siap bertanding di Piala kemerdekaan meski tak diperkuat skuad yang lengkap

Piala Kemerdekaan bagi Nova Irianto menjadi ajang yang tepat untuk persiapan awal garuda muda menuju World Cup U-17. Baginya, Timnas Mali, Uzbekistan, dan Tajikistan merupakan lawan yang memiliki level sangat baik.
Dalam kompetisi yang dihelat untuk memperingati kemerdekaan ini, Nova mengatakan tak semua pemain bisa ikut. Berbeda dengan skuad yang dipakai waktu berada di Bali.
"Agenda saat kita di Bali, kita mencoba melihat opsi pemain baru termasuk diaspora dan beberapa pemain hasil kompetisi di Suratin, Top Score, sebagai opsi pemain baru kita untuk main di piala dunia," ujar Nova.
Pemain diaspora dalam ajang ini pun memang tak semuanya diboyong Nova. Karena statusnya masih anak-anak di bawah 17 tahun, ia mengaku masih ada beberapa problem yang harus ditangani lebih dulu.
"Karena saat mereka datang, kita cek semuanya, dokumen, orang tua. Sebenarnya memang ada beberapa pemain (diaspora) yang rata-rata orang tuanya tak mempunyai paspor Indonesia. Sehingga dengan mereka tak punya itu, otomatis mereka tak bisa dinaturalisasi karena mereka di bawah U-17. Berbeda dengan Matthew Baker, Lucas, yang secara orang tuanya punya paspor sehingga tak ada masalah dengan dokumennya sehingga mereka bisa bersama kami," ujar Nova.
2. Beberapa pemain tak diberi izin klub bertanding di piala kemerdekaan

Izin dari klub juga menjadi persoalan mengapa Nova Arianto tak bisa membawa semua pemainnya. Namun bagi mantan pemain Persib Bandung ini, mereka akan tetap bisa menyajikan permainan yang atraktif.
"Karena ada beberapa pemain yang saya harapkan bisa bermain di sini tapi karena tak diizinkan klub, seperti si Mike, Nicholas, dan Lucas. Dan kemudian memang ada beberapa pemain kelahiran 2010 yang secara usianya sangat berbeda dengan 2008. Tapi mereka punya potensi baik. Kita lihat nanti mereka bisa kita gunakan di Piala Asia atau event selanjutnya. Itulah alasan mengapa kita tak bisa membawa semua pemain seperti di Bali," ungkap Nova.
Disinggung soal target, Nova mengatakan bahwa ia tak muluk-muluk menggembleng skuad garuda muda angkat piala. Baginya, jika pemain berkembang dalam segi apapun, itu menjadi nilai plus tersendiri.
"Saya tak ada memberi target apapun. Karena target saya yang penting pemain bisa berkembang, mendapatkan pengalaman luar biasa. Level kita harusnya ada di dunia. Contoh misal kita bermain di AFF, Asia, itu saya lihat levelnya beda. Saya ucapkan terima kasih bisa bermain di piala kemerdekaan dengan level lawan yang baik. Mali adalah runner up piala dunia U-17 edisi sebelumnya, Uzbekistan juara Piala Asia. Secara level sangat baik. Untuk target saya ingin lihat pemain bermain dengan maksimal dan siapa saja yang bisa bermain di piala dunia," beber pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah itu.
3. Nova Arianto soroti kontur tanah di lapangan Stadion Utama Sumut yang sedikit keras

Nova juga menyoroti kondisi lapangan Stadion Utama Sumatera Utara. Ia mengaku di sana kontur tanahnya memang sedikit keras.
"Saat tiba di Medan, kami melakukan inspeksi di lapangan. Di awal kondisinya kurang baik. Tapi bersyukur setelah kita melakukan latihan di lapangan 2 kali, kualitasnya cukup baik meski sedikit keras. Saya sampaikan ke pengelola melakukan penyiraman sebelum bertanding sehingga lebih soft lagi agar pemain bisa bermain," ujar Nova.
Di samping kekurangan itu, Nova bersyukur soal stadion yang cukup dekat dengan tribun. Ia memprediksi bahwa dukungan suporter pasti sangat riuh.
"Atmosfer saya kira sangat baik. Stadionnya baik tanpa lintasan, sehingga dukungan penonton sangat bisa membantu," pungkasnya.