Tim sepak bola Tanjungbalai (Dok.Istimewa)
Sementara Tanjungbalai sebelumnya lolos sebagai juara grup D dengan dua kemenangan di babak penyisihan atas Simalungun dan Paluta.
Di babak 8 besar, Tanjungbalai mengalahkan Dairi 4-1. Sementara di semi final Tanjungbalai menang lewat perpanjangan waktu atas Asahan 2-1.
Sayangnya di final Tanjungbalai juga tak komplet. Kartu merah terhadap Safwan Nabawi membuatnya harus absen di partai puncak.
Pelatih Tanjungbalai, Sukimin, mengakui para pemainnya mengalami kelelahan. Selain harus tampil 120 menit di laga semifinal, timnya juga mesti berjibaku dengan kondisi lapangan PPLP Sumut yang berlumpur sehingga sangat menguras banyak tenaga pemain.
"Mustahil memang sehari istirahat pemain bisa kembali prima setelah melakoni laga yang cukup melelahkan. Tapi itu tidak boleh jadi alasan. Kami melihat anak-anak sangat bersemangat. Kami akan manfaatkan kelemahan Medan di final nanti," ujar Sukimin.
Kim mengaku secara teknik permainan anak asuhnya di atas level anak-anak Medan. Menurutnya, problem yang harus diatasi timnya justru fisik pemain setelah melakoni laga berat di lapangan berlumpur. “Harapannya anak-anak tetap bermain maksimal,” katanya.
Sebelum laga final, terlebih dahulu digelar pertandingan perebutan peringkat ketiga atau medali perunggu antara Asahan dan Serdang Bedagai.