Penyerang Persiraja Banda Aceh, Ricardo Pires. (Dokumentasi Media Official Persiraja Banda Aceh untuk IDN Times)
Sejak wasit, Muhammad Iqballuddin meniupkan peluit tanda dimulainya babak pertama, David Laly dan kawan-kawan langsung melakukan penekanan ke pertahanan lawan. Mereka coba menunjukkan kekuatan mereka kepada tim tamu.
Meski demikian, Sriwijaya selaku tamu tak mau tinggal diam. Serangan balasan coba dilakukan. Gemuruh suara 7.925 orang penonton yang ada di stadion, sempat terdengar kala kedua tim saling jual beli serangan.
Tak ingin poin kembali dicuri, selaku tuan rumah, Persiraja meningkatkan tempo penyerangan. Tekanan itu membuat penyerang Laskar Rencong, Ricardo Pires sempat terbentur keras dengan penjaga gawang Sriwijaya FC, Rudi N Rajak, di area luar kota 16 pada menit 10.
Meski sempat mendapatkan perawatan medis bersama Pires, penjaga gawang Laskar Wong Kito masih bisa menahan eksekusi tendangan bebas yang diambil Andik Vermansyah. Skor masih imbang 0-0.
Sriwijaya coba lakukan perlawanan melalui Chencho Gyeltshen, di menit 26. Penyerang Laskar Wong Kito itu bergerak melewati dua pemain bertahan Persiraja. Namun sayangnya, belakangan bola yang ditembakkannya meleset ke luar lapangan. Skor tak berubah.
Sempat lebih 10 menit bertahan, Pelatih Sriwijaya FC, Muhamad Yusup Prasetiyo, terpaksa menarik penjaga gawang yang mengalami cedera. Yoewanto Stya Beny masuk di menit 29 menggantikan Rudi.
Andik Vermansah yang dipercaya sebagai kapten, memotori penyerangan Persiraja ke pertahanan Sriwijaya. Kebuntuan akhirnya pecah usai Ricardo Pires memanfaatkan umpan lambung dari mantan pemain Timnas Indonesia tersebut.
Terbalut perban, tidak membuat kecepatan bola tandukan penyerang asal Brasil itu ke gawang Sriwijaya berkurang. Dia membuat Yoewanto Stya Beny harus memungut bola dari jaring di menit 45+1. Skor 1-0 untuk Persiraja Banda Aceh. Skor ini tidak berubah hingga turun minum.