Medan, IDN Times - Pelatih PSMS Medan Philep Hansen sempat cemas ketika timnya tertinggal lebih dulu oleh AS Abadi Tiga Naga. Namun hasil akhir berpihak, PSMS membalikkan kedudukan menjadi 2-1 pada laga perdana Liga 2 tahun 2020 di Stadion Teladan, Minggu (15/3).
Philep Hansen pun tampak puas dengan kemenangan tersebut. Ada beberapa faktor yang diakuinya membantu PSMS meraih hasil positif di laga ini, yakni:
Pelatih PSMS, Philep Hansen mengaku paham dengan kekuatan lawannya itu karena sama-sama asal Riau.
"Target dari awal saya selalu bilang yang penting menang, berapa pun skornya. Saya tahu Tiga Naga, karena dekat dengan daerah saya di sana. Mereka punya banyak pemain muda. Alhamdulilah, laga pertama ini kami dikasih menang," ungkap Philep.
Strategi yang dimainkan PSMS berbuah hasil positif. Permainan menekan di babak pertama, berubah usai jedah karena masalah jumlah pemain. PSMS harus bermain dengan 10 pemain usai jedah.
"Kami sempat kebobolan di awal karena keasikan menyerang. Makanya di babak kedua, saya tetap tenang di kamar ganti. Kami main lebih ke dalam, agar bisa atur tempo. Kalau pressure tidak mungkin karena kalah jumlah pemain," sebutnya.
Selain pola permainan yang sedikit berubah, Philep Hansen mengakui pergantian pemain jadi salah satu kunci kemenangan. Azka Fauzi, Hamdi Sula, dan Legimin Rahardjo masuk pada babak kedua saat kedudukan seri 1-1.
"Di ruang ganti kami tetap tenang. Kami pengen menang, makanya saya masukkan beberapa pemain. Saya masukkan Hamdi Sula yang punya kecepatan, lalu dia dijatuhkan makanya free kick dan gol," terangnya.
PSMS pantas berterima kasih kepada Rachmad Hidayat. Berkat dua gol lesakannya, PSMS bisa meraih kemenangan di kandang. Sang pemain pun membeberkan rahasia kemenangan tersebut.
"Kami bermain sesuai stretagi yang diberikan pelatih. Kami kerja keras dan main ngotot. Kami sadar, sebelum waktu habis kami tidak boleh menyerah," ungkap Rachmad yang mendedikasikan dua golnya untuk keluarga dan suporter.
Kemenangan PSMS sempat tercoreng karena suporter menyalakan suar dan bom asap di pengujung laga. Akibatnya laga sempat dihentikan beberapa menit. PSMS pun terancam terkena sanksi dari komisi disiplin (Komdis) karena ulah suporternya tersebut.
"Kami menduga ada otak di balik ulah suporter tersebut. Itu akan kami cari tahu. Bagi suporter kami akan tindak tegas, kalau perlu tidak usah dikasih masuk stadion lagi karena merugikan PSMS," terang Ketua Panpel Julius Raja.