Liverpool berharap Manchester City tergelincir di laga terakhirnya. Kondisi tersebut memang sedikit sulit, karena di atas kertas klub yang dijuluki The Citizens itu jauh lebih unggul dari berbagai hal dibandingkan lawannya yang dianggap tim semenjana.
Tak pelak, cuma mukjizat-lah yang bisa membantu Liverpool merengkuh gelar tersebut.
Mukjizat memang bukan hal yang langka bagi Liverpool, sebab dalam beberapa kondisi krusial mereka sering mendapatkannya. Semua pasti ingat bagaimana Liverpool bisa melakukan comeback brilian saat sudah tertinggal 0-3 dari AC Milan di babak final Liga Champions 2004/2005, hingga akhirnya mengakhiri laga dengan kemenangan.
Teranyar, pekan kemarin, bagaimana Liverpool kembali menunjukan magis saat berhasil menumbangkan tim kuat Barcelona di Anfield.
Padahal, sebelumnya mereka harus mengejar defisit gol yang lumayan besar lantaran kalah tiga gol tanpa balas di leg pertama.