Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pelatih Mali U-17 Adama Diallo (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Pelatih Mali U-17 Adama Diallo (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Deli Serdang, IDN Times - Game plan yang disuguhkan Timnas Mali U-17 pada Piala Kemerdekaan 2025 di Stadion Utama Sumut begitu memukau. Hal ini dibuktikan dengan mereka yang memenangkan 2 pertandingan di Piala Kemerdekaan 2025 dengan skor cukup besar.

Penampilan trengginas ditunjukan Mali saat game pertama melawan Timnas Uzbekistan dengan skor 5-1. Dan terbaru kala menghadapi Tajikistan, mereka mencetak 4 gol dan hanya mampu dibalas 2 gol saja.

1. Pelatih Mali U-17 pede jadi kampiun di Piala Kemerdekaan

Pelatih Mali U-17 Adama saat konferensi pers (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Pelatih Timnas Mali U-17, Adama Diallo, konsisten menunjukkan permainan yang klinis melalui anak asuhnya. Meski merotasi sejumlah pemain, Timnas Mali tetap bisa tampil superior.

"Kuncinya kami sudah persiapkan jauh hari di kompetisi ini. Kami mau sapu bersih dan menang di sini sehingga mental begitu kuat. Pertandingan kedua ini, kami banyak merotasi pemain. Ada 7 pemain bahkan. Tapi mereka tetap perlu beradaptasi lagi," ungkam Adama, Jumat (15/8/2025).

Dari hasil positif di 2 pertandingan yang sudah dilalui, Adama mengatakan timnya optimis melawan tuan rumah Timnas Indonesia. Mereka berjanji menunjukkan permainan yang ngotot.

"Kemarin saya nonton Indonesia. Nanti juga saya tetap stay di stadion nonton Indonesia vs Uzbekistan. Kami tak kendor lawan Indonesia. Target menang," lanjutnya.

2. Pelatih Tajikistan: tim tak menerapkan instruksi pelatih dengan baik

Tajikistan U-17 lawan Mali U-17 (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Sementara itu pelatih Timnas Tajikistan U-17, Marco Ragini, mengakui kemenangan Mali. Namun meskipun begitu, 6 gol yang tercipta baginya pasti memberikan suguhan menarik bagi penonton.

"Skor, dengan 6 gol tercipta sangat baik bagi penonton. Sebagai pelatih, saya tak nilai kekalahan ini jadi masalah. Tapi, permainan tim Tajikistan tak sesuai strategi yang diinstruksikan," akunya.

Ragini mengatakan ada atmosfer yang sangat berbeda kala menghadapi Indonesia. Saat melawan Tajikistan, timnya tak mengedepankan semangat bermain.

"Mungkin ada pengaruhnya mereka tak bisa menunjukkannya waktu lawan Mali. Sama seperti babak kedua, waktu ganti pemain, secara mental pemain Tajakistan tak sesuai keinginan pelatih," beber Ragini.

3. Ragini mengakui lakukan eksperimen memasang 3 bek

Pelatih Timnas Tajikistan Marco Ragini (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Dalam pertandingan melawan Mali tadi, tim besutan Ragini takluk 4-2. Saat ditanya kinerja wasit, ia mengatakan bahwa tidak ada yang salah.

Namun Ragini mengakui bahwa dirinya bereksperimen dalam pertandingan ini. Tak seperti sebelum-sebelumnya, Ragini saat menghadapi Mali berani tampil dengan memasang skema 3 bek saja.

"Saya melakukan eksperimen, 3 bek. Gak seperti di Piala Asia yang pakai 4 bek. Tapi bukan itu yang mebyebabkan kebobolan. Mungkin kembali ke usia. Mereka (anak asuhnsaya) masih sangat muda di skuadnya. Tapi ini jadi pelajaran berharga dalam membangun keseimbangan tiap lini menyongsong Piala Dunia U-17," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team