Keluarga besar Mantan PSMS menyoroti manajemen baru PSMS (IDN Times/Doni Hermawan)
Selain itu para mantan juga mempertanyakan kredibilitas beberapa sosok dalam manajemen baru tersebut. Ada beberapa posisi yang disoroti.
“Kami mempertanyakan kredibilitas dan kapasitas orang-orang yang telah ditunjuk untuk mengurus PSMS saat ini sekaligus rekam jejaknya,” kata Bambang didampingi Ketua Mantan PSMS, Witia Pusen.
Salah satunya posisi Direktur Operasional. Menurut Bambang akan ada permasalahan diisi orang yang gemar memasok pemain.
“Kita sebagai mantan pemain tentu sudah mengenal sepak terjang sosok ini. Dia dikenal sering memasok dan mendatangkan pemain untuk PSMS. Memang tidak ada aturan yang melarang dia menjabat sebagai Dir. Operasional. Itu sah-sah saja, tapi harus diingat bahwa di sini ada conflict of interest (konflik kepentingan). Ini masalah yang serius buat kami,” jelas Bambang.
Untuk Direktur Marketing, menurut informasi yang didapat, sosok ini pernah menjabat sebagai Manajer Borneo FC pada tahun 2018, tapi sebelum berakhir kompetisi sudah dicopot. Kemudian pada kompetisi Liga 3 tahun 2022, Ia menjabat CEO salah satu klub Liga 3 asal Malang, NZR Sumbersari, hanya saja tak lolos ke Liga 2.
“Dari rekam jejaknya tentu kita wajar mempertanyakan kredibilitasnya sebagai Dir. Marketing. Selain prestasi kinerjanya di sepakbola belum pernah meraih prestasi yang bisa dibanggakan, beliau ini juga bukan warga Kota Medan,” tambahnya.