[KLASIK] Semi Final 2000/2001 PSMS vs PSM: Kutukan Penalti Berlanjut

Momen-momen dramatis bagi PSMS selalu berbekas dalam ingatan suporter. Salah satu laga terbaik PSMS adalah saat berlaga di semi final Liga Indonesia VII atau Liga Bank Mandiri 2000/2001. Final digelar di Senayan, 4 Oktober 2001.
Musim itu PSMS saat gemilang sejak awal kompetisi. Mereka memuncaki wilayah Barat sampai 8 Besar.
Namun lagi-lagi ambisi meraih gelar juara pupus di semi final. Lagi-lagi lewat adu penalti, seperti dua musim sebelumnya. IDN Times mengajak kamu merasakan lagi ketegangan di laga tersebut.
1. PSMS masih dibesut Suimin Diharja dan mengandalkan wajah-wajah lokal
Ini merupakan musim keempat PSMS ditangani Suimin Diharja. Pelatih berjuluk Pelatih Kampung ini dinilai sukses mengorbitkan bintang-bintang lokal asli Medan ke dalam timnya sehingga PSMS mampu bermain atraktif dengan ciri khasnya.
Beberapa pemain bahkan menembus timnas. Dua nama yang menonjol sejak semi final 1998/1999 adalah Sahari Gultom dan Slamet Riyadi yang dipanggil timnas. Ditambah beberapa pemain Medan menonjol lainnya seperti Edu Juanda, Aulia Siregar, dan Coly Misrun.Sementara trio legiun asing juga menjadi kunci. Ada Angelo de Espinoza, Ariel Gutierrez dan Mourmada Marco.
Singkat cerita PSMS memuncaki klasemen wilayah Barat dengan 52 poin dari 26 laga. Kegemilangan berlanjut di babak 8 besar yang digelar di Stadion Teladan. PSMS juga berada di puncak mengungguli Persib, Persebaya dan Barito Putera dengan poin sempurna 9. PSMS pun lolos ke semi final.