Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
COO PSPS Riau Edward Riansyah (IDN Times/ IG pspsriau)
COO PSPS Riau Edward Riansyah (IDN Times/ IG pspsriau)

Intinya sih...

  • Insiden terjadi saat pemain Persikad Bil’asqan Hi Tenang mengalami benturan keras dengan pemain PSPS Jefferson Ferreira

  • Bil’asqan mengalami cedera parah di bagian kepalanya dan membutuhkan perawatan intensif

  • Pemilik Persikad minta PSSI jatuhkan hukuman kepada pemain yang tidak sportif

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

IDN Times, Pekanbaru - Manajemen PSPS Pekanbaru akhirnya merespon pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSPS Yunus Nusi dan pemilik Persikad Depok Abdullah Alatas, terkait dengan insiden yang terjadi  di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat (Jabar) pada Sabtu (4/10/2025). Dimana, dalam laga kontra dengan PSPS itu, pemain Persikad Bil’asqan Hi Tenang mengalami benturan keras saat duel bola atas dengan pemain PSPS Jefferson, sehingga cedera parah di bagian kepalanya.

Terkait hal ini, Chief Operating Officer (COO) PSPS Edward Riansyah mengatakan, bahwa pemain PSPS tidak pernah dengan sengaja dan berniat untuk mencederai pemain lawan.

"Intinya kita dari pemain PSPS tidak pernah dengan sengaja dan berniat untuk mencederai pemain lawan. Ini murni karena faktor ketidakkesengajaan. Yang paling penting jangan memperkeruh kondisi sekarang," kata pria yang akrab disapa Edu itu, Rabu (8/10/2025).

Bahkan, dalam insiden itu, dilanjutkan Edu, tim medis PSPS dengan respon cepat membantu Bil’asqan yang tidak sadarkan diri di tengah lapangan.

"Bahkan dari medis kita secara responsif membantu pemain tersebut. Apapun itu semua dilakukan atas dasar kemanusiaan," lanjutnya.

1. Ini kronologi benturan dua pemain

Insiden pemain Persikad kena sikut pemain PSPS saat duel bola atas (IDN Times/ dok ileague)

Dalam laga Persikad vs PSPS, di menit-menit akhir babak kedua, terjadi sebuah insiden yang menghentikan pertandingan sementara. Saat itu pemain asing PSPS Jeferson Ferreira mencoba mengamankan bola atas.

Namun, tiba-tiba dari belakang Jeferson, datang pemain Persikad Bil’asqan, juga mencoba merebut bola atas tersebut.

Jeferson yang postur tubuhnya lebih besar dan tinggi, berhasil menyudul bola tersebut lebih dahulu. Namun, Bil’asqan yang berada di belakangnya, melompat dan kepalanya terkena sikut tangan Jeferson.

Atas kejadian itu, Bil’asqan sempat kejang. Tim medis dari kedua klub yang melihat, langsung berlari ke tengah lapangan untuk memberikan pertolongan kepada Bil’asqan. Tidak berapa lama, masuk mobil ambulance ke tengah lapangan dan membawa Bil’asqan ke rumah sakit.

Dalam insiden itu, Jeferson dihadiahi kartu merah oleh wasit.

Menurut tim dokter Persikad, pemain 19 tahun itu mengalami cedera yang cukup parah di bagian kepalanya. Berdasarkan hasil pemeriksaan juga menunjukkan adanya memar pada otak dan perdarahan subdural hematoma.

Meski saat ini dalam kondisi stabil dan sadar penuh, Bil’asqan tetap membutuhkan perawatan intensif.

2. Pemilik Persikad minta PSSI jatuhkan hukuman kepada pemain yang tidak sportif

Pemilik Persikad Abdullah Alatas (IDN Times/ IG persikad)

Sementara itu, Abdullah Alatas selaku pemilik Persikad, meminta kepada PSSI untuk menjatuhkan hukuman terhadap pemain yang bermain tidak sportif.

"Kami juga memohon terhadap PSSI selaku induk sepakbola nasional dan juga I League sebagai penyelanggara kompetisi, untuk menjatuhkan hukuman terhadap pemain siapa pun yang berprilaku tidak sportif. Hal ini perlu terus ditegakkan untuk memproteksi seluruh pemain di lapangan dan juga mencegah kejadian serupa terulang," ujarnya yang di upload di akun Instagram Persikad.

3. Pelatih Persikad sebut Jeferson tidak ada niat mencederai Bil’asqan

Pelatih Persikad Ridwan Saragih (IDN Times/ IG persikad)

Disisi lain, pelatih Persikad Ridwan Saragih enggan menyalahkan Jeferson atas insiden yang terjadi terhadap anak asuhnya. Dia melihat bahwa insiden tersebut terjadi dengan tidak disengaja.

"Saya rasa pemain PSPS tidak ada niat untuk mencederai," ujarnya usai laga tersebut. 

Dalam kesempatan itu, mantan pelatih PSPS tersebut tidak mau bicara soal pertandingan. Ridwan saat itu hanya fokus dengan pemulihan Bil’asqan.

"Maaf, saya tidak bisa bicara soal pertandingan kali ini. Meski menang, kesehatan pemain yang utama," terangnya.

Ridwan mendoakan Bil’asqan supaya segera pulih dan berharap segera bisa kembali ke Persikad.

"Tapi ini lah sepak bola. Doa terbaik agar Bili bisa segera sembuh dan kembali lagi bersama kami keluarga besar Persikad," tambahnya.

Editorial Team