Stadion Teladan, Dulu, Kini dan Nanti

Menanti wajah baru Teladan dengan revitalisasi Rp560 miliar

11 November 2023, Stadion Teladan bergemuruh. Sore itu PSMS memenangkan duel dengan sesama tim Sumatra Utara Sada Sumut FC dengan skor 2-1 lewat gol Fardan Harahap dan Jose Valencia. Satu-satunya gol Sada Sumut diciptakan kaptennya Aidun Sastra, mantan pemain PSMS.

Bukan hanya kemenangan yang spesial bagi pendukung PSMS sore itu. Namun karena hari itu adalah kali terakhir mereka menonton, berteriak dan berjingkrak ria dengan wajah lama Stadion Teladan.

Soalnya jika nanti mereka datang lagi ke sana, Stadion Teladan diprediksi sudah berganti wajah. Dari stadion tua yang sudah ketinggalan zaman menuju stadion modern yang mudah-mudahan sesuai dengan standar Asian Football Confederation (AFC), otoritas sepak bola Asia.

Wali Kota Medan Bobby Nasution mulai akan merealisasikan rencana merevitalisasi stadion ini. Tak sekadar renovasi biasa seperti yang sudah-sudah. Melainkan berubah total. Stadion Teladan diratakan dan kemudian akan dibangun "New Stadion Teladan". Maka, anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp560 miliar. Pemko Medan berkolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

“Stadion Teladan ini stadion yang fasilitasnya jauh tertinggal dibandingkan stadion di kota-kota lain Indonesia. Jadi rehabilitasi dan renovasi ini dilakukan Pemko Medan bersama Kementerian PUPR," kata Bobby saat penandatanganan kontrak pekerjaan rehabilitasi dan renovasi Stadion Teladan, 28 Desember 2023 lalu.

Maka, PSMS Medan sebagai pengguna setia stadion yang digunakan sejak Pekan Olahraga Nasional (PON) 1953 pun harus menepi sejenak. Mereka harus menjadi musafir sementara dan mencari stadion lain menjadi kandang mengarungi sisa kompetisi Liga 2 musim 2023/2024. Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam, Deli Serdang pun menjadi kandang sementara Ayam Kinantan.

Jika pekerjaan berjalan lancar, Bobby Nasution pun menargetkan Stadion Teladan baru nanti bisa tuntas pada Oktober 2024. Untuk pendanaan lebih dulu dilelang untuk APBD 2024 dan dilanjutkan dengan pembangunan fisiknya.

"Kami menargetkan Oktober 2024 sudah bisa diresmikan sehingga bisa dimanfaatkan," kata suami Kahiyang Ayu ini.

Sejak akhir November 2023, mesin-mesin ekskavator mulai menderu di stadion ini untuk meratakan Stadion Teladan yang lama. IDN Times datang melihat kondisi terakhir stadion ini, Rabu (17/1/2024) lalu.

Dari pantauan bagian tribun tertutup Timur dan tribun terbuka Selatan sudah rata dengan tanah dan menyisakan puing-puing. Sementara tribun tertutup Utara sudah rata sebagian. Hanya tribun tertutup Barat dan VIP yang merupakan bagian depan stadion yang masih terlihat utuh. Begitu juga dengan empat tiang lampu stadion.

Mesin-mesin ekskavator itu memang meratakan bangunan fisik Stadion Teladan yang sudah berusia 70 tahunan itu. Tapi tidak dengan kenangannya.

Stadion Teladan punya rekam jejak panjang dan cerita-cerita bersejarah yang dikisahkan para pendahulu. Konon, stadion ini dibangun dengan biaya Rp7 ribu pada tahun 1951 dan selesai tahun 1953 itu sudah didatangi klub-klub luar negeri nan terkenal.

Sebut saja Ajax Amsterdam, Arsenal, hingga Sampdoria. Bisa dibayangkan jika stadion yang  dirancang arsitek kenamaan Ir Bwan Tjie Lim yang itu dulu cukup representatif sehingga pernah diinjak pemain-pemain kenamaan di eranya seperti Pat Jennings hingga Roberto Mancini.

Salah satu cerita yang paling sering dikisahkan adalah sebuah pertandingan di tahun 1975, Ajax Amsterdam pernah datang dan menelan kekalahan di sini dari PSSI Wilayah I yang diperkuat mayoritas pemain PSMS dengan skor 2-4.

Selain itu juga duel timnas Indonesia kontra Sampdoria yang terjadi pada 6 Juni 1996 membuat penonton membludak hingga ke pinggir lapangan. Legenda sepak bola Sumut Ansyari Lubis turut bermain pada laga itu memperkuat timnas Indonesia.

“Ya itu salah satu kenangan tak terlupakan di Stadion Teladan. Apalagi lawannya Sampdoria yang lagi top-topnya di Liga Italia saat itu. Penonton penuh sampai ke shuttle ban dan kesempatan bertemu pemain-pemain idola seperti Roberto Mancini hingga Lombardo,” kata Ansyari Lubis kepada IDN Times, Kamis (18/1/2024).

Bahkan dikisahkan pelatih yang kini menjadi asisten pelatih di PSS Sleman itu, saat itu Sampdoria sempat menolak main karena membludaknya penonton. “Tapi setelah dinego-nego akhirnya mereka tetap mau bertanding. Pengamanannya juga sangat ketat saat itu,” tambahnya.

Namun itu hanya jadi cerita heroik masa lalu untuk dikenang. Sementara era modern dan digitalisasi saat ini mau gak mau membuat perubahan harus dilakukan. Perkembangan sepak bola tak bisa dilepaskan dari kemajuan infrastrukturnya.

“Sejak dulu Stadion Teladan punya marwah. Apalagi seperti saya yang dari daerah, karena mau gak mau Stadion Teladan masih jadi ikon di Sumut. Kalau belum main di sini belum afdal rasanya, namun seiring berjalannya waktu kan perkembangan sepak bola menuntut harus ada perubahan," kata pria yang pernah jadi pemain termahal Liga Indonesia ini.

"Makanya, bagus sekali jika memang wali kota mau merenovasi stadion. Dengan bagusnya infrastruktur tentu membantu perkembangan sepak bola di daerah ini,” tambah pria yang akrab disapa Uwak ini.

Lantas, seperti apa rencana wajah Stadion Teladan versi baru nanti?

Stadion Teladan, Dulu, Kini dan NantiDesain Stadion Teladan baru (Dok.Pemko Medan)

Kepala Dinas Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) sekaligus Plt Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Penataan Ruang (PKP2R) Endar Sutan Lubis menjelaskan dari desain yang ada stadion memang berubah total. Yang paling kentara dan membuatnya jadi modern adalah perubahan tempat duduk. Dari semen khas stadion lama menjadi single seat.

Selain itu tak ada lagi tribun terbuka seperti sebelumnya. Stadion Teladan menjadi full tertutup. Selain itu tak ada lagi tartan atau lintasan lari yang membuat jarak penonton ke lapangan cukup jauh.

"Tapi ciri khasnya seperti menara di bagian depan tetap dipertahankan. Selain itu di bagian depan juga ada taman-taman untuk publik," kata Endar.

Untuk hal ini juga melibatkan ahli cagar budaya. Tak lupa juga stadion akan memberi akses untuk disabilitas. Hal ini jadi acuan pembangunan stadion kini sesuai aturan FIFA dan AFC hingga Permenpora Nomor 7 Tahun 2021.

Yang menarik renovasi juga menyentuh area depan stadion. Diketahui ruang terbuka hijau seperti taman akan tersedia.

Selain itu yang terpenting tentunya juga lapangan. Akan menggunakan sesuai standar AFC dan FIFA yang memiliki drainase dengan penyerapan air yang bagus. Maka, masalah stadion kebanjiran yang kerap terjadi tak akan lagi jadi cerita.

Masih segar dalam ingatan pada 27 September 2022, Stadion Teladan menjadi 'kolam' setelah seharian diguyur hujan deras. Hal itu membuat laga Liga 2 Karo United (kini Sada Sumut) menghadapi Sriwijaya FC ditunda.

Panitia penyelenggara sudah melakukan upaya kuras menguras lapangan. Aboard alias papan reklame pun disulap menjadi alat untuk menguras. PDAM Tirtanadi juga dipanggil untuk menyedot. Namun tak bisa menyelamatkan laga agar bisa digelar sesuai jadwal.

Pemandangan yang sebenarnya bukan kali pertama terjadi. Jauh sebelumnya tahun 2011 ada pemandangan unik yang sebenarnya memprihatinkan kala suporter harus bergotong royong menguras air di lapangan saat laga PSMS kontra Pro Titan (kemudian menjadi Pro Duta). Saat itu wasit memutuskan menghentikan pertandingan di 15 menit terakhir karena lapangan tergenang.

Suporter PSMS kemudian turun ke lapangan membantu panpel menguras lapangan dengan metode yang sama, pakai papan reklame pinggir lapangan. Dengan adanya renovasi nanti tentu kita meyakini pemandangan seperti itu tak akan lagi tersaji.

Sebenarnya sejak dulu renovasi beberapa kali dilakukan di beberapa era Wali Kota sebelumnya. Tapi terkesan sekadar saja. Tak pol-polan seperti ini.

Salah satu yang terbesar saat mendapat anggaran dari Kemenpora tahun 2011 sebesar Rp10 miliar. Saat itu Kemenpora memberi bantuan untuk 10 stadion lama di Indonesia agar dipugar. Saat itu juga dibantu dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Bahkan saat itu perwakilan AFC datang langsung ke Stadion Teladan untuk melihat item-item yang harus diperbaiki. Untuk fasilitas setidaknya ada beberapa ruangan yang jadi sorotan untuk dibenahi seperti ruangan kesehatan, ruangan pengawas pertandingan, ruang petugas keamanan, ruang media center, ruang konferensi pers, dan ruang kontrol siaran.

Renovasi memang dilakukan untuk Stadion Teladan. Namun saat itu tak banyak mengubah. Hanya yang paling kentara adalah mengubah Tribun Timur yang dulunya terbuka menjadi tertutup. Kemudian tingkatnya dinaikkan sehingga kapasitas juga bertambah.

Stadion Teladan, Dulu, Kini dan NantiProses pembongkaran Stadion Teladan, Rabu (17/1/2024). Untuk pertama kalinya sejak digunakan tahun 1953, Stadion Teladan dibongkar untuk direvitalisasi (IDN Times/Doni Hermawan)

Mantan Kapten PSMS di era 1998-2001 Slamet Riyadi mengatakan sejak dulu meski jadi kandang PSMS, para pemain merasakan ketidaknyamanan. Apalagi tim tamu.

Salah satu yang dirasakan Slamet dan membuatnya khawatir adalah faktor keselamatan pemain. Ia melihat pagar tribun dari kawat itu mudah dijebol.

"Kurang aman, suporter bisa masuk. Pagarnya masih bisa dilompati. Apalagi cuma kawat, mudah dijebol.  Pernah waktu draw lawan PSDS saya lupa tahun berapa, penonton kecewa dan masuk ke lapangan sehingga rusuh. Tentu pemain merasa terancam," kata Slamet kepada IDN Times, Kamis (18/1/2024).

Selain itu yang selalu dikeluhkan adalah faktor lapangan. Setiap pelatih tim tamu kerap mengeluhkan hal ini saat datang bertandang.

"Dulu zaman saya ada beberapa bagian tidak rata. Tapi sempat diperbaiki jelang PSMS main di babak 8 Besar tahun 2001," ungkap pria 48 tahun itu.

Pria yang kini membesut klub Liga 3 asal Papua, Persegaf itu mengatakan pencahayaan stadion juga sejak dulu bermasalah. Hal itu menganggu kenyamanan pemain saat bertanding. Maka, setiap operator kompetisi datang menginspeksi stadion ini untuk keperluan kompetisi, faktor lampu juga selalu jadi catatan.

"Main malam gak terlalu terang. Sampai sekarang sepertinya. Selain itu ruang gantinya juga sering bocor, kalau hujan banjir. Apalagi kamar mandinya yang tidak nyaman bagi pemain maupun penonton," tambahnya.

Begitupun baik buruknya Slamet punya kenangan manis di Stadion Teladan. Di tempat itulah dia menjelma menjadi salah satu pemain bertahan terbaik di eranya hingga mengantarkannya memperkuat tim nasional.

"Kenangan tak terlupakan di sana, setiap main penonton penuh terus sampai ke tembok-tembok. Dari Taman Makam Pahlawan, penonton sudah berjalan untuk masuk dan mengantre. Saking penuhnya parkir sampai ke sana. Hal yang hampir tak terlihat lagi saat ini," kata Ayah tiga anak ini.

Mendengar kabar soal renovasi, pria yang juga pernah memerkuat PSPS, Sriwijaya, Persema hingga Persikabo ini turut menyambutnya gembira. Menurutnya sudah saatnya Kota Medan punya stadion yang berstandar minimal AFC.

Slamet mengaku selama ini cukup iri dengan klub-klub lain yang sudah punya stadion bagus. Sementara PSMS masih ketinggalan dengan kandang di stadion yang digunakan berpuluh-puluh tahun.

"Intinya kalau bisa sesuai dengan verifikasi AFC, karena kita berpikir ke depan. Dari dulu kita hanya melihat stadion di daerah lain bagus-bagus. Minimal kalau gak bisa berstandar FIFA, standar AFC, sehingga ada kenyamanan untuk semuanya. Pakai single seat untuk penonton. Timnas Indonesia pun mungkin bisa main di sini nanti," kata Direktur Academy Kwarta.

Sementara mantan penyerang PSMS era 2000-an, Saktiawan Sinaga juga punya kenangan tak terlupakan di Stadion Teladan. Terutama saat dirinya ikut membawa PSMS ke final Liga Indonesia 2007/2008.

"Gemuruh penonton saat mencetak gol itu yang gak pernah saya bisa lupa di Stadion Teladan," kata Saktiawan kepada IDN Times, Kamis (18/1/2023).

Sakti, sapaan akrabnya, juga mengakui salah satu hal yang membuatnya tidak nyaman adalah ruang ganti pemain. Menurutnya sudah jauh tertinggal. "Selain itu juga toiletnya. Banyak fasilitas lainnya yang sudah jauh tertinggal," kata pria yang kini membesut klub Liga 3 asal Riau PS Tiga Naga ini.

Untuk itu pembangunan Stadion Teladan baru ini diharapkan Sakti bisa memberikan kenyamanan untuk semua orang yang datang. Tak hanya untuk tim, tapi juga fans. "Harapan saya dibangunnya stadion baru ini membuat Teladan lebih baik dan nyaman," ucapnya.

Jika nanti Stadion Teladan sudah berganti menjadi wajah baru, ada satu hal yang harus jadi perhatian. Yakni soal perawatan. Tak sedikit stadion bagus yang dibangun namun kemudian terbengkalai karena tidak dirawat dan terkendala biaya yang cukup besar.

Kini publik Medan kini sudah boleh berharap, Stadion Teladan nan modern dan apik seperti dalam rancangan terwujud sesuai dengan rencana. Agar Stadion Teladan yang dulu punya kenangan bersejarah manis, meski kini dipandang buruk, tapi nantinya jadi stadion yang dibanggakan.

Baca Juga: PSMS Belum Pernah Menang di 12 Besar, Legimin: Masih Ada Asa

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya