Pesepak bola PSM Makassar Zulkifli Syukur (kiri) berusaha menghalau bola dari pesepak bola PSIS Semarang Pratama Arhan (kanan) dalam pertandingan perempatfinal Piala Menpora di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Jumat (9/4/2021). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
Bicara pemain muda, PSIS layak dipuji. Pelatih Mahesa Jenar, Dragan Djukanovic erani memainkan pemain-pemain muda sebagai starter. Catat saja Fredyan Wahyu (23),Farrel Arya (20), Pratama Arhan (19), Alfeandra Dewangga (19), dan Eka Febri Yogi Setiawan (21).
Kali ini kita membahas Pratama Arhan. Di usianya yang masih belia, Dragan memberinya kesempatan starter di empat laga PSIS sepanjang Piala Menpora. Pos bek kiri dipercayakan kepadanya.
Bahkan pemain kelahiran Blora 21 Desember 2001 ini mencetak dua gol dan satu assist. Salah satunya lewat tendangan bebas. Arhan punya kecepatan serta kemampuan menyerang dan bertahan yang sama baik. Dia juga tak mendapat satu kartu kuning pun dari empat laga.
Dragan pun sangat memuji performa Arhan, termasuk gol tendangan bebasnya. "Gol Arhan sangat luar biasa, dan Arhan adalah salah satu talenta besar, kami selalu mendukungnya. Saya percaya dia akan menjadi pemain besar," kata Dragan pada 30 Maret 2021 lalu.
Arhan sudah mencuri perhatian sejak dipanggil Shin Tae-yong mengikuti pemusatan latihan bersama Timnas U-19 di Eropa.
Satu kelebihan lain adalah Arhan punya kemampuan lemparan ke dalam yang jauh. Pernah menjadi assist gol Saddam ke gawang Qatar. Dalam wawancara di laman resmi PSSI, Arhan ternyata mempelajarinya khusus sejak empat tahun lalu.
Arhan pertama mencuat di ajang Pro Elite Academy U-18 bersama PSIS tahun 2019. Laskar Mahesa Jenar dibawanya menjadi runner up.
Nah, selain nama-nama di atas, ada beberapa lagi pemain-pemain muda bersinar di Piala Menpora. Seperti Ronaldo Kwateh (Persebaya), Marselino (Madura United). Gak tanggung, di usia 16 tahun jebolan Pro Elite Academy itu bisa diberi kesempatan tampil 3 laga, meskipun didominasi dari bangku cadangan.
Ya, Piala Menpora memang menjadi pengalaman berharga yang tak disia-siakan pemain-pemain di atas. Patut disyukuri turnamen ini menjadi pengantar yang sukses untuk kompetisi Liga 1 mendatang. Tidak hanya disiplinnya protokol kesehatan, tapi juga lahirnya prestasi dan fairplay untuk kebangkitan sepak bola tanah air. Semoga mereka bisa melanjutkan penampilan apiknya di kompetisi nanti ya!