Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pemain timnas U-17 merayakan kemenangan di depan suporter yang memadati Stadion Utama Sumatra Utara, Jumat (15/8/2025) (IDN Times/Doni Hermawan)
Pemain timnas U-17 merayakan kemenangan di depan suporter yang memadati Stadion Utama Sumatra Utara, Jumat (15/8/2025) (IDN Times/Doni Hermawan)

Intinya sih...

  • Antusiasme penonton meningkat signifikan

  • Harapan fans agar timnas senior bisa bermain di Medan

  • Peluang timnas senior atau even sepak bola internasional lain digelar di Sumut terbuka lebar

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times- Empat pertandingan sudah digelar di Piala Kemerdekaan 2025. Semakin hari antusias penonton yang hadir meningkat. Peningkatkan signifikan terjadi dari matchday 1 ke matchday 2. Rekor 21 ribu penonton tercipta pada matchday kedua yang memertemukan timnas Indonesia U-17 kontra Uzbekistan di Stadion Utama Sumatra Utara, Jumat (15/8/2025).

Meningkat tajam dari matchday 1 yang mempertemukan timnas U-17 Uzbekistan vs Mali dan Tajikistan vs Indonesia, penonton yang menyaksikan secara langsung mencapai sekitar 12 ribu tiket.

1. Fans berharap timnas senior bisa main di Medan

Indonesia U-17 kala menjamu Uzbekistan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Kehadiran timnas Indonesia U-17 yang dibesut Nova Arianto disambut antusias warga Sumatra Utara. Apalagi laga itu persiapan menghadapi Piala Dunia U-17.

Selain itu kehadiran Stadion Sumatera Utara yang megah dan layak menggelar even internasional menjadi penyebab. Sebelumnya hanya dipakai untuk arena penutupan PON 2024.

"Kalau bisa ke depan, PSSI bisa membawa timnas senior berkah disini. Itu tentunya akan semakin menggairahkan dunia persepakbolaan di Sumatera Utara dan diharapkan akan semakin banyak muncul bibit bibit berbakat dari sini," kata Indra, salah seorang fans yang hadir.

2. Laga sepak bola internasional sudah lama tak digelar di Sumut

Duel timnas Indonesia U-17 kontra Uzbekistan di Stadion Utama Sumut, Jumat (15/8/2025) (IDN Times/Doni Hermawan)

Antusiasme juga dirasakan Ikbal, salah seorang jurnalis yang meliput Piala Kemerdekaa. Ia menyebut masyarakat sangat merindukan even sepak bola.

Apalagi kali ini hadir timnas dari empat negara U-17 tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk menyaksikannya. Apalagi ini turnamen sepakbola perdana digelar di stadion utama Sumut itu dan dihadiri tiga tim dari luar negeri.

"Sungguh luar biasa antusias penonton.Ini merupakan hiburan yang lama tidak didapat. Semoga ke depan akan lebih banyak lagi turnamen seperti ini di sini.Apalagi kalau bisa Timnas senior main di sini," katanya.

3. Erick Thohir buka peluang timnas senior main di Sumut

Timnas Indonesia U-17 melawan Tajikistan U-17 pada Piala Kemerdekaan 2025 berakhir seri 2-2 (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Peluang timnas senior atau even sepak bola internasional lain digelar di Sumut terbuka lebar. Apalagi sinyal positif itu sudah disampaikan Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat menyaksikan laga perdana Indonesia versus Tajikistan, Selasa lalu.

Ia memuji Stadion Utama Sumatera Utara yang merupakan salah satu dari tiga stadion khusus sepak bola yang ada di Indonesia.Pihaknya berharap fasilitas di Stadion Utama Sumatera Utara, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara ini bisa dijaga dan terus dikembangkan.

"Saya rasa di Indonesia cuma ada tiga stadion yang benar-benar untuk sepak bola, Sumatera Utara, Balikpapan dan JIS Jakarta. Saya rasa fasilitas seperti ini hal yang positif dan harus kita jaga," tutur Erick.

Ada lebih dari 12 ribu suporter menonton laga Indonesia versus Tajikistan langsung di Stadion Utama Sumatera Utara, sehingga atmosfer laga ini semakin hidup.

Ditambah lagi desain stadion membuat penonton dekat dengan pemain, sehingga bisa merayakan gol bersama-sama.

"Luar biasa 12 ribu penonton untuk pertandingan U-17 dan memang kebetulan para peserta yang hadir tim berkualifikasi di Piala Dunia U-17. Ini saya rasa pertandingan yang dibutuhkan tim U-17 kita, tetapi juga secara tontonan sangat layak," jelas Erick.

Editorial Team