Bawa Temuan Teknologi, Schneider Electric Pede Wujudkan Industri Hijau

Pamerkan produk elektrik yang efisien dan terkini

Medan, IDN Times - Perusahaan elektrik asal Perancis, Schneider, pamerkan inovasinya yang mendukung pengembangan kawasan industri. Schneider sendiri di Indonesia telah berdiri sejak tahun 1973 dan telah membersamai masyarakat dengan produk-produk elektrik kualitas jempolan.

Misi Schneider sebagai pemimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi, ingin mengambil peran pada ranah elektrik dan teknologi. Apalagi dari hasil survei yang dilakukan mereka, mayoritas pelaku industri di Indonesia sudah menyadari pentingnya digitalisasi dan menetapkan target sustainability. 

Meskipun demikian Schneider berpendapat jika tantangan masih tetap ada dalam menerapkan aksi nyata. Sebab kendalanya ialah ketidaktahuan para pelaku industri soal darimana harus memulai sebuah transformasi yang selalu digaungkan di era modern ini.

1. Schneider Electric dorong transformasi industri hijau di Medan

Bawa Temuan Teknologi, Schneider Electric Pede Wujudkan Industri HijauSchneider dorong terciptanya industri hijau di Medan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Pada konferensi dengan awak Media, Schneider mengaku siap berbagi wawasan, keahlian, serta solusi-solusi digital yang dapat mendukung upaya sustainability dari para pemangku kepentingan dan pelaku industri di Medan. Itu semua diklaim Schneider demi mewujudkan kota Medan sebagai kawasan industri yang berkelanjutan.

"Pada Innovation Day kali ini, Schneider Electric ingin mengajak para pelaku industri untuk memulai perjalanan transformasinya menuju industri hijau dan membagikan kunci sukses transformasi yang kami rangkum dalam tiga tahapan penting, yaitu Strategize, Digitize dan Decarbonize," ucap Martin Setiawan, selaku Industry Business Vice President Schneider Electric.

Martin beranggapan jika para pelaku industri juga dapat berkonsultasi dengan para konsultan Schneider Electric terkait solusi-solusi inovatif. Di mana salah satu inovasi terbaru dari pihaknya adalah EcoStruxure Automation Expert.

"Ini merupakan sistem automasi industri pertama yang berbasis software centric automation yang menghilangkan hambatan perbedaan standarisasi sistem dari perangkat yang ada. Selain itu kami ada Lexium Cobot (robot kolaboratif) yang sangat efisien, fleksibel, mudah diintegrasikan dalam ekosistem yang kompleks dan didesain untuk melakukan pekerjaan kolaboratif bersama manusia," kata Martin.

2. Kenalkan temuan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan

Bawa Temuan Teknologi, Schneider Electric Pede Wujudkan Industri HijauRobot yang merupakan produk dari Schneider Electric (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Melalui Martin, Schneider Electric memperkenalkan solusi terkininya dalam sistem automasi industri yang akan meningkatkan efisiensi, dan produktivitas proses operasional, sistem manajemen bangunan cerdas, hingga solusi micro data center yang sesuai dengan lingkungan pabrik.

"Tujuan kami adalah memberdayakan semua orang agar dapat memaksimalkan energi dan sumber daya, menjembatani kemajuan dan keberlanjutan bagi semua orang. Kami menyebutnya life is on. Misi kami adalah menjadi mitra digital masyarakat demi mencapai keberlanjutan dan efisiensi," jelas Martin.

Selain EcoStruxure Automation Expert dan Robot Kolaboratif, mereka juga memperkenalkan arsitektur berbasis internet of things untuk modernisasi dan pengembangan infrastruktur manajemen bangunan yang cerdas.

"Kami mendorong transformasi digital dengan mengintegrasikan teknologi energi dan proses terdepan di dunia, baik itu produk penghubung end-point ke cloud, kontrol, perangkat lunak, dan layanan. Sehingga memungkinkan manajemen perusahaan terintegrasi untuk rumah, gedung, pusat data, infrastruktur, hingga industri. Kami merupakan perusahaan global dengan pemahaman lokal. Kami mendukung standar dan ekosistem kemitraan terbuka yang memiliki dan berbagi nilai-nilai yang sama mencakup tujuan bermakna, inklusif, dan mandiri," tutur Martin.

3. Manajemen bangunan harus dikelola dengan menggunakan teknologi cerdas

Bawa Temuan Teknologi, Schneider Electric Pede Wujudkan Industri HijauSchneider Electric buka pameran di JW Mariot (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Medan sendiri merupakan pintu gerbang perdagangan dan industri di wilayah Indonesia bagian barat. Kota Medan adalah penyumbang perekonomian terbesar di Sumatra Utara, di mana sektor konstruksi bangunan, serta industri pengolahan menjadi penopang ekonomi.

Kota yang dijuluki Serambi Deli ini juga terus mengembangkan konsep green & smart city, dan menjadi satu dari tiga kota di Indonesia yang masuk dalam indeks Smart City Index (SCI) 2023.

“Manajemen bangunan harus dikelola dengan menggunakan teknologi cerdas, mengingat saat ini mayoritas bangunan yang ada di dunia belumlah efisien dalam penggunaan energi maupun sumber daya lainnya," kata Reza Syarif, selaku Building Business Vice President Schneider Electric.

Ia mengatakan jika bangunan mengkonsumsi setidaknya 30% energi dunia melalui konstruksi dan operasinya dan menyumbang hampir 40% emisi gas rumah kaca global tahunan. Inefisiensi pun umumnya terjadi dalam operasional bangunan, di mana lebih dari 30% energi terbuang percuma di dalam gedung. 

"Pemanfaatan teknologi digital seperti Eco Struxure Building dapat menjadi solusi untuk meningkatkan efisiensi bangunan, mengoptimalkan kenyamanan, dan produktivitas, serta meningkatkan nilai bangunan. Kita bisa mengefektifkan hal ini untuk dipraktikkan di Kota Medan," pungkasnya.

 

Baca Juga: Ini Tarif Uang Kuliah Tunggal Jalur Mandiri dan Internasional di USU

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya