Pohon Ek Tapanuli, Temuan Baru Punya Peran Vital untuk Orangutan

Buahnya jadi pakan orangutan tapanuli

Konservasi orangutan tapanuli menjadi isu hangat dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai spesies baru yang diumumkan pada 2017 lalu, satwa bernama latin pongo tapanuliensis itu langsung dinyatakan terancam punah.

Upaya konservasi terus dilakukan. Salah satunya dengan penelitian.

Peneliti menemukan spesies baru tumbuhan yang menjadi pakan orangutan tapanuli. Adalah pohon ek tapanuli yang ditemukan oleh peneliti bernama Try Surya Harapan. Kini pohon Ek itu diberi nama Lithocarpus tapanuliensis.

Dilansir dari Forest Digest, Penemuan pohon ek ini adalah yang pertama kali dalam 10 tahun terakhir. Pohon ek merupakan genus terbesar kedua dalam famili Fagaceae, dengan sekitar 347 spesies tercatat di seluruh dunia. Mereka menghuni dataran rendah hingga hutan pegunungan.

Ada 32 spesies ek yang ada di Sumatera, lima di antaranya spesies endemik pulau ini. Di Sumatera, pohon ek umumnya hidup di antara 400 sampai 700 meter dari permukaan laut.

1. Punya peran vital bagi kelangsungan orangutan

Pohon Ek Tapanuli, Temuan Baru Punya Peran Vital untuk OrangutanSapto, Orangutan Sumatera berusia 2 tahun yang disita dari tangan oknum pejabat di Aceh pada Januari 2019 lalu. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Dari Forest Digest dituliskan bahwa Jika dibandingkan dengan pohon ek lain, L. tapanuliensis atau ek tapanuli memiliki biji yang sangat besar.

Keunikannya terlihat di sekitar biji yang bentuknya  seperti cangkir, dan berbau resin saat dikeringkan. Penemuan ini sendiri telah dipublikasikan dalam jurnal PhytoKeys pada Oktober 2023.

Ek tapanuli kemungkinan punya peran vital bagi kelangsungan orangutan tapanuli. Dalam penelitiannya, Try menemukan pohon ek itu berada dekat dengan sarang orangutan tapanuli. Tak jauh dari sarang, juga ada sisa-sisa buah ek tapanuli yang diduga dimakan orangutan tapanuli.

Untuk diketahui, orangutan tapanuli adalah primata yang selektif dalam membuat sarang. Mereka membuat sarang dekat dengan sumber pakannya. Pohon ek yang berbuah sepanjang tahun menjadi sumber makanan yang ideal, khususnya saat sumber pakan lain langka.

2. Baru dua batang pohon ek yang ditemukan

Pohon Ek Tapanuli, Temuan Baru Punya Peran Vital untuk Orangutanpotret Hutan Taman Nasional Yushan (flickr.com/billushana1)

Dalam penelitian itu, Try baru menemukan dua pohon ek tapanuli. Dengan jumlah populasi yang sangat kecil dan wilayah jelajah yang kecil, pohon ek tapanuli rentan punah (critically endangered). Apalagi, habitat ekosistem Batang Toru telah terfragmentasi akibat konversi lahan.

“Ekosistem Batang Toru mengalami fragmentasi habitat dan hilangnya habitat akibat proyek infrastruktur skala besar, seperti pertambangan, perkebunan, agroforestri, dan pembangkit listrik tenaga air di sekitar hutan,” jelas Try kepada Mongabay.

3. Upaya konservasi penting

Pohon Ek Tapanuli, Temuan Baru Punya Peran Vital untuk Orangutanorangutan (pixabay.com/Herbert Aust)

Kata Try, penemuan ek tapanuli ini menunjukkan kenakaragaman hayati yang masih belum terdokumentasi dengan baik. Perlu penelitian lebih lanjut sekaligus upaya konservasi. Apalagi tumbuhan ini adalah sumber pakan orangutan tapanuli.

“Penemuan ini menyoroti bahwa hutan hujan di Indonesia kemungkinan besar masih menyimpan lebih banyak keanekaragaman hayati dari yang kita ketahui saat ini. Temuan pohon ek langka ini menunjukkan bahwa kita harus terus melakukan survei habitat yang terancam, sebelum ia hilang secara permanen,” katanya.

Selain pentingnya melindungi jenis pohon ek dan orangutan di hutan tersisa di Batang Toru, Try menyarankan pentingnya menanam pohon langka ini di luar hutan, seperti kebun raya. Dengan melakukan keduanya, akan memberi spesies ini peluang untuk bertahan hidup dalam jangka panjang.

Baca Juga: Belajar SDGs dari Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo

Topik:

  • Arifin Al Alamudi
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya